Jumat, 01 Maret 2013

Kerusuhan Bersumber Agama

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Agama memang seringkali menjadi salah satu faktor pemicu timbulnya kerusuhan, diperlukan upaya untuk mereduksi atau mengeliminasi kerusuhan yang bersumber dari agama seperti dilakukannya dialog antaragama agar saling pengertian menuju perdamian,” kata Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X , dalam simposium Road to Global Interfaith Harmony, Anand Ashram Foundation di Pendopo Agung Taman Siswa Jogja.

Namun demikian adanya kerusuhan yang memang berakar dari isu agama haruslah disadari bahwa hal tersebut tidaklah terlepas dari hidup dan atau kehidupan beragama, perbedaan yang seharusnya justru menjadi jembatan kultural yang bisa memberikan kenyamanan bagi setiap umat dan masyarakat berubah menjadi sebuah pertikaian yang seolah harus dimenangkan oleh masing - masing individu pemeluk agama, karena itu antar agama diperlukan dialog agar tidak menjadikan agama menjadi sumber kekerasan

Menurut Sultan, agama seperti pedang bermata dua. Di satu sisi mengajak umat untuk membawa kedamaian, tapi di satu sisi lain semacam “trigger” munculnya kekerasan. Perlu disadari bahwa untuk rekonsiliasi ini tidak langsung dialog antar agama. Dalam satu agama pun diperlukan diskusi karena dalam satu keyakinan ada beda pendapat.

Dengan kehidupan beragama, manusia seakan berada di ruang sempit dan tertekan. Pluralistik bukan menjadi ajang menimbulkan kekerasan tetapi kedamaian. Seperti yang dijelaskan dalam Al quran, perbedaan juga tertuang dalam kitab suci umat Muslim bahwa ''Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku" pun demikian "Bagimu amalan kamu serta bagiku amalanku''

Simposium sekaligus memperingati Hari Bhakti Bagi Ibu Pertiwi ini, menurut Sultan, menjadi kesempatan yang baik untuk kerukunan antar umat beragama dan kebebasan berkeyakinan yang sangat mendesak saat ini. 

Perdebatan konyol dan peperangan konyol serta perselisihan konyol ini tidak akan pernah berhenti sampai hari kiamat , selagi masih ada kedengkian dan bisikan syeithan. memang sudah begitu kehendak Allaah bagi mereka yang banyak menentang ayat - ayat Nya. 

Bukannya begitu .... ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar