بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Bagaimana hukumnya bila setiap hari
melaksanakan sholat tapi hati kurang khusyu' dan terkadang fikiran
kemana-mana. apakah mendapat pahala ato sholat x sia2 ..?
Alhamdulillah setelah sebelumnya saya membuat catatan Shalat khusyu' pada posting sebelumnya ada juga sesuatu yang harus saya tulis mengenai bagaimana hukumnya shalat orang yang tidak khusyu' ...?
Shalat Khusyu' Menurut sebagian orang adalah konsenstrasi penuh dengan memusatkan hati , pikiran dan perasaan pada saat melewati setiap tingkah / rukun shalat dari mulai takbiratul ikhram sampai dengan salam hanya dan hanya kepada Allaah Subhanahu Wata'ala. lantas bagaimana dengan mereka yang masih dan sedang berada dalam beban pikiran dan perasaan , terlebih ketika hati sedang tidak karuan , hutang menumpuk , pekerjaan belum beres , masalah dimana - mana da sebagainya .
Alhamdulillah setelah sebelumnya saya membuat catatan Shalat khusyu' pada posting sebelumnya ada juga sesuatu yang harus saya tulis mengenai bagaimana hukumnya shalat orang yang tidak khusyu' ...?
Shalat Khusyu' Menurut sebagian orang adalah konsenstrasi penuh dengan memusatkan hati , pikiran dan perasaan pada saat melewati setiap tingkah / rukun shalat dari mulai takbiratul ikhram sampai dengan salam hanya dan hanya kepada Allaah Subhanahu Wata'ala. lantas bagaimana dengan mereka yang masih dan sedang berada dalam beban pikiran dan perasaan , terlebih ketika hati sedang tidak karuan , hutang menumpuk , pekerjaan belum beres , masalah dimana - mana da sebagainya .
Apakah shalat mereka masih diterima ....? Apakah shalat mereka syah ...?
Dalam Al Quran Allah Subhanahu Wata'ala Berfirman :
"Peliharalah semua shalat mu dan
peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah dalam shalatmu dengan
khusyu'. Jika kamu dalam keadaan takut bahaya, maka shalatlah sambil
berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka
sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada
kamu apa yang belum kamu ketahui"
Khusyuk dalam shalat sangat
diutamakan, namun karena kelemahan manusia, Allah tidak menjadikannya
sebagai syarat sah shalat. Shalat seseorang tetap sah, (dengan catatan
hanya untuk membatalkan shalat tepat waktu) meskipun tidak khusyuk /
dalam perjalanan / ditengah suatu ancaman, dan kemudian diganti dengan
shalat yang lebih sempurna dengan kekhusyu'an. Namun, sebagai seorang
mukmin yang baik, mestinya kita berusaha meraih kekhusyukan itu. Apalagi
Rasulullah saw bersabda, “Orang yang shalat itu bermunajat dengan
Rabb-nya.”
Kita mesti harus
berusaha untuk menghadirkan hati di dalam shalat, oleh karena
Ber-munajat hanya dapat sempurna dengan cara menghadirkan hati. dan
haram hukumnya lalai dalam shalat karena hal tersebut adalah hal yang
sia - sia sebagaimana rasulullah Sholallaahu 'Alaihi Wasallam Bersabda :
كَمْ مِنْ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صَلاَتِهِ التَّعَبُ وَالنَّصَبُ
“Betapa banyak orang yang
mengerjakan shalat namun ia hanya mendapatkan lelah dan capek dari
shalatnya itu.’ (Hadits shahih diriwayatkan oleh ad-Darimiy; juga Ahmad
dan Ibnu Majah dengan lafal yang mirip)
Beliau juga bersabda,
لَيْسَ لِلْعَبْدِ مِنْ صَلاَتِهِ إِلاَّ مَا عُقِلَ مِنْهَا
Seorang hamba tidak mendapatkan bagian
shalat kecuali bagian yang dia berakal pada saat mengerjakannya, misal
saat sujud saja dia mengingat Allaah Subhanahu Wata'ala maka pahala yang
diterimanya adalah pahala untuk sujud , misal dalam melaksanakan shalat
hanya khusyu' saat ruku' maka pahala yang didapat adalah pahala ruku'
saja.
Kesimpulannya berusahalah untuk
menjalani sesuatu , memberikan sesuatu , mengerjakan sesuatu , dengan
sungguh - sungguh jangan setengah - setengah karena hasilnya juga akan
setengah - setengah.
Berikut beberapa tips shalat khusyuk
Pertama, mempersiapkan shalat dan
menghadirkan keagungan Allah. Agar kita dapat mengerjakan shalat dengan
khusyuk, janganlah kita memulai shalat kecuali jika kita benar-benar
sudah siap. Bukan berarti tidak berangkat ke masjid untuk shalat
berjamaah atau menunda-nunda pelaksanaan shalat, tetapi kita mesti
bersiap-siap beberapa saat sebelum shalat kita tunaikan. Segera
menghentikan segala aktivitas begitu adzan dikumandangkan. Bahkan
sebagian ulama' salaf menyarankan untuk sudah berada di masjid saat
adzan dikumandangkan, adzan adalah batas akhir.
Begitu mengambil air wudhu, mestinya
jasad dan batin kita siapkan untuk pelaksanaan shalat. Berbagai
kesibukan dan aktivitas duniawi tidak lagi menggelayuti hati kita. Fokus
kita sudah harus shalat. Benak kita mesti sudah dipenuhi dengan
kesiapan untuk berdiri di hadapan Allah. Kalbu kita mesti bersiap-siap
untuk melakukan munajat agung.
Keagungan Allah mesti hadir dan
bertahta di hati kita. Dengan begitu, kita tidak akan main-main dalam
melaksanakan shalat. Bukankah tidak ada orang yang bermain-main saat
menghadap dan berbicara dengan seorang raja atau presiden. Dalam shalat
seseorang menghadap Allah, Maharaja yang Mahasuci Mahasempurna Mahakuasa
Mahaagung dan Mahamulia.
Kedua, mengingat
rendah-sepelenya dunia dibandingkan akhirat. menghadirkan rasa, bahwa
kita pasti menghadap Allah untuk mendapatkan balasan atas amal-amal
kita. Dalam sebuah hadits qudsi dinyatakan, “Wahai hamba-Ku, hanyasanya
itulah amal-amal kalian. Aku menghitungnya untuk kalian kemudian Aku
berikan balasannya. Barangsiapa mendapati kebaikan, hendaklah dia memuji
Allah; sedangkan barangsiapa yang menghadapi selain itu, janganlah dia
mencela siapa pun kecuali dirinya sendiri. (HR. Muslim, at-Tirmidziy,
Ibnu Majah, Ahmad)
Mengerti hakikat nilai dunia akan sangat memnbantu seseorang untuk mengerjakan shalat khusyuk.
Ketiga, mengerjakan shalat dengan perlahan, santai, tetapi serius. Tergesa-gesa dapat merusak shalat kita.
Abu Hurairah bertutur,
“Kekasihku (Rasulullah saw) berpesan kepadaku supaya dalam shalatku aku
tidak mematuk seperti ayam jantan, tidak menolah-noleh seperti seekor
anjing hutan, dan tidak duduk seperti seekor kera” (HR. Ahmad,
ath-Thayalisi, dan Ibnu Abu Syaybah; menurut Syekh al-Albani, hadits ini
hasan)
Terdapat banyak kesimpulan yang kita
dapat dari keterangan Al Quran dan Hadits diatas yang pada hakekatnya
adalah Islam adalah agama yang mudah dan sangat memudahkan , tidak berat
dan memberatkan , karena itu permudahlah jangan kamu persulit , berilah
sesuatu yang menggembirakan dan jangan membuat mereka lari.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar