Selasa, 02 April 2013

APAKAH KITA TELAH MENEMUKAN HIDAYAH?

Mengapa kita selalu meminta ditunjuki jalan yang lurus, apakah kita sekarang ini tidak berada di jalan yang lurus? Apakah orang meminta hidayah di dalam shalatnya berarti ia belum menemukan petunjuk, padahal dia selalu mendirikan dan melaksanakan shalat. Dalam tafsirnya Ali ibn Abi Thalib menjelaskan bahwa: “Tetapkanlah taufik-Mu yang kami telah taat kepada-Mu di hari-hari yang lalu, sehingga kami dapat terus menaati-Mu di kemudian hari.”

PEMBAGIAN dan TAHAPAN HIDAYAH
1. HIDAYAH ’UMUMI TAKWINI
Yaitu hidayah dari Allah SWT yang diberikan kepada seluruh semesta alam. Seluruhnya baik secara alami maupun secara ihktiyari (diusahakan), mampu berjalan menuju kesempurnaan tahapan hidayah ‘umumi takwini disebut dalam firman Allah SWT. “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuai bentuk kejadiannya kemudian memberinya petunjuk.” (QS. Taha:50).
2. HIDAYAH ’UMUMITASYRI’I
Yaitu hidayah dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap manusia melalui pengutusan para Nabi dan penurunan kitab-kitab Samawi, dan Dia menyempurnakan bukti (itmam al-hujjah) dengan menganugrahkan kepada mereka dengan akal dan kekuatan untuk menentukan kebenaran dan kebatilan. Firman Allah SWT, “Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” (QS Al-Insan:3).

3. HIDAYAH KHUSHUSHI
Yaitu bentuk hidayah takwini (berkaitan dengan penciptaan) dan pertolongan Illahi, ketika Allah SWT sesuai dengan hikmah-Nya mengkhususkan hidayah ini kepada sebagian dari hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
Perhatian khusus ini banyak disebutkan dalam Firman-Nya, “Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka.” (QS Al-A'raf:30). Nyatakanlah, “Allah mempunyai hujah yang jelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semua.” (QS Al-An’am:149).
“Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Baqarah:213).
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS Al-‘Ankabut:69).
“Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan yang Mahakuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ibrahim:4).

Dari berbagai penjelasan ayat-ayat di atas, serta penjelasan tentang hidayah dan makna hidayah, maka saat seorang mukmin mendirikan dan melaksanakan shalat setelah di permulaan surah mengakui nikmat Allah SWT yang diberikan kepadanya, serta saat ia diberi petunjuk melalui hidayah takwini dan tasyri’i umumi (secara umum) pada saat yang sama ia memohon kepada Allah Yang Maha Memberi petunjuk agar ia juga diberi hidayah (karunia) khushushi takwini yang dikhususkan-Nya kepada sebagian hamba-Nya. Inilah makna rahasia mengapa mereka berdo’a: Tunjukilah kami jalan yang lurus. Wallahu a'lam bi sowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar