KETIKA NABI MUHAMMAD MEMBERI SYAFAAT DI HARI KIAMAT
Ini
adalah sekelumit “kisah masa depan”, ketika seluruh manusia berkumpul
di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh Rasulullah kepada para
sahabatnya. Dalam kisah itu diceritakan bahwa Allah mengumpulkan seluruh
manusia dari yang pertama hingga yang terakhir dalam satu darata...n.
Pada hari itu matahari mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa
kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.
Lalu di antara mereka ada yang berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang
telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa memberikan
syafa’at kepada Rabb kalian?”
Yang lainnya lalu menimpali, “Bapak kalian adalah Adam AS.”
Akhirnya mereka mendatangi Adam lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak
manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh
kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan
menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa’ti kami kepada Rabb-mu?
Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Adam
berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak
pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini
sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon
(khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri),
pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS.”
Lalu
mereka segera pergi menemui Nuh AS dan berkata, “Wahai Nuh, engkau
adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah telah memberikan
nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur (abdan syakuro), tidakkah
engkau saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang
terjadi pada kami? Tidakkah engkau beri kami syafa’at menghadap
Rabb-mu?”
Maka Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini
marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya,
dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa,
yang telah aku gunakan untuk mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi
nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!”
Lalu mereka segera menemui Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, engkau
adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk bumi, syafa’atilah kami
kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?”
Maka
Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan
marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga
kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian
kepada Musa AS!”
Lalu mereka segera pergi ke Musa, dan berkata,
“Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan
kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia.
Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami
alami?”
Lalu Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini
sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan
sesungguhnya aku telah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan
untuk membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku,
pergilah kalian kepada Isa AS!”
Lalu mereka pergi menemui Isa,
dan berkata, “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang
dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah
berbicara kepada manusia semasa dalam gendongan. Berilah syafa’at kepada
kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Maka Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah
dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan
tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada
selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!”
Akhirnya mereka
mendatangi Muhammad SAW, dan berkata, “Wahai Muhammad, engkau adalah
utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang
lalu maupun yang akan datang. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu, tidakkah
kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Nabi Muhammad SAW pergi
menuju bawah ‘Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah
membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya,
sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi
Muhammad. Kemudian Allah SWT berkata kepada Muhammad, “Wahai Muhammad,
angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at
niscaya akan dikabulkan!”
Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata, “Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!”
Lalu disampaikan dari Allah kepadanya, “Wahai Muhammad, masukkan ke
surga di antara umatmu yang tanpa hisab dari pintu sebelah kanan dari
sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut memiliki hak bersama dengan
manusia yang lain pada selain pintu tersebut dari pintu-pintu surga.”
Di dalam kisah ini, Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa lebar jarak
antara kedua sisi pintu surga itu, bagaikan jarak Makkah dan Hajar, atau
seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar adalah nama kota besar pusat
pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro adalah kota di Syam. Bisa kita
bayangkan, betapa tebalnya pintu-pintu surga itu..
Itulah
sekelumit kisah masa depan ketika hari kiamat. Pada hari itu, Rasulullah
SAW memberi syafa’at kepada ummatnya. Pada hari itu Rasulullah SAW
menjadi sayyid (tuan)nya manusia. Shalawat dan salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW. (hudzaifah)
Allohumma sholli 'ala sayyidina muhammadin wa'ala ali sayyidina muhammad..
Hadits Riwayat Bukhari – Muslim
Oleh: Moel Andre
Tidak ada komentar:
Posting Komentar