Ketenangan Hidup Bagi Hamba Yang Rajin Berzikir
Telah sama kita ketahui bahwa berzikir merupakan amalan yang mulia dan bernilai tinggi di sisi Rabbul ‘Izzah.
Dengan berzikir, seorang hamba akan beroleh banyak keutamaan. Untuk
menghasung kita agar memperbanyak zikir, berikut ini akan disebutkan
beberapa keutamaan berzikir :
1). Berzikir akan mengusir setan, menundukkannya, dan membentengi diri darinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was
dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS. Al-A’raf: 201)
Adapun orang yang enggan berzikir, Allah Subhanahu wa Ta’ala nyatakan dalam firman-Nya :
“Siapa yang berpaling dari berzikir kepada Allah Yang Maha Penyayang,
Kami adakan baginya setan yang menyesatkannya maka setan itulah yang
menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36)
Al-Harits Al-Asy’ari z menyebutkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa beliau bersabda :
“Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan lima perkara kepada
Nabi Yahya bin Zakariyya alaihi salam agar beliau mengamalkannya dan
menyuruh Bani Israil untuk mengamalkannya pula. Namun hampir-hampir
Yahya terlambat menyampaikannya kepada Bani Israil. Maka Nabi ‘Isa q
berkata kepadanya, ‘Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memerintahkan
lima perkara kepadamu agar engkau mengamalkannya dan menyuruh Bani
Israil untuk mengamalkannya pula. Namun sampai sekarang engkau belum
menyampaikannya. Karenanya, engkau suruh mereka sekarang, atau aku yang
akan menyuruh mereka!’ Yahya berkata, ‘Aku khawatir bila engkau
mendahuluiku untuk menyampaikannya, aku akan ditenggelamkan ke dalam
bumi atau aku akan diazab.’ Yahya pun mengumpulkan orang-orang di Baitul
Maqdis hingga masjid tersebut penuh. Mereka duduk di atas balkon. Yahya
berkata, ‘Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’alamemerintahkan lima perkara
kepadaku agar aku mengamalkannya dan menyuruh kalian untuk
mengamalkannya pula…’.”Yahya pun menyebutkan kelima perkara tersebut,
yaitu tauhid, shalat, puasa, sedekah, dan yang kelima, kata Yahya: “Dan
aku memerintahkan kalian untuk berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
karena permisalan orang yang berzikir seperti orang yang dikejar oleh
musuh dengan cepat hingga ketika ia mendatangi sebuah benteng yang kokoh
ia berlindung di dalamnya dari kejaran musuh. Demikian pula seorang
hamba, ia tidak dapat melindungi dirinya dari setan kecuali dengan
berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala…" (HR. Ahmad 4/202, At-Tirmidzi
no. 2863, dishahihkan Al-Imam Al-Albani t dalam Shahihul Jami’ no.
1724)
Al-’Allamah Ibnul Qayyim telah menyatakan bahwa hadits
ini sangat agung kedudukannya, sehingga pantas bagi setiap muslim untuk
menghafalkan dan memahaminya. (Al-Wabilush Shayyib, hal. 31)Beliau t
juga mengatakan, “Seandainya tidak ada lagi keutamaan zikir selain satu
keutamaan yang disebutkan dalam hadits ini, niscaya patut bagi seorang
hamba untuk tidak berhenti lisannya dari zikrullah, dan terus menerus
menekuninya. Karena sungguh ia tidak dapat melindungi dirinya dari
musuhnya kecuali dengan zikir. Tidaklah musuh itu dapat masuk
menyergapnya kecuali dari pintu kelalaian (lupa dari berzikir). Musuh
itu selalu mengintainya. Bila ia lalai, musuh itu menyergap dan
menerkamnya. Bila ia berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala,
mengerutlah (menciut) musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut, menjadi
kecil dan patah sampai-sampai menjadi sekecil lalat. Karena itulah ia
dinamakan Al-Waswasul Khannas. Maknanya, ia memberi was-was di dalam
dada, namun bila si hamba berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa
maka syaitan pun mengerut (menciut). Ibnu Abbas radhiyallahu anhu
berkata,
“Setan itu mendekam di atas hati anak Adam. Bila si anak
Adam lupa diri dan lalai dari berzikir, setan memberikan
was-was/bisikan-bisikan. Namun jika ia berzikir kepada Allah subhanahu
wata’ala, setan mengerut (menciut).” (Al-Wabilush Shayyib, hal. 72)
2). Berzikir akan memberikan kebahagiaan dan ketenangan bagi hati seorang hamba,
sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Orang-orang yang beriman dan menjadi tenang hati-hati mereka dengan
berzikir kepada Allah, ketahuilah dengan berzikir kepada Allah hati akan
tenang.” (QS. Ar-Rad: 28)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah berkata,
“Permisalan zikir bagi hati adalah seperti air bagi ikan. Apa jadinya
keadaan ikan yang berpisah dengan air?” (Al-Wabilush Shayyib, hal. 85)
3). Zikir adalah amalan yang ringan dan mudah untuk dilakukan, namun besar pahala dan ganjarannya.
Hal ini tampak dalam beberapa hadits berikut ini :
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wassalam bersabda, “Siapa yang mengucapkan: “La ilaha illallah wahdahu
la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ‘ala kulli syay’in
qadir”, dalam sehari sebanyak seratus kali, maka ganjaran baginya
seperti membebaskan sepuluh budak, dicatat untuknya seratus kebaikan,
dihapus darinya seratus kesalahan dan ia mendapatkan perlindungan dari
setan pada hari tersebut hingga sore hari. Tidak ada seorang pun yang
melakukan amalan yang lebih afdhal darinya terkecuali bila ada orang
yang mengamalkan lebih banyak dari apa yang diamalkannya.” (HR.
Al-Bukhari no. 3293, 6403 dan Muslim no. 6783)
Dalam hadits yang sama juga, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Siapa yang mengucapkan: “Subhanallahi wa bihamdihi”, dalam sehari
sebanyak seratus kali maka dihapus kesalahan-kesalahannya walaupun
sebanyak buih di lautan.”
Dalam riwayat Muslim (no. 6784)
disebutkan, “Siapa yang mengucapkan: “Subhanallahi wa bihamdihi” ketika
pagi dan petang sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat nanti tidak
ada seorangpun datang membawa amalan yang lebih afdhal darinya kecuali
orang yang mengucapkan zikir yang sama dengan yang diucapkannya atau
lebih dari yang diucapkannya.”
Masih dari Abu Hurairah radhiyallahu
anhu, beliau mengabarkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam: “Ada dua
kalimat yang ringan diucapkan lisan tapi berat dalam timbangan dan
dicintai oleh Allah yang Maha Rahman, yaitu subhanallah wa bihamdihi dan
subhanallahil azhim.” (HR. Al-Bukhari no. 6406 dan Muslim no. 6786)
4). Banyak berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan jaminan
keamanan dari kemunafikan,karena orang-orang munafik sedikit sekali
zikirnya
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana
firman-Nya tentang munafikin : “Mereka tidak mengingat Allah kecuali
sedikit.” (QS. An-Nisa: 142)
5). Zikir merupakan tanaman surga.
Abdullah bin Mas’ud z berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda: “Pada malam aku diisra’kan, aku berjumpa dengan Nabi Ibrahim
Al-Khalil q. Ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salamku kepada
umatmu dan beritahu mereka bahwa surga itu bagus tanahnya, segar airnya
(tidak asin), dan di surga tersedia tanah yang kosong tanpa pepohonan,
dan yang akan ditanam untuk menutupi tanah kosong tersebut adalah
ucapan:
“Subhannallah Walhamdulillah Wala ilaha illallah Allahu
Akbar” (HR. At-Tirmidzi no. 3462, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam
Ash-Shahihah no. 105)
6). Orang yang berzikir kepada Allah
subhanahu wata’ala akan mendapatkan shalawat Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan para malaikat-Nya.
Tentunya dengan itu ia mendapat keberuntungan yang besar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah dengan
sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan
petang. Dialah yang memberikan shalawat atas kalian dan juga para
malaikat, yang dengan sebab itu Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan
kepada cahaya yang terang-benderang. Dan adalah Dia Maha Penyayang
kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 41-43)
Adapun
shalawat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas hamba-Nya maknanya adalah pujian
Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada si hamba di hadapan para malaikat. Ada
juga yang mengartikannya dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk
si hamba. Sementara shalawat malaikat bermakna permintaan doa dan
ampunan untuk si hamba, sebagaimana penjelasan Al-Hafizh Ibnu Katsir t
dalam tafsirnya. (Tafsir Al-Qur’anil ‘Azhim, 6/265-266).
Demikian keutamaan zikir yang dapat kami sebutkan dan masih banyak keutamaan yang lain…
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
Sumber : islamic learning center
Tidak ada komentar:
Posting Komentar