BATU KECIL Membuat Kita MENENGADAH KepadaNya
Seorang
pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat
tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman
kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi
temannya tidak dapat mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin
dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba
melemparkan uang logam di depan orang tersebut. Orang itu berhenti
bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba
lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
...
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya
ke arah orang itu. Batu kecil itu tepat mengenai kepala orang itu, dan
karena merasa sakit, orang itu menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu
dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesan pentingnya.
**
Allah kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita
menengadah kepadaNya. Seringkali Allah melimpahi kita dengan rahmat,
tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena
itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, Allah sering menjatuhka “batu
kecil” kepada kita.
Seandainya…Orang yang dilempari uang logam
itu“menyadari” bahwa uang tersebut “jatuh dari atas”, tentunya dia akan
menengadah ke atas sehingga pekerja tadi dapat menjatuhkan catatan
pesan pentingnya dan “tidak perlu” menjatuhkan “batu kecil” tersebut.
Demikian juga dengan kita. Seandainya setiap rahmat yang diberikan
Allah kepada kita, cukup mampu membuat kita menengadah kepadaNya.
Tentunya Allah tidak perlu menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.
Tubuh kita, kesehatan kita, pengetahuan dan ilmu yang ada di pikiran
dan hati kita, harta kita, dan semua yang kita anggap milik kita
sesungguhnya adalah milik Allah, titipan Allah kepada kita.
Semua itu adalah rahmat yang diberikan Allah kepada kita. Seyogyanya
kita cukup mampu untuk “menengadah kepada-Nya”. Senantiasa bersyukur dan
selalu ingat kepada “catatan penting” dari Allah, yaitu berkewajiban
mengamalkannya sehingga “rahmat” tadi dapat bermanfaat bagi banyak
orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar