Selasa, 02 April 2013

BOLEH BOHONG DALAM 3 PERKARA

1. Bohong yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mendamaikan dua orang saudaranya yang sedang bermusuhan. Nah, ini jelas banget kan? Mungkin ada diantara kita punya dua orang temen yang saling bermusuhan. Dan tanpa sengaja, dua orang tersebut bercerita (curhat) kepada kita. Masing-masing dari mereka menjelek-jelekkan yang lain. Nah, dalam hal ini kita boleh tuh berbohong dengan mengatakan kalo yang mereka omongin tuh gak bener. Kita bisa berbohong pada masing-masing dari mereka dengan menceritakan kebaikan-kebaikan mereka pada masing-masing teman yang musuhan tadi. Hingga akhirnya, mereka berdua pun berdamai. Dan misi pun selesai. Hehe…

2. Bohong yang dilakukan suami untuk menyenangkan istrinya atau bohong yang dilakukan istri untuk menyenangkan suaminya. Hoho… jangan diartikan macem-macem dulu. Contohnya gini. Seorang suami yang membelikan hadiah sebuah baju untuk istri tercintanya. Karena sang suami gak terlalu tahu mode pakaian yang lagi ngetren (fashionable), maka sang suami membeli baju yang.. katakanlah sangat kurang enak dipandang. Modelnya sudah kuno. Ditambah lagi warnanya ngejreng bangeet. Namun sang suami bermaksud menyenangkan istrinya dengan memberikan hadiah buat sang istri tercinta. Nah, meskipun tahu kalo baju pemberiannya sangat jelek, namun istri yang bijak akan menerima dengan senang hati. Dalam hal ini, istri boleh berbohong bahwa pemberian sang suami adalah pemberian terbaik yang pernah ia dapatkan. Tujuannya tidak lain adalah agar suami merasa senang karena pemberiannya diterima dengan baik. Gitu loooh..

3. Bohong untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang terancam. Contohya, misalkan ada seseorang (sebut saja namanya fulan) hendak dibunuh oleh orang lain. Padahal kita tahu, orang tersebut tidak bersalah apa-apa. Si fulan meminta perlindungan kepada kita agar dirinya diselamatkan. Dan kita pun akhirnya mau menyembunyikannya. Setelah itu, datanglah orang yang bermaksud membunuh si fulan kepada kita. Tujuannya bertanya kepada kita untuk mencari keberadaan si fulan. Maka pada saat ini, kita boleh berbohong demi kebaikan agar nyawa si fulan terselamatkan.

Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin jilid IV/284 mengutip sebuah hadits Nabi yang membolehkan seseorang berdusta dalam 3 (tiga) perkara:

ما سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يرخص فى شئ من الكذب إلا قى ثلاث: الرجل يقول القول يريد به الصلاح، والرجل يقول القول فى الحرب، والرجل يحدث امرأته، والمرأة تحدث زوجها

Artinya: Rasulullah tidak mentolerir suatu kebohongan kecuali dalam tiga perkaran: (a) untuk kebaikan; (b) dalam keadaan perang; (c) suami membohongi istri dan istri membohongi suami (demi menyenangkan pasangannya).

Dalam hadits lain yang serupa dikatakan

كل الكذب يٌكتب على إبن آدم لا محالة إلا أن يكذب الرجل فى الحرب فإن الحرب خدعة أو يكون بين الرجلين شحناء فيصلح بينهما أو يحدث امرأته فيرضيها

Artinya: Setiap kebohongan itu terlarang bagi anan cucu Adam kecuali (a) dalam peperangan. Karena peperangan adalah tipu daya. (b) menjadi juru damai di antara dua orang yang sedang bertikai; (c) suami berbohong untuk menyenangkan istri.

KESIMPULAN

Bersifat jujur adalah wajib bagi seorang muslim. Karena itu, bohong atau berkata dusta adalah haram. Namun demikian, dalam situasi tertentu bohong dibolehkan (ditolerir). Misalnya, dalam keadaan terpaksa. Atau dalam beberapa situasi yang di mana berbohong justru akan membawa kebaikan dibanding kalau berkata jujur. Seperti untuk menyenangkan istri dengan mengatakan masakannya enak, walaupun sebenarnya tidak enak, dst.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar