APAKAH KITA TELAH MENEMUKAN HIDAYAH?
Mengapa
kita selalu meminta ditunjuki jalan yang lurus, apakah kita sekarang
ini tidak berada di jalan yang lurus? Apakah orang meminta hidayah di
dalam shalatnya berarti ia belum menemukan petunjuk, padahal dia selalu
mendirikan dan melaksanakan shalat. Dalam tafsirnya Ali ibn Abi Thalib
menjelaskan bahwa: “Tetapkanlah taufik-Mu yang kami telah taat kepada-Mu
di hari-hari yang lalu, sehingga kami dapat terus menaati-Mu di
kemudian hari.”
PEMBAGIAN dan TAHAPAN HIDAYAH
1. HIDAYAH ’UMUMI TAKWINI
Yaitu hidayah dari Allah SWT yang diberikan kepada seluruh semesta
alam. Seluruhnya baik secara alami maupun secara ihktiyari (diusahakan),
mampu berjalan menuju kesempurnaan tahapan hidayah ‘umumi takwini
disebut dalam firman Allah SWT. “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah
memberikan kepada tiap-tiap sesuai bentuk kejadiannya kemudian
memberinya petunjuk.” (QS. Taha:50).
2. HIDAYAH ’UMUMITASYRI’I
Yaitu hidayah dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap manusia
melalui pengutusan para Nabi dan penurunan kitab-kitab Samawi, dan Dia
menyempurnakan bukti (itmam al-hujjah) dengan menganugrahkan kepada
mereka dengan akal dan kekuatan untuk menentukan kebenaran dan
kebatilan. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan
yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (QS
Al-Insan:3).
3. HIDAYAH KHUSHUSHI
Yaitu bentuk hidayah
takwini (berkaitan dengan penciptaan) dan pertolongan Illahi, ketika
Allah SWT sesuai dengan hikmah-Nya mengkhususkan hidayah ini kepada
sebagian dari hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
Perhatian khusus
ini banyak disebutkan dalam Firman-Nya, “Sebagian diberi-Nya petunjuk
dan sebagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka.” (QS Al-A'raf:30).
Nyatakanlah, “Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia
menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semua.” (QS
Al-An’am:149).
“Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Baqarah:213).
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami,
benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS
Al-‘Ankabut:69).
“Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki,
dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan
yang Mahakuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ibrahim:4).
Dari
berbagai penjelasan ayat-ayat di atas, serta penjelasan tentang hidayah
dan makna hidayah, maka saat seorang mukmin mendirikan dan melaksanakan
shalat setelah di permulaan surah mengakui nikmat Allah SWT yang
diberikan kepadanya, serta saat ia diberi petunjuk melalui hidayah
takwini dan tasyri’i umumi (secara umum) pada saat yang sama ia memohon
kepada Allah Yang Maha Memberi petunjuk agar ia juga diberi hidayah
(karunia) khushushi takwini yang dikhususkan-Nya kepada sebagian
hamba-Nya. Inilah makna rahasia mengapa mereka berdo’a: Tunjukilah kami
jalan yang lurus. Wallahu a'lam bi sowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar