BERDOSA DAN GAK BERIMAN, KOK MALAH KAYA ???
Banyak
Kita yang heran melihat orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kepada
Allah malah dibukakan pintu rezeki seluas-luasnya serta dimudahkan
segala urusan hidupnya. Boleh jadi Allah memberikan kekayaan dalam
rangka istidroj, yaitu agar semakin membuat seseorang terlena dalam
maksiat dan kekufuran. Artinya disebabkan maksiat atau kesyirikan yang
ia perbuat, Allah beri ia kekayaan, akhirnya ia pun semakin larut dalam
kekayaan tersebut dan membuat ia semakin kufur pada Allah. Ia memang
pantas diberi kekayaan, namun karena ia adalah orang yang durhaka.
Kekayaan ini diberikan hanya untuk membuat ia semakin terlena dan bukan
karena dirinya mulia
Allah SWT Berfirman artinya:
Maka
tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua PINTU-PINTU KESENANGAN untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka,
Kami SIKSA mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka
terdiam berputus asa. (Al Anam : 44)
Allah SWT Berfirman artinya:
Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang
mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai KEMEWAHAN dan beri
tangguhlah ( Ditunda ) mereka barang sebentar. Karena sesungguhnya pada
sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan NERAKA yang
menyala-nyala. (Al Muzammil : 11-12)
Terkadang didalam dakwah,
karena seruan materialisme menyebar kemana-mana, seruan Ulama dan
Saudara seiman seringkali dilihat dari kedudukan, nama dan kekayaan
bukan isi seruannya, dan sebaliknya seorang muslim atau para penyeru
Agama Allah tidak jarang yang merasa rikuh menyampaikan bagian yang
pahit didalam Al Qur'an dan Sunnah, bila dakwah mereka kepada para
pembesar dan pemilik harta banyak, benarlah firman Allah SWT.
Allah SWT Berfirman artinya:
Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang
diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa
mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya
perbendaharaan KEKAYAAN atau datang bersama-sama dengan dia seorang
malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan
Allah Pemelihara segala sesuatu. (Huud : 12)
Ini dikuatkan dari
pelajaran sejarah para Nabi-Nabi, dimana tidak ada diantara mereka yang
lebih kuat, lebih kaya, lebih terkenal dari pada raja-raja dan pembesar
semisal Fir'aun, Pembesar Quraisy Abu Jahal, Abu Lahab, Raja Namrudz,
waspada dengan tipuan dan bisikan syetan yang menyerang ilmu yang
menuntun hidayah teramat dahsyat, karena sedikitnya mereka yang kritis
dengan ilmu agama Allah ini dan merasa benar karena kedudukannya.
Dalam Islam kesabaran dan ketaatan sangat terkait, bila kita memiliki
harta kekayaan, kita disuruh taat bersedekah dan bersabar dengan
mengeluarkan harta, terlebih mereka yang memberikan sedekah terbaik,
begitupun dalam shalat kita disuruh sabar dari bisikan kemalasan,
begitupula ibadah-ibadah lainnya yang ada didalam Quran dan Sunnah.
Janganlah memilah dan memilih padahal ia surat dinas kita sebagai
manusia menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Imam Ahmad
mengatakan, Sabar disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak lebih dari 70
ayat. Kaitan sabar dan iman seperti halnya kedudukan kepala dan jasad.
Seseorang yang tidak sabar dalam melaksaknakan ketaatan, dalam menjauhi
kemaksiatan serta ketika tertimpa musibah maka ia sudah kehilangan
sebagian besar dari imannya.(Kitab At-Tamhid: 391).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar