Ini Dampak Paling Fatal pada Kesurupan
UlasanKhasFenomenaKesurupan Jakarta, Secara ilmu kedokteran, fenomena kesurupan
diakui sebagai gangguan jiwa neurotik, masalahnya pun bisa diatasi
dengan cara medis. Sebagai gangguan kesehatan, adakah dampak fatal dari
kesurupan?
Gangguan jiwa neurotik seperti stres, cemas atau
depresi biasanya dapat menimbulkan dampak fatal, contohnya bunuh diri
atau malah membunuh orang lain. Namun tak seperti gangguan jiwa neurotik
lainnya, ahli kesehatan jiwa mengatakan kesurupan hanya semacam
histeris yang tak menimbulkan dampak merugikan.
"Tidak ada dampak
fatal. Kesurupan hanya semacam histeris yang bisa mempengaruhi atau
menular kepada orang yang tersugesti, seperti fenomena latah," ujar
psikiater Prof. Dr. dr. Dadang Hawari, SpKJ, saat dihubungi detikHealth, Rabu (23/1/2013).
Menurut
Prof Dadang, kesurupan adalah suatu reaksi bentuk gangguan jiwa yang
ringan karena stres atau tekanan kehidupan. Reaksinya dapat
teriak-teriak, dan menular dalam bentuk mempengaruhi yang lain.
Kondisi
ini dikategorikan sebagai penyakit gangguan jiwa yang ringan. Untuk
penanganannya pun hanya butuh diistirahatkan, karena pemicunya adalah
kelelahan dan tertekan.
Namun praktisi hipnoterapi, Soegiono,
mengatakan bila kesurupan tidak ditangani secara profesional, maka
kondisinya bisa semakin parah.
"Kemungkinan-kemungkinan itu
(gila, bunuh orang lain dan bunuh diri) bisa saja muncul bila rasa takut
itu masih tertinggal dan tidak ditangani," ujar Soegiono.
Soegiono
menjelaskan, cara kerja pikiran manusia antara lain terdiri atas
pikiran sadar dan bawah sadar. Antara pikiran sadar dan bawah sadar itu
terdapat filter, yang bisa terbuka bila dapat ditembus oleh suatu
kejadian tertentu, misalnya terkejut atau rasa takut.
Kesurupan
bisa terjadi, lanjut Soegiono, bila seseorang memiliki kepercayaan bahwa
suasana tertentu memang bisa mendatangkan makhluk gaib. Misalnya,
suasana gelap, malam Jumat kliwon atau sistem kepercayaan masyarakat
yang percaya dengan adanya makhluk gaib.
"Ketika suatu kelompok
memiliki kepercayaan yang sama (misal, suatu desa terpencil yang
memiliki kepercayaan yang sama, maka dimungkinkan kesurupan dapat
terjadi). Namun, apabila orang asing (luar negeri) dibawa ke desa yang
memiliki kepercayaan terhadap makhluk gaib, maka dapat saja orang itu
tidak kesurupan, karena orang asing itu tidak memiliki believe pada
pemahaman adanya keseraman yang di rasakan warga desa," terang Soegiono.
Menurutnya,
kesurupan bisa terjadi bila believe (keyakinan) bisa menembus antara
pikiran sadar dan bawah sadar, yang artinya membuka 'filter' yang ada
dalam diri manusia.
"Bila tidak ditangani dengan benar, rasa
takut akan tetap ada dan kesurupan selanjutnya akan mudah terjadi. Maka,
penanganan dari hipnoterapis atau pemuka agama cukup penting untuk
menghilangkan rasa takut yang terdapat di alam bawah sadar manusia,"
jelas Soegiono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar