Cara Rasulullah SAW Berbicara
Hasan
bin Ali r.a bercerita : “Aku bertanya kepada pamanku Hind bin Abi
Halah.Ia adalah seorang ahli dalam meriwayatkan tentang sifat Rasululah
saw.
Tanyaku : Ceritakan kepadaku cara Rasulullah saw berbicara?
pamanku menjawab : Rasulullah saw adalah seorang yang banyak mengenyam
kesusahan.belia u selalu berpikir(bahkan hampir) tidak sempat
beristirahat santai.
beliau lebih banyak diam(tidak berbicara),beli
au tiada berbicara kecuali apabila perlu.membuka dan menutup
pembicaraannya dengan menyebut nama Allah swt.
isi pembicaraanya padat dengan makna, kata-katanya jelas,tiada yang sia-sia dan tiada pula yang kurang dipahami.
beliau tiada berlaku kasar dan tiada pernah menghina.nikmat Allah swt
dibesarkannya walau pun hanya sedikit.selain itu beliau tak pernah
mencaci makanan dan minuman.juga tak pernah memujinya.
Tidaklah
dunia menjadikannya marah dan tidak pula beliau marah karena dunia.bila
kebenaran dilanggar orang,maka tidak ada sesuatu yang akan mampu
menahan amarahnya sampai beliau dapat memenangkan kebenaran itu.beliau
tidak akan marah kalau hanya karena dirinya dan tidak pula beliau akan
membela diri beliau sendiri.
Bila beliau menunjuk
(sesuatu),belia u tunjuk dengan tangan seutuhnya(bukan hanya dengan
jari).bila beliau kagum beliau balikan tanganya.bila beliau
bercakap-cakap, beliau hubungkan tangan dan dipukulkan telapak tanganya
yang kanan keperut ibu jarinya yang kiri.Bila beliau marah,beliau akan
memalingkan wajahya,sedangk an bila beliau senang dipejamkan
matanya.Sebesar -besar ketawanya hanya senyum.bila beliau
tertawa,kelihat an manis sekali bagai butiran salju(terlihat giginya
yang putih).”
[Diriwayatkan oleh sufyan bin waki',dari Jumai
bin 'Umar bin Abdurrahman al 'Ijli,ia berkata bahwa ia mendengar dari
seorang laki-laki Bani Tamim yang katanya dari putra abi halah suami
kadijah Ummul mukminin sebelum menjadi istri Rasulullah saw yakni aba
Abdullah yang bersumber darihasan bin Ali K.W]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar