Wujud Malaikat Izrail yang Sangat Ditakuti
Malaikat
Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan
malaikat Mikail baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan
sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
Dikatakan dia
berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu
dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para
nabi dari wajah kepalanya, nyawa orang mukmin dengan wajah mukanya,
nyawa orang kafir dengan wajah punggung dan nyawa seluruh jin dengan
wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya
berbulu Za’faran dan di setiap bulu ada satu juta muka di setiap satu
juta muka mempunyai satu juta mata dan satu juta mulut dan tangan. Ia
memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit
ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan Surga dan Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu
juta bahasa. Jika seluruh air di lautan dan sungai di dunia disiramkan
di atas kepalanya, niscaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah.
Kematian
Disebutkan, ketika Allah SWT mencipta Al-Maut (kematian) dan
menyerahkan kepada malaikat Izrail, maka berkata malaikat Izrail: “Wahai
Tuhanku, apakah Al-Maut itu?”.
Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya.
Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu tahun.
Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka: “Ya Tuhan
kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?” Kemudian Allah SWT
berfirman: “Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari
padanya. Seluruh makhluk akan merasakan Al-Maut itu”.
Kemudian
Allah SWT memerintahkan Izrail mengambil Al-Maut Allah telah
menyerahkan kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika
tidak terdaya untuk mengambilnya sedangkan Al- Maut lebih agung
daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya kekuatan, sehinggalah
Al-Maut itu menetap di tangannya.
Disebutkan pula, setelah
seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak dan
yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya untuk
mencabut nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang
sedang terjadi terhadap dirinya, beliau mengatakan “Ya Allah seandainya
saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya
mencabut nyawa seorang mukmin”.
Malaikat Izrail diberi
kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga barat dan timur dapat
dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap
sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk
dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan
seseorang sanggup membolak-balikkan uang.
Sewaktu malaikat
Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia
akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu
Malaikat Rahmat dan Malaikat ‘Azab. Sedangkan untuk mengetahui dimana
seseorang akan menemui ajalnya itu adalah tugas dari Malaikat Arham.
Walau bagaimanapun, Izrail bersama Jibril, Israfil dan Mikail pernah
ditugaskan ketika Allah menciptakan Nabi Adam. Israil juga adalah antara
Malaikat yang sering turun ke bumi untuk bertemu dengan para nabi
antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Idris a.s.
Sakaratul Maut dan Kematian Mukmin
Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia
menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah
putih seakan wajah mereka ibarat matahari.
Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.
Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki
sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya
sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya
sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis Salam
dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: “Wahai jiwa
yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha
dari Allah”.
Maka keluarlah rohnya dengan lembut seperti air
yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun mengambilnya,
setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam kafan
yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu
keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang
paling wangi di muka bumi ini.
Ketika telah keluar ruhnya maka
para Malaikat di antara langit dan bumi menshalatinya, demikian pula
semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu
langit, semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh
tersebut lewat melalui pintunya.
Para Malaikat membawa ruh itu
naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu
bertanya: “Ruh siapa yang wangi ini???” Para Malaikat yang membawanya
menjawab: “Ini ruhnya Fulan bin Fulan”, sambil menyebutkan
panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.
Malaikat yang
membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia,
Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama
manusia bahkan dengan alam semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia
para Malaikat meminta dibukakan pintunya.
Malaikat penjaga
pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut
mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit
ke tujuh. Lalu Allah berfirman: “Tulislah catatan amal hamba-Ku di
Illiyyiin! Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu)kitab yang bertulis
(untuk mencatat amal orang yang baik)” (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).
Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin. Kemudian dikatakan:
“Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa
Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka
kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain”.
Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.Tolong sebarkan artikel
ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah
satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah
mati. Dan (ingatlah) Allah senantiasa mengetahui dengan mendalam akan
apa jua yang kamu lakukan, Surah Al-Baqarah [2] : 110 yang artinya “Dan
dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar