Rabu, 23 Januari 2013

Cerdasnya seorang ulama

Al-Imam Abut Thoib Al-Baqillani rahimahullah adalah salah seorang ulama yang terkenal dengan kecerdasannya. Sehingga beliau dipilih oleh Khalifah kaum muslimin sebagai utusan kepada Kaisar Romawi yang beragama Nashrani.

Berangkatlah Abut Thaib menuju istana Kaisar, mengetahui kedatangan Abut Thoib orang2 Nahsrani memutar otak agar Abut Thoib mau ruku di hadapan Kaisar mereka.
Merekapun membuat pintu khusus untuk dilewati Abut Thoib, pintu itu dibuat dalam ukuran yang pendek, sehingga setiap yang melewatinya harus menunduk agar bias masuk lewat pintu tersebut.

Apa yang terjadi ?

Setiba di istana Kaisar Romawi Abut Thoib datang menghadap Kaisar, dan Abut Thoib harus melewati pintu khusus yang dirancang untuk dilewatinya.

Apa yang ia lakukan ?
Apakah ia akan menunduk dihadapan Kaisar karena melewati pintu itu ?

Abu Thoib melihat pintu yang harus ia lewati adalah pintu yang ukurannya pendek dan mengharuskan dirinya untuk menunduk.
Dengan segera ia membalikan badannya dan masuk melewati pintu tersebut dengan mendahulukan pantatnya.
Nasib Kaisar kurang mujur, inginnya Abut Thoib menunduk dihadapannya, eh... dapatnya malah pantat (Kasihan deh lu kaisar….).

Setelah itu, terjadilah dialog antara Abut Thoib dengan Kaisar dan orang2 Nahsrani, salah satu isi dari dialog yang terjadi adalah kisah berikut ini.

Diadakan pertemuan antara Abu Thoib dengan Kaisar, Para Pendeta dan Pemimpin tertinggi gereja.
Abut Thoib menyapa pemimpin tertinggi gereja : Apa kabarnya ? Bagaimana kabar istri dan anaknya ?

Mendengar pertanyaan Abut Thoib semuanya yang ada di tempat itu mengingkarinya, mereka berkata : Kenapa engkau bertanya tentang istri dan anaknya, padahal engkau mengetahui bahwa pemimpin agama kami mensucikan diri dari memiliki istri dan anak.

Abu Thoib berkata : Kalian mensucikan pemimpin agama kalian dari istri dan anak, tapi kalian tidak mensucikan Allah Tuhan kalian dari istri dan anak ?

Orang2 Nashranipun diam seribu bahasa, tidak bisa menjawabnya sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar