Kisah Nabi Khidir Dalam Kitab Allamah Ibnu Hajar al Asqalani
oleh:Abu Nawas Majdub
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam kitab Tafsir: .Bercerita
kepadaku ayahku, yang didengarnya dari Abdul Aziz Al-Ausiy, dari Ali bin
Abu Ali, dari Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain, dari ayahnya,
katanya Ali bin Abi Talib berkata: .Ketika wafat Rasulullah SAW,
datanglah ucapan takziah. Datang kepada mereka (keluarga Nabi SAW) orang
yang memberi takziah. Mereka mendengar orang memberi takziah tetapi
tidak melihat orangnya. Bunyi suara itu begini :
.Assalamu Alaikum
Ahlal Bait Warahmatullahi Wabarakatuh. Setiap yang bernyawa akan
merasakan mati. Hanyasanya disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat.
Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah bagi setiap musibah,
bagi Allah ada pengganti setiap ada yang binasa, begitu juga menemukan
bagi setiap yang hilang. Kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya
mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi
ganjaran pahala..
Berkata Imam Ja'far as Shadiq : .Bercerita
kepadaku ayahku bahawa Ali bin Abi Talib ada berkata : .Tahukah kamu
siapa ini? Ini adalah suara Nabi Khidir.. Berkata Muhammad bin Ja'far :
.Adalah ayahku, yaitu Ja'far bin Muhammad, menyebutkan tentang riwayat
dari ayahnya, dari datuknya, dari Imam Ali bin Abi Talib bahawa datang
ke rumahnya satu rombongan kaum Quraisy kemudian dia berkata kepada
mereka: .Maukah kamu aku ceritakan kepada kamu tentang Abul Qasim
(Muhammad SAW)?. Kaum Quraisy itu menjawab: .Tentu saja mau..
Imam Ali bin Abi Talib berkata: .Jibril Alaihis salam pernah berkata kepada Rasulullah SAW :
.Selamat sejahtera ke atas kamu wahai Ahmad. Inilah akhir watanku
(negeriku) di bumi. Sesungguhnya hanya engkaulah hajatku di dunia.. Maka
tatkala Rasulullah SAW wafat, datanglah orang yang memberi takziah,
mereka mendengarnya tetapi tidak melihat orangnya. Orang yang memberi
takziah itu berkata: .Selamat sejahtera ke atas kamu wahai ahli bait.
Sesungguhnya pada agama Allah ada pemberi takziah setiap terjadi
musibah, dan bagi Allah ada yang menggantikan setiap ada yang binasa.
Maka kepada Allah-lah kamu berpegang dan kepada-Nya mengharap.
Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah yang diberi ganjaran
pahala.. Mendengar yang demikian Imam Ali bin Abi Talib berkata:
.Tahukah kamu siapa yang datang itu? Itu adalah Khidir..
Berkata Saif bin Amr At-Tamimi dalam kitabnya Ar-Riddah, yang
diterimanya dari Said bin Abdullah, dari Ibnu Umar mengatakan: .Ketika
wafat Rasulullah SAW, datanglah Abu Bakar ke rumah Rasulullah. Ketika
beliau melihat jenazah Rasulullah SAW, beliau berkata: .Inna Lillahi Wa
Inna Ilaihi Rajiun.. Kemudian beliau bersama sahabat-sahabat yang lain
menyembahyangkan jenazah Rasulullah SAW. Pada waktu mereka
menyembahyangkan jenazah Rasulullah SAW, mereka mendengar suara ajaib.
Selesai solat dan mereka pun semuanya sudah diam, mereka mendengar suara
orang di pintu mengatakan: .Selamat sejahtera ke atas kamu wahai Ahli
Bait. Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Hanya saja
disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat.
Sesungguhnya pada
agama Allah ada pengganti setiap ada yang binasa dan ada kelepasan dari
segala yang menakutkan. Kepada Allah-lah kamu mengharap dan dengan-Nya
berpegang. Orang yang diberi musibah akan diberi ganjaran. Dengarlah itu
dan hentikan kamu menangis itu."
Mereka melihat ke arah suara itu tetapi tidak melihat orangnya. Kerana sedihnya mereka
menangis lagi. Tiba-tiba terdengar lagi suara yang lain mengatakan:
.Wahai Ahli Bait, ingatlah kepada Allah dan pujilah Dia dalam segala
hal, maka jadilah kamu golongan orang mukhlisin. Sesungguhnya dalam
agama Allah ada pemberi takziah setiap terjadi musibah, dan ada
pengganti setiap ada yang binasa. Maka kepada Allah-lah kamu berpegang
dan kepada-Nya taat. Sesungguhnya orang yang diberi musibah adalah orang
yang diberi pahala..
Mendengar yang demikian itu berkata Abu Bakar: .Ini adalah Khidir dan Ilyas. Mereka datang atas kematian Rasulullah SAW..
Berkata Ibnu Abu Dunia, yang didengarnya dari Kamil bin Talhah, dari
Ubad bin Abdul Samad, dari Anas bin Malik, mengatakan: .Sewaktu
Rasulullah SAW meninggal dunia, berkumpullah sahabat-sahabat beliau di
sekeliling jenazahnya menangisi kematian beliau. Tiba-tiba datang kepada
mereka seorang lelaki yang bertubuh tinggi memakai kain panjang. Dia
datang dari pintu dalam keadaan menangis. Lelaki itu menghadap kepada
sahabat-sahabat dan berkata: .Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi
takziah setiap terjadi musibah, ada pengganti setiap ada yang hilang.
Bersabarlah kamu kerana sesungguhnya orang yang diberi musibah itu akan
diberi ganjaran..
Kemudian lelaki itu pun menghilang daripada
pandangan para sahabat. Abu Bakar berkata: .Datang ke sini lelaki yang
memberi takziah.. Mereka memandang ke kiri dan kanan tetapi lelaki itu
tidak nampak lagi. Abu Bakar berkata: .Barangkali yang datang itu adalah
Khidir, saudara nabi kita. Beliau datang memberi takziah atas kematian
Rasulullah SAW..
Berkata Ibnu Syahin dalam kitabnya Al-Jana.iz:
.Bercerita kepada kami Ibnu Abu Daud, dari Ahmad bin Amr, dari Ibnu
Wahab, dari Muhammad bin Ajlan, dari Muhammad bin Mukandar, berkata:
.Pernah pada suatu hari Umar bin Khattab menyembahyangkan jenazah,
tiba-tiba beliau mendengar suara di belakangnya: janganlah mendahului
dari kami mengerjakan solat jenazah ini. Tunggulah sudah sempurna dan
cukup orang di belakang baru memulakan takbir.. Kemudian lelaki itu
berkata lagi: .Kalau engkau siksa dia ya Allah, maka sesungguhnya dia
telah durhaka kepada-Mu. Tetapi kalau Engkau mahu mengampuni dia, maka
dia betul-betul mengharap keampunan dari-Mu..Umar bersama
sahabat-sahabat yang lain sempat juga melihat lelaki itu. Tatkala mayat
itu sudah dikuburkan, lelaki itu masih meratakan tanah itu sambil
berkata: .Beruntunglah engkau wahai orang yang dikuburkan di sini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar