Selasa, 30 April 2013
TANDA-TANDA NAIK NYA KEIMANAN
❥ 1. Semakin merasa dekat dengan ALLAH..
❥ 2. Semakin BANYAK beribadah dan amal kebaikan..
❥ 3. Semakin BERSEMANGAT dalam beramal kebaikan dan beribadah..
❥ 4. Semakin BERKURANG dosa dan kesalahan yang diperbuat..
❥ 5. Semakin pandai MENGENDALIKAN diri dan hawa nafsu..
❥ 6. Merasa LEBIH dengan akhirat dari pada dunia..
❥ 7. Merasa TENANG dalam hati..
❥ 8. Mampu MENJAGA hati dari perbuatan dosa..
❥ 9. Lebih MENCINTAI hal2 kebaikan daripada keburukan..
❥ 10. Senantiasa terdorong untuk BERTAUBAT dan menyesali dosa,serta semangat untuk memperbaiki diri,dsb..
❥ Dan tanda menurunnya iman atau hilangnya iman adalah KEBALIKAN dari tanda-tanda naiknya keimanan..
❥ Wallahu'alam Bisshawab..
Allah telah menjanjikan 4 hal
Tahukah Anda bahwa Allah telah menjanjikan 4 hal?
Pertama: Syukur
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ
Jika kamu bersyukur pasti akan Kutambah (nikmat-Ku) (Ibrahim: 7)
Kedua: Dzikir
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (Al Baqarah: 152)
Ketiga: Berdo'a
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagimu" (al Mukmin: 60)
Keempat: Istighfar
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka beristighfar (Al-Anfal 33)
Renungkan dan yakinlah akan janjiNya...
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا
Dan siapa yang lebih jujur perkataannya dibanding perkataan Allah (an Nisaa: 122)
Meratapi Orang yang Sudah Mati
Di
antara tradisi yang diberantas oleh Islam, iaitu tradisi jahiliah yang
berkenaan dengan masalah kematian, misalnya: meratap, teriak-teriak dan
berlebih-lebihan dalam melahirkan kesusahan dan kedukaan.
Islam
mengajar ummatnya, bahawa mati hanyalah sekadar pindah dari satu tempat
ke tempat lain, bukan musnah samasekali, tidak pula hilang begitu saja.
Sedang duka tidak dapat menghidupkan orang yang sudah mati dan tidak
dapat menolak takdir Allah. Oleh kerana itu setiap mu’min harus menerima
kematian ini sebagaimana halnya menerima musibah, iaitu harus sabar
dengan mencari keridhaan Allah serta mengambil suatu pelajaran dengan
mengharapkan pertemuan abadi di akhirat, sambil mengulang-ulang kalimat
inna lillahi wainna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami adalah milik
Allah, dan kepadaNyalah kami akan kembali).
Adapun apa yang
diperbuat oleh orang-orang jahiliah, adalah mungkar dan haram yang tidak
diakui oleh Rasulullah s.a.w, sebagaimana sabdanya: “Tidak termasuk
golongan kami orang yang menampar pipi dan merobek-robek pakaian dan
menyeru dengan seruan jahiliah.” (Riwayat Bukhari)
Tidak halal
seorang muslim memakai tanda khusus untuk berkabung atau tidak berhias
atau mengganti pakaian dan gerak yang sudah biasa, demi menampakkan
perasaan duka dan sedih. Kecuali isteri kerana ditinggal mati oleh
suaminya, dia harus melakukan berkabung selama empat bulan sepuluh hari,
guna memenuhi hak suami dan demi ikatan suci yang telah menghubungkan
antara keduanya. Sehingga dia tidak menampakkan perhiasan dan tidak
menjadi sasaran mata orang-orang yang hendak meminangnya selama dalam
iddah itu. Yang oleh Islam dianggap sebagai melanjutkan beberapa hak
suami dalam perkawinannya yang telah terdahulu dan sebagai anyaman atas
perkawinan yang lalu.
Tetapi kalau yang mati itu kebetulan
bukan suami, misalnya ayah, anak atau saudara, maka tidak halal seorang
perempuan berkabung lebih dari tiga hari.
Zainab binti Abu
Salamah meriwayatkan dari Ummu Habibah isteri Nabi s.a.w. ketika
ayahnya, Abu Sufyan meninggal dunia. Dia juga meriwayatkan dari Zainab
binti Jahsy ketika saudaranya yang laki-laki meninggal dunia. Kedua
isteri Nabi ini tidak memakai wangi-wangian, kemudian ia berkata: “Demi
Allah, saya tidak lagi memerlukan wangi-wangian, namun saya mendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Tidak halal seorang perempuan yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, berkabung kerana kematian, lebih
dari tiga malam, kecuali atas kematian suami, maka harus berkabung empat
bulan sepuluh hari.” (Riwayat Bukhari)
Berkabungnya isteri
kerana meninggalnya suami adalah wajib yang samasekali tidak boleh
diabaikannya, sebab ada satu riwayat sebagai berikut: “Telah datang
seorang perempuan kepada Nabi s.a.w. kemudian ia berkata: sesungguhnya
anak perempuanku ditinggal mati oleh suaminya dan matanya menjadi
bengkak (kerana menangis), apakah boleh saya suruh dia memakai celak?
Maka jawab Rasulullah: Tidak! Dua kali atau tiga kali, tiap kali ditanya
selalu menjawab tidak.” (Riwayat Bukhari dari Ummu Habibah)
Ini menunjukkan, haramnya berhias dalam waktu yang telah ditentukan.
Adapun susah tanpa melampaui batas dan menangis tanpa teriak-teriak,
termasuk masalah fitrah (pembawaan). Oleh kerana itu tidaklah berdosa.
Diriwayatkan, bahawa Umar Ibnul-khattab pernah mendengar sementara
perempuan menangis kerana kematian Khalid bin al-Walid, kemudian ada
sementara orang laki-laki yang hendak melarangnya, maka kepada si
laki-laki tersebut, Umar berkata: “Biarkanlah dia menangis kerana
kematian Abu Sulaiman ini (Khalid bin Walid), selama tangisnya itu tidak
menabur-naburkan debu di atas kepalanya dan tidak teriak-teriak.”
Senin, 29 April 2013
Perbuatan Sunnah Yang Jarang Dilakukan
Sunnah
adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnah
juga berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa
bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang
dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:
1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
13. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
14. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
15. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
16. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
17. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
18. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
19. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Semoga Bermanfaat
Redaktur: Abu Hafsah
Sumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim
1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu
Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Shalat Istikharah
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan
Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana
Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
13. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
14. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
15. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
16. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
17. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
18. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.
19. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Semoga Bermanfaat
Redaktur: Abu Hafsah
Sumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim
5 CARA BANGKIT DARI KETERPURUKAN DIRI
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …
Keadaan terpuruk bukanlah hal buruk, karena Anda bisa bangkit dari rasa tersebut dengan beberapa cara ini ...
1. Sadari bahwa ini adalah takdir ...
Setiap tantangan dan rintangan dalam hidup sudah seharusnya menjadi cambuk untuk memotivasi Anda mencapai kesuksesan. Anda juga harus paham, hidup tak selamanya indah, karena selalu ada masa-masa di mana Anda merasa sedih. Salah satu cara untuk bisa mengikhlaskan itu semua, dengan melihat bahwa setiap kejadian adalah takdir.
2. Lakukan yang terbaik ...
Hidup adalah belajar, jadi saat berbuat kesalahan daripada menyesalinya, lebih baik Anda belajar dari pengalaman. Hal terpenting adalah, dalam kondisi apa pun, selalu lakukan yang terbaik yang Anda bisa.
3. Hadapi masalah tersebut ...
Seberat apa pun masalah Anda, janganlah berlari dari masalah atau menunda-nunda penyelesaiannya. Hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan memperburuknya. Dalam hidup, Anda harus berani untuk menghadapi masalah dan mencari solusinya.
4. Bersabar ...
Anda tidak bisa mengharapkan semua masalah bisa terselesaikan secara instan. Ada kalanya Anda harus bisa bersabar dan mengikhlaskan segalanya.
5. Anggap sebagai ujian ...
Setiap saat Anda mendapat masalah atau merasa terpuruk, lihatlah hal tersebut sebagai ujian. Jika Anda berhasil melaluinya, maka cobalah ambil pelajaran dari masalah tersebut.
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
Keadaan terpuruk bukanlah hal buruk, karena Anda bisa bangkit dari rasa tersebut dengan beberapa cara ini ...
1. Sadari bahwa ini adalah takdir ...
Setiap tantangan dan rintangan dalam hidup sudah seharusnya menjadi cambuk untuk memotivasi Anda mencapai kesuksesan. Anda juga harus paham, hidup tak selamanya indah, karena selalu ada masa-masa di mana Anda merasa sedih. Salah satu cara untuk bisa mengikhlaskan itu semua, dengan melihat bahwa setiap kejadian adalah takdir.
2. Lakukan yang terbaik ...
Hidup adalah belajar, jadi saat berbuat kesalahan daripada menyesalinya, lebih baik Anda belajar dari pengalaman. Hal terpenting adalah, dalam kondisi apa pun, selalu lakukan yang terbaik yang Anda bisa.
3. Hadapi masalah tersebut ...
Seberat apa pun masalah Anda, janganlah berlari dari masalah atau menunda-nunda penyelesaiannya. Hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan memperburuknya. Dalam hidup, Anda harus berani untuk menghadapi masalah dan mencari solusinya.
4. Bersabar ...
Anda tidak bisa mengharapkan semua masalah bisa terselesaikan secara instan. Ada kalanya Anda harus bisa bersabar dan mengikhlaskan segalanya.
5. Anggap sebagai ujian ...
Setiap saat Anda mendapat masalah atau merasa terpuruk, lihatlah hal tersebut sebagai ujian. Jika Anda berhasil melaluinya, maka cobalah ambil pelajaran dari masalah tersebut.
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
TIPS: CARA MUDAH MENCARI AWAL JUZ DALAM AL QURAN ADA DI HALAMAN BERAPA ?
Dengan
hanya menggunakan formula matematika sederhana, kita dapat menemukan
awal juz di dalam Al Quran itu ada di halaman berapa.
Contoh pertama :
============
Anda ingin mencari awal juz 4, tapi anda tidak tahu awal juz 4 itu ada di halaman berapa, rumusnya begini:
(Juz - 1) x 2 = hasil, > kemudian sandingkanlah angka 2 dibelakang hasil.
Jadi, (4 - 1) x 2 = 3 x 2 = 6
(sandingkan angka 2 dibelakang hasil, jadi 62).
Maka, awal juz 4 dalam Al Quran berada di halaman 62.
Contoh kedua :
===========
Awal juz 12 dalam Al Quran ada di halaman berapa?
(12-1) x 2 = 11 x 2 = 22
(letakkan angka 2 setelah hasil)
Jadi, awal juz 12 dalam Al Quran ada di halaman 222.
Contoh ketiga:
===========
Awal juz 29 ada di halaman berapa?
(29-1) x 2 = 28 x 2 = 56
(letakkan angka 2 setelah hasil)
Jadi awal juz 29 ada di halaman 562.
===============
Sebarkan status ini ke teman-teman anda ya! Bisa lewat email, facebook, twitter, ataupun sms. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya untuk teman-teman semua...Aamiin
Jazakumullah...
Contoh pertama :
============
Anda ingin mencari awal juz 4, tapi anda tidak tahu awal juz 4 itu ada di halaman berapa, rumusnya begini:
(Juz - 1) x 2 = hasil, > kemudian sandingkanlah angka 2 dibelakang hasil.
Jadi, (4 - 1) x 2 = 3 x 2 = 6
(sandingkan angka 2 dibelakang hasil, jadi 62).
Maka, awal juz 4 dalam Al Quran berada di halaman 62.
Contoh kedua :
===========
Awal juz 12 dalam Al Quran ada di halaman berapa?
(12-1) x 2 = 11 x 2 = 22
(letakkan angka 2 setelah hasil)
Jadi, awal juz 12 dalam Al Quran ada di halaman 222.
Contoh ketiga:
===========
Awal juz 29 ada di halaman berapa?
(29-1) x 2 = 28 x 2 = 56
(letakkan angka 2 setelah hasil)
Jadi awal juz 29 ada di halaman 562.
===============
Sebarkan status ini ke teman-teman anda ya! Bisa lewat email, facebook, twitter, ataupun sms. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya untuk teman-teman semua...Aamiin
Jazakumullah...
Minggu, 28 April 2013
BACAAN YANG DISUNNAHKAN UNTUK ORANG MATI, BUKAN "RIP" & BUKAN PULA "ALMARHUM"
Diantara
doa yang dibaca oleh panutan kita Rasulullah shallallahu'alaihi wa
sallam adalah ketika meninggalnya sahabat Abu Salamah radhiyallahu'anhu,
beliau membaca,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَبِى سَلَمَةَ وَارْفَعْ
دَرَجَتَهُ فِى الْمَهْدِيِّين وَاخْلُفْهُ فِى عَقِبِهِ فِى الْغَابِرِينَ
وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِى
قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ
“Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di tengah
orang-orang yang mendapatkan hidayah, gantikanlah sepeninggalnya untuk
orang-orang yang ia tinggalkan, ampunilah kami dan dia wahai Rabbal
‘aalamiin, luaskanlah kuburannya dan terangilah dia padanya.” [HR.
Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha]
• Boleh membaca istirja' (Innaa liLlaahi wa innaa ilaihi rooji'un) & mendoakan si mayyit agar diampuni & dirahmati.
• Tidak ada dalil yang shahih membacakan Al-Fatihah, Yasin dan surat-surat lainnya. Adanya hadits-hadits lemah & palsu.
• Ucapan "RIP" tidak boleh karena itu kebiasaan orang kafir. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّه بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka.”
[HR. Abu Daud dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma, Al-Irwa’: 1269]
• Makna RIP (Beristirahatlah dalam damai) dan almarhum (yang dirahmati)
tidak boleh dipastikan, sebab kita tidak tahu kondisi orang yang mati
itu, apakah ia mendapat nikmat atau azab kubur. Dan setelah hari
kebangkitannya, kita juga tidak tahu apakah ia termasuk penghuni surga
atau neraka. Kecuali ada dalil yang memastikannya seperti Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam & Khulafaaur Rasyidin pasti masuk
surga. Adapun jika tidak ada dalilnya maka hanya Allah ta'ala yang tahu
keadaannya, dirahmati atau diazab.
• Ucapan yang lebih tepat bukan "almarhum" tapi "rahimahullah" artinya: Semoga Allah merahmatinya.
HIKMAH DAN PELAJARAN ATAS WAFATNYA USTADZ JEFRI AL BUKHARI BAGI WAHABI SALAFI YANG BERFIKIR JERNIH
Penulis : Von Edison Alouisci
Cinta itu adalah sebuah obyek seperti obsesi; setiap orang menginginkannya, setiap orang mencarinya, tapi sedikit orang yang mendapatkannya…
Kita semua mengetahui..beberapa waktu yang lalu..Seorang ulama Muda dari Aswaja telah berpulang kepada-Nya.Ribuan Umat muslim dari berbagai tempat dengan kelikhlasan hati hadir dirumah duka.Mereka rela berdesak desakan. Mereka menangis Haru karna kehilangan sosok yang telah banyak memperjuangkan syariat Islam Aswaja.
Hampir Seluruh Wilayah Indonesia dan bebarapa Negara yang notabenenya dari aswaja mengadakan sholat Ghaib dan mendokannya.Dan Ini adalah suatu pemandangan yang Luarbiasa terjadi untuk keduakalinya setelah wafatnya Almarhum Zainuddin MZ.
Kehidupan seorang Uje sungguh pas dengan pepatah lama “Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya’
dan kita semua dapat menyaksikan behawa seorang Uje medapatkan hal Yang terbaik sampai diakhir
hayatnya atas apa yang telah ia berikan dengan Cintanya kepada sesama.subhanalah !!
dan bagi beliau…...
Ada Sebuah hadits yang disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya, dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW bersabda :
‘Sesungguhnya orang yang meninggal dunia itu mengetahui siapa yang memandikannya, membawanya, mengkafaninya dan memasukkannya ke dalam liang kubur.’
Abu Nu’aim dan lainnya meriwayatkan dari Amr bin Dinar, ia berkata, ‘Setiap orang yang meninggal dunia, maka ruhnya di tangan malaikat maut, ia melihat ke jasadnya, bagaimana ia dimandikan, bagaimana ia dikafani dan bagaimana ia dibawa. Dikatakan kepadanya ketika ia berada diatas pembaringannya, “Dengarkanlah pujian orang banyak kepadamu.”Ibnu Abi Ad-Dunia meriwayatkan makna yang sama dengan riwayat ini, ia meriwayatkan dari beberapa periwayat dari Tabi’in, dengan redaksi, ‘Ditangan malaikat’, tanpa ada tambahan lain.
Ruhnya Melihat,Menyaksikan betapa begitu banyak umat muslim Hadir melihat kematiannya sampai ia memasuki alam kubur.Ruhnya melihat begitu banyak orang yang mendokan dirinya dan berharap allah menjadikannya dirinya sebagai seoarang hamba yang Dia Cintai sebagaamana mereka mencintainya..
Allah Subhanahu wa Ta’alaa juga berfirman :
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
“dan mendo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka” (QS. at-Taubah : 104)
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan” (QS. Muhammad 47 : 19)
Apa yang dilakukan segenap umat muslim mendokan UJE sebagaimana perbuatan para sahabat kaum anshor dan muhajirin sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’alaa telah berfirman :
والذين جاءوا من بعدهم يقولون ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr 59 ; 10)
Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta’alaa memberitahukan bahwa orang-orang yang datang setelah para sahabat Muhajirin maupun Anshar mendo’akan dan memohonkan ampun untuk saudara-saudaranya yang beriman yang telah (wafat) mendahului mereka sampai hari qiamat.
Rasulullah bersabda :“ Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala yang melakukannya” (HR. Muslim)
Betapa Indahnya sebuah kematian yang disertai Doa Ribuan Umat muslim.dan itu menunjukkan kemuliaannya sebagai Ulama yang disayangi segenap umat muslim.Tidak banyak orang mendapatkan anugrah cinta dan kasih sayang yang begitu banyak dari umat muslim disaat kematian tiba.
Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, “Allah SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas kasihan dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (Allah SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini nampaklah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju laut, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.
Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita menyayanginya dengan menyayangi kita terlebih dulu.
Jangan meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang Allah ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari Allah Azza wa Jalla adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
Ingatlah bahwa hidupnya hati hanya bisa dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Insya Allah bagi yang telah tumbuh kasih sayang di qolbunya, Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya sebuah jalan hidup sampai pada akhirnya kematian itu tiba.
Ar Rabi’ bin Anas mengatakan “Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.”(Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
perjalanan Hidup seorang UJE adalah contoh tauladan bagi orang orang yang berfikr jernih,bagi orang yang mau mengambil pelajaran dari pri kehidupannnya.dan lihatlah..Sebuah kematiannya adalah sebuah kemuliaan dirinya yang bagi siapapun belum tentu bisa meraihnya.
Wahai pengikut wahabi salafi
Adakah anugrah kemuliaan semacam ini hadir ditengah tengah ulama golongan wahabi diabad modern ini ??
So.. Pengikut wahabi Wahabi tak pandai berdo`a untuk sesamanya yang tiada dengan alasan tidak sampai.
wahabi salafi tidak pandai memikirkan dirinya ketika mati dimana tak seoarang dari golongannya mau mendoakannya.Hidup terkucil mati terpencil.
Seorang UJE seharusnya menjadi cerminan diri bagi wahabi salafi bila pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang terjadi dalam dirinya.
TIDAKKAH KALIAN BISA BELAJAR ??
Secara pribadi,aku berharap bagi kaula muda dari wahabi salafi yang masih diberi kesempatan Untuk Taubat..maka taubatlah.kembalilah kepada Aljama`ah,tinggalkan sekte wahabi salafi yang tidak pernah satu bait katapun dari Rasulullah di anjurkan untuk diikuti kecuali aljam`ah,aswadul adzom.
Printah rasulullah adalah jelas dan tidak ada alasan untuk mengingkarinya kecuali memang sudah tidak bisa keluar lagi lagi dari perangkap syetan.
Allah l berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang diberitakan Rasul kepada kalian maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7)
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْـهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْـمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa`: 115)
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴾ Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Q.s. Ar-Rum:30 ).
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah HATI "(HR. Bukhari dan Muslim).
Dan orang yang hatinya telah mati maka sejuta nasehat yang disampaikan tidak akan menyentuh dirinya untuk kembali kepada al`jama`ah.dan semoga masih ada diantara wahabi salafi yang mau kembali kepada al jama`ah,menciptakan sebuah kasih sayang dan ukhuwah nan indah sehingga ketika kematian itu tiba alangkah mulianya diri mendapatkan begitu banyak doa dan keberkahan sehingga terasa lapang menghadapi kembali kepada Allah.
Ingatlah, Tidak satupun Aswaja menginginkan sebuah bencana yang menyusahkan di akherat kelak dan hanya insan yang berfikir kerdil yang berkata bahwa Aswaja adalah sebuah mala petaka.dan tidaklah mungkin Rasulullah memerintahkan umatnya mengikuti aljama`ah (aswaja) jika hal itu adalah salah.
Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam bersabda,” Barangsiapa yang memisahkan diri dari jamaaah ( Khilafah Islam ), maka ia mati sebagaimana bangkai jahiliyyah “ ( H.R. Muslim ).
Nabi juga memerintahkan supaya berpegang tegung pada jamaah mayoritas.Dari Anas bin Malik ra berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadinya perselisihan, maka ikutilah kelompok mayoritas.” [HR. Ibnu Majah (3950), Abd bin Humaid dalam Musnad-nya (1220) dan al-Thabarani dalam Musnad al-Syamiyyin (2069).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“إِنَّ اللهَ لَا يُجْمِعُ أُمَّةِ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللهِ مَعَ الجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ”
“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama jama’ah. Barangsiapa yang menyelewengkan, maka ia menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168). “Barangsiapa yang menolak sunnahku maka bukan dari golonganku” (Shahih Bukhari).
RENUNGKANLAH.
NB :
Untuk keluarga UJE tanpa terkecuali,Kami sekeluarga besar Aswaja di seluruh Indonesia turut belasungkawa atas wafatnya Beliau.Kami semua berdoa tulus dan ikhlas,semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik disisiNya diakherat kelak.dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga pula dapat tabah dan bersabar atas segala sesuatu yang telah dikehendakiNya.
Barang siapa yang rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu berlaku padanya dan ia mendapatkan pahala. Dan barang siapa yang tidak rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu juga tetap berlaku padanya, sedangkan ia terputus amalnya. (Ali bin Abi Thalib)
Berbahagialah siapa yang selalu ingat akan hari akhir, beramal untuk menghadapi hari perhitungan dan merasa puas dengan ala kadarnya. Sementara ia ridha sepenuhnya dengan pemberian Allah. (Saydina Ali R.A.)
Percayalah,Setiap masalah yang datang menyapa bukan Allah bermaksud untuk menjatuhkan, tetapi untuk menguji seberapa mampu kita bertahan. Dan yakinlah..Hidup akan lebih mudah jika kita memutuskan untuk menikmati apa yang kita miliki dan merelakan apa yang telah pergi daripada menyesali apa yang telah terjadi. Semoga semua keluarga UJE dapat mengubah keadaan..Jika kita telah mencoba untuk mengubah sesuatu tapi tetap tak berhasil, semoga dapat pula mengubah pandangan.Sesungguhnya Tuhan hanya memberikan yang terbaik, meski kadang tak sesuai keinginan. Tapi percayalah, Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah jika kita mampu bersabar.semoga keluarga yang ditinggalkan tetap semangat menjalani hari hari walau tanpa kehadiran beliau.
Salam Hormatku sebagai teman,sahabat,saudara sesama muslim untuk segenap keluarga Almarhum Ustadz Jefri Al bukhari (UJE).
TTD. Von Edison Alouisci
Danau Ranau 28.4.1976
Cinta itu adalah sebuah obyek seperti obsesi; setiap orang menginginkannya, setiap orang mencarinya, tapi sedikit orang yang mendapatkannya…
Kita semua mengetahui..beberapa waktu yang lalu..Seorang ulama Muda dari Aswaja telah berpulang kepada-Nya.Ribuan Umat muslim dari berbagai tempat dengan kelikhlasan hati hadir dirumah duka.Mereka rela berdesak desakan. Mereka menangis Haru karna kehilangan sosok yang telah banyak memperjuangkan syariat Islam Aswaja.
Hampir Seluruh Wilayah Indonesia dan bebarapa Negara yang notabenenya dari aswaja mengadakan sholat Ghaib dan mendokannya.Dan Ini adalah suatu pemandangan yang Luarbiasa terjadi untuk keduakalinya setelah wafatnya Almarhum Zainuddin MZ.
Kehidupan seorang Uje sungguh pas dengan pepatah lama “Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya’
dan kita semua dapat menyaksikan behawa seorang Uje medapatkan hal Yang terbaik sampai diakhir
hayatnya atas apa yang telah ia berikan dengan Cintanya kepada sesama.subhanalah !!
dan bagi beliau…...
Ada Sebuah hadits yang disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya, dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW bersabda :
‘Sesungguhnya orang yang meninggal dunia itu mengetahui siapa yang memandikannya, membawanya, mengkafaninya dan memasukkannya ke dalam liang kubur.’
Abu Nu’aim dan lainnya meriwayatkan dari Amr bin Dinar, ia berkata, ‘Setiap orang yang meninggal dunia, maka ruhnya di tangan malaikat maut, ia melihat ke jasadnya, bagaimana ia dimandikan, bagaimana ia dikafani dan bagaimana ia dibawa. Dikatakan kepadanya ketika ia berada diatas pembaringannya, “Dengarkanlah pujian orang banyak kepadamu.”Ibnu Abi Ad-Dunia meriwayatkan makna yang sama dengan riwayat ini, ia meriwayatkan dari beberapa periwayat dari Tabi’in, dengan redaksi, ‘Ditangan malaikat’, tanpa ada tambahan lain.
Ruhnya Melihat,Menyaksikan betapa begitu banyak umat muslim Hadir melihat kematiannya sampai ia memasuki alam kubur.Ruhnya melihat begitu banyak orang yang mendokan dirinya dan berharap allah menjadikannya dirinya sebagai seoarang hamba yang Dia Cintai sebagaamana mereka mencintainya..
Allah Subhanahu wa Ta’alaa juga berfirman :
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
“dan mendo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka” (QS. at-Taubah : 104)
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan” (QS. Muhammad 47 : 19)
Apa yang dilakukan segenap umat muslim mendokan UJE sebagaimana perbuatan para sahabat kaum anshor dan muhajirin sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’alaa telah berfirman :
والذين جاءوا من بعدهم يقولون ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr 59 ; 10)
Dalam ayat ini Allah subhanahu wa ta’alaa memberitahukan bahwa orang-orang yang datang setelah para sahabat Muhajirin maupun Anshar mendo’akan dan memohonkan ampun untuk saudara-saudaranya yang beriman yang telah (wafat) mendahului mereka sampai hari qiamat.
Rasulullah bersabda :“ Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala yang melakukannya” (HR. Muslim)
Betapa Indahnya sebuah kematian yang disertai Doa Ribuan Umat muslim.dan itu menunjukkan kemuliaannya sebagai Ulama yang disayangi segenap umat muslim.Tidak banyak orang mendapatkan anugrah cinta dan kasih sayang yang begitu banyak dari umat muslim disaat kematian tiba.
Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, “Allah SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas kasihan dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (Allah SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini nampaklah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju laut, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.
Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita menyayanginya dengan menyayangi kita terlebih dulu.
Jangan meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang Allah ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari Allah Azza wa Jalla adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
Ingatlah bahwa hidupnya hati hanya bisa dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Insya Allah bagi yang telah tumbuh kasih sayang di qolbunya, Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya sebuah jalan hidup sampai pada akhirnya kematian itu tiba.
Ar Rabi’ bin Anas mengatakan “Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.”(Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
perjalanan Hidup seorang UJE adalah contoh tauladan bagi orang orang yang berfikr jernih,bagi orang yang mau mengambil pelajaran dari pri kehidupannnya.dan lihatlah..Sebuah kematiannya adalah sebuah kemuliaan dirinya yang bagi siapapun belum tentu bisa meraihnya.
Wahai pengikut wahabi salafi
Adakah anugrah kemuliaan semacam ini hadir ditengah tengah ulama golongan wahabi diabad modern ini ??
So.. Pengikut wahabi Wahabi tak pandai berdo`a untuk sesamanya yang tiada dengan alasan tidak sampai.
wahabi salafi tidak pandai memikirkan dirinya ketika mati dimana tak seoarang dari golongannya mau mendoakannya.Hidup terkucil mati terpencil.
Seorang UJE seharusnya menjadi cerminan diri bagi wahabi salafi bila pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang terjadi dalam dirinya.
TIDAKKAH KALIAN BISA BELAJAR ??
Secara pribadi,aku berharap bagi kaula muda dari wahabi salafi yang masih diberi kesempatan Untuk Taubat..maka taubatlah.kembalilah kepada Aljama`ah,tinggalkan sekte wahabi salafi yang tidak pernah satu bait katapun dari Rasulullah di anjurkan untuk diikuti kecuali aljam`ah,aswadul adzom.
Printah rasulullah adalah jelas dan tidak ada alasan untuk mengingkarinya kecuali memang sudah tidak bisa keluar lagi lagi dari perangkap syetan.
Allah l berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang diberitakan Rasul kepada kalian maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7)
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْـهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْـمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa menentang Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa`: 115)
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴾ Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Q.s. Ar-Rum:30 ).
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah HATI "(HR. Bukhari dan Muslim).
Dan orang yang hatinya telah mati maka sejuta nasehat yang disampaikan tidak akan menyentuh dirinya untuk kembali kepada al`jama`ah.dan semoga masih ada diantara wahabi salafi yang mau kembali kepada al jama`ah,menciptakan sebuah kasih sayang dan ukhuwah nan indah sehingga ketika kematian itu tiba alangkah mulianya diri mendapatkan begitu banyak doa dan keberkahan sehingga terasa lapang menghadapi kembali kepada Allah.
Ingatlah, Tidak satupun Aswaja menginginkan sebuah bencana yang menyusahkan di akherat kelak dan hanya insan yang berfikir kerdil yang berkata bahwa Aswaja adalah sebuah mala petaka.dan tidaklah mungkin Rasulullah memerintahkan umatnya mengikuti aljama`ah (aswaja) jika hal itu adalah salah.
Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam bersabda,” Barangsiapa yang memisahkan diri dari jamaaah ( Khilafah Islam ), maka ia mati sebagaimana bangkai jahiliyyah “ ( H.R. Muslim ).
Nabi juga memerintahkan supaya berpegang tegung pada jamaah mayoritas.Dari Anas bin Malik ra berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadinya perselisihan, maka ikutilah kelompok mayoritas.” [HR. Ibnu Majah (3950), Abd bin Humaid dalam Musnad-nya (1220) dan al-Thabarani dalam Musnad al-Syamiyyin (2069).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“إِنَّ اللهَ لَا يُجْمِعُ أُمَّةِ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللهِ مَعَ الجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ”
“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama jama’ah. Barangsiapa yang menyelewengkan, maka ia menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168). “Barangsiapa yang menolak sunnahku maka bukan dari golonganku” (Shahih Bukhari).
RENUNGKANLAH.
NB :
Untuk keluarga UJE tanpa terkecuali,Kami sekeluarga besar Aswaja di seluruh Indonesia turut belasungkawa atas wafatnya Beliau.Kami semua berdoa tulus dan ikhlas,semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik disisiNya diakherat kelak.dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga pula dapat tabah dan bersabar atas segala sesuatu yang telah dikehendakiNya.
Barang siapa yang rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu berlaku padanya dan ia mendapatkan pahala. Dan barang siapa yang tidak rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu juga tetap berlaku padanya, sedangkan ia terputus amalnya. (Ali bin Abi Thalib)
Berbahagialah siapa yang selalu ingat akan hari akhir, beramal untuk menghadapi hari perhitungan dan merasa puas dengan ala kadarnya. Sementara ia ridha sepenuhnya dengan pemberian Allah. (Saydina Ali R.A.)
Percayalah,Setiap masalah yang datang menyapa bukan Allah bermaksud untuk menjatuhkan, tetapi untuk menguji seberapa mampu kita bertahan. Dan yakinlah..Hidup akan lebih mudah jika kita memutuskan untuk menikmati apa yang kita miliki dan merelakan apa yang telah pergi daripada menyesali apa yang telah terjadi. Semoga semua keluarga UJE dapat mengubah keadaan..Jika kita telah mencoba untuk mengubah sesuatu tapi tetap tak berhasil, semoga dapat pula mengubah pandangan.Sesungguhnya Tuhan hanya memberikan yang terbaik, meski kadang tak sesuai keinginan. Tapi percayalah, Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah jika kita mampu bersabar.semoga keluarga yang ditinggalkan tetap semangat menjalani hari hari walau tanpa kehadiran beliau.
Salam Hormatku sebagai teman,sahabat,saudara sesama muslim untuk segenap keluarga Almarhum Ustadz Jefri Al bukhari (UJE).
TTD. Von Edison Alouisci
Danau Ranau 28.4.1976
Sabtu, 27 April 2013
JAM PIKET ORGAN TUBUH
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum warohmatullaahi wabarokatuh
Perhatian Islam terhadap kesehatan individu sungguhlah besar, sebagaimana sabda Nabi SAW;
"Sesungguhnya tubuhmu mempunyai hak dan kedua matamu juga mempunyai hak yang harus dipenuhi."
(HR.Bukhari & Muslim)
"Berobatlah kalian, sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya."
(HR.Bukhari & Ibnu Majah)
** LAMBUNG
JAM 07.00-09.00 : jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya
makan/sarapan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari.
Minum jus sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yg berguna segera terserap tubuh.
** LIMPA
Jam 09.00 -11.00 : jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi
cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam2 ini mengantuk,
berarti fungsi limpa lemah.
Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.
** JANTUNG
Jam 11.00 -13.00 : jam piket organ jantung kuat, harus istrhat, hindari
panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan
pembuluh darah.
** HATI
Jam 13.00 -15.00 : Jam piket organ
hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati
dan terjadi proses regenerasi sel2 hati. Apabila fungsi hati kuat maka
tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.
** PARU-PARU
Jam
15.00 -17.00 : jam piket organ paru2 lemah, diperlukan istrhat, tidur
untuk proses pembuangan racun dam proses pembentukan energi paru2.
** GINJAL
Jam 17.00 - 19.00 : jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan
untuk brlajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak
serta kecerdasan.
** LAMBUNG
Jam 19.00 - 21.00 : jam piket
organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yg sulit
dicerna atau lama dicerna atau lebih baik berhenti makan.
** LIMPA
Jam 21.00 - 23.00 : jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa.
Sebaiknya istrhat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.
** JANTUNG
Jam 23.00 - 01.00 : jam piket organ jantung lemah.
Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.
** HATI
Jam 01.00 -03.00 : jam piket organ hati kuat.
Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila
ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata.
Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.
** PARU-PARU
Jam
03.00 - 05.00 : jam piket organ paru2 kuat, terjadi proses pembuangan
racun/limbah pada organ paru2, apabila terjadi batuk, bersin2 dan
berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru2.
Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.
** USUS BESAR
Jam 05.00 - 07.00 : jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.
Sahabat.....
Sayangilah tubuh kita dan perhatikan jam2 yg tersebut diatas....
Kegiatan kita harus bisa menyesuaikan dengan jam piket organ tubuh.
Jangan dipaksakan!!!!
Tips Pintar Meluruskan Rambut Dengan Bahan Alami
Jakarta - Bagi wanita modern saat ini menggunakan alat pencatok menjadi solusi untuk meluruskan rambut, namun alat pencatok dapat merusak enemel rambut. Beralihlah ke bahan-bahan alami berikut ini untuk mendapatkan rambut lurus, halus dan sehat.
Rambut jenis kering biasanya sulit mendapatkan tampilan rambut yang lurus dan halus. Alat pencatok menjadi solusi dalam pelurusan rambut. Namun, jika terlalu sering rambut terkena panas dari alat catok akan mengurangi keindahan rambut.
Untuk itu dibutuhkan ekstra pelembab untuk rambut agar terhindar dari rambut kusam dan sulit diatur. Bahan alami seperti susu dan santan merupakan bahan-bahan yang baik untuk menutrisi rambut dan kulit kepala untuk mendapatkan rambut lurus dan halus. Berikut cara pengolahan bahannya, seperti dikutip ayusheda.
Susu
Campurkan setengah cangkir susu dengan setengah cangkir air biasa. Masukkan campuran pada botol semprot, lalu semprotkan pada rambut. Diamkan selama 20 hingga 25 menit, lalu sisir rambut sampai halus. Setelah itu, Anda bisa membilas rambut dengan menggunakan shampo dan kondisioner.
Santan dan jus lemon
Campur satu cangkir santan dengan setengah cangkir jus lemon. Setelah itu, dinginkan campuran di kulkas sehingga berubah menjadi krim kental. Kemudian balurkan campuran pada rambut hingga merata. Pijatlah kulit kepala, lalu bungkus rambut dengan shower cap. Diamkan hingga kering, kira-kira selama satu jam.
Jika rutin melakukan perawatan ini, rambut akan semakin halus dan lurus. Sebaiknya lakukan perawatan ini dua hingga tiga kali seminggu. Tidak disarankan untuk melakukannya setiap hari karena bahan-bahan di atas mengandung banyak minyak, sehingga bisa membuat kulit kepala memiliki minyak berlebih jika dilakukan terlalu sering.
"KEISTIMEWAAN 10 SURAT"
Sebenarnya semua surat itu istimewa
tapi ada 10 surat yg memiliki keistimewaan tersendiri.
dalam Hal ini Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "10 surat dlm Al Qur'an dapat mencegah 10 perkara"
yaitu:
1. Al Fatihah mencegah kemarahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
2. Yasin mencegah kehausan di hari Qiyamat
3. Ad Dukhan mencegah kesusahan di hari Qiyamat
4. Waqi'ah mencegah kefakiran
5. Al-Mulk mencegah siksa kubur
6. Al-Kafirun mencegah kekufuran ketika nyawa di cabut
7. Al-Kautsar mencegah permusuhan
8. Al-Ikhlas mencegah kemunafikan
9. Al-Falaq mencegah sifat hasud seseorang
10. An-Nas mencegah perasaan Was-was
Wallahu A'lam
Makanan yang berkolesterol Tinggi
Guna menjaga pola makan bebas kolesterol
tinggi, kita juga perlu mengetahui nilai informasi kandungan kolesterol
pada setiap makanan yang kita asup. Dibawah ini terlampir gizi yang ada
disetiap makanan yang kita asup antara lain:
Makanan dengan kandungan Rendah Kolesterol
Jenis Makanan
|
Kolestrol(mg/10 gr) (+)
|
Putih telur ayam
|
0
|
Teripang
|
0
|
Susu sapi non-fat
|
0
|
Daging ayam / bebek tanpa kulit
|
50
|
Ikan air tawar
|
55
|
Daging sapi pilihan tanpa lemak
|
60
|
Daging kelinci
|
65
|
Daging kambing tanpa lemak
|
70
|
Ikan ekor kuning
|
85
|
Jenis makanan yang boleh dikonsumsi sesekali.
Jenis Makanan
|
Kolestrol(mg/10 gr) (+)
|
Daging Asap
|
98
|
Iga sapi
|
100
|
Iga Babi
|
105
|
Daging Sapi dengan lemak
|
105
|
Burung Dara
|
120
|
Ikan Bawal
|
120
|
Makanan yang memiliki kandungan Tinggi Kolesterol
Jenis Makanan
|
Kolestrol(mg/10 gr) (+)
|
Daging Sapi berlemak
|
125
|
Iga sapi
|
100
|
Iga Babi
|
105
|
Daging Sapi dengan lemak
|
105
|
Burung Dara
|
120
|
Ikan Bawal
|
120
|
Gajih Sapi
|
130
|
Gajih Kambing
|
130
|
Daging Babi berlemak
|
130
|
Keju
|
140
|
Sosis Daging
|
150
|
Kepiting
|
150
|
Udang
|
160
|
Kerang
|
160
|
Siput
|
160
|
Belut
|
185
|
Santan
|
185
|
Gajih Babi
|
200
|
Susu sapi
|
250
|
Susu sapi cream
|
280
|
Coklat
|
290
|
Margarine / Mentega
|
300
|
Jeroan Sapi
|
380
|
Jeroan Babi
|
420
|
Kearng Putih / tiram
|
450
|
Jeroan Kambing
|
610
|
Cumi-cumi
|
1170
|
Kuning Telur Ayam
|
2000
|
Otak Sapi
|
2300
|
Otak Babi
|
3100
|
Telur Burung Puyuh
|
3640
|
Dengan
demikian Anda sudah memiliki gambaran untuk melakukan pemilahan
makanan terhadap menu keseharaian Anda. Penting adanya untuk tetap
menanamkan gambaran akibat yang ditimbulkan oleh kejamnya ancaman
kolesterol ketimbang membayangkan nikmatnya menyantap hidangan-hidangan
yang hanya terlihat menggiurkan.[](DA)
Keutamaan Wafat di Hari Jum'at
Hari
Jum'at memiliki keutamaan sangat banyak yang tak dimiliki hari-hari
selainnya. Salah satunya adalah siapa yang meninggal di dalamnya maka ia
aman dari adzab kubur. Para ulama juga menjelaskan bahwa meninggal di
dalamnya menjadi salah satu tanda husnul khatimah.
Diriwayatkan
oleh al-Tirmidzi dalam Sunan-Nya, dari hadits Abdullah bin Amr
Radhiyallahu 'Anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at
melainkan Allah melindunginya dari siksa kubur." (HR. Al-Tirmidzi, no.
1043)
Para ulama berselisih tentang status hadits ini. Imam
al-Tirmidzi menyifatinya sebagai hadits gharib dan terputus sandanya.
Al-Hafidz Ibnu Hajar menyifatinya sebagai hadits sanadnya dhaif.
Sementara Syaikh al-Albani dalam Ahkam Janaiz-nya (hal. 49-50)
menyatakan, "hadits tersebut hasan atau shahih dengan dikumpulkan semua
jalurnya.
Al-Mubarakfuri dalam Syarh al-Tirmidzi menjelaskan
makna fitnah kubur pada hadits di atas, "Maksudnya: siksanya dan
pertanyaannya. Dan itu mengandung makna mutlak dan taqyid. Dan makna
pertama lebih tepat dengan disandarkan kepada karunia Allah." (Tuhfah
al-Ahwadi: 4/160)
Ini menunjukkan bahwa waktu yang mulia
memiliki pengaruh besar sebagaimana tempat yang utama juga mempunyai
pengaruh yang serius terhadap kondisi hamba. Dan waktu yang mulia ini
dimulai sejak terbenamnya matahari pada Kamis sore berlanjut sampai
tenggelamnya matahari pada Jum'at sore atau masuknya malam Sabtu. Perlu
dicatat, keutamaan ini hanya berlaku bagi muslim saja. Tidak berlaku
atas non-muslim. Sebagaimana ditunjukkan dalam bagian awal matannya,
"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at."
Dan keterangan ini hanya tanda atau indikasi baik bagi orang muslim
yang meninggal pada hari tersebut. Tidak menjadi dasar pasti untuk
memastikan secara personal bahwa dia benar-benar aman dari siksa kubur.
Wallahu Ta'ala A'lam. [Badrul Tamam-PurWD/voa-islam.com]
*Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan termasuk hamba Allah yang mendapatkan karunia husnul khatimah* Aamiin.
BIOGRAFI USTADZ JEFFRY AL BUCHORI
(BANYAK HIKMAH YANG DAPAT DIAMBIL)
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun
“Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya”
Sahabat Hikmah…
Saya pernah membaca kisah almarhum Ustadz Jefry yang kaya akan hikmah
buat kita dan pembaca sekalian. Beliau pernah diwawancari oleh suatu
tabloid tentang kisah hidup beliau sampai kembali ke jalan Allah.
Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan
tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia
menemukan kehidupan yang tenang dan menenteramkan. Simak kisahnya yang
diampaiakan oleh beliau dan isterinya berikut ini :
MASA LALUKU
Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku.
Maklum, masa laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu
perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah,
aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca. Insya Allah,
ada gunanya.
Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada
12 April 1973 di Jakarta. Waktu aku lahir, keluargaku memang sudah
menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak tengah, maksudku anak ke-3
dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu
adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup
dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami
tidak berjauhan.
Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M.
Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon, sedangkan
Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten. Apih
mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak begitu, aku
tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa
salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan
Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami
secara ketat.
Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut
dalam menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap
obyektif. Dia akan membela keluarganya mati-matian bila memang
keluarganya yang benar. Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan
kami bila memang berbuat salah.
Berada di lingkungan keluarga
yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama. Sewaktu kelas 5 SD,
aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama,
pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku suka
sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari
kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan
kakakku yang kedua.
BERKEPRIBADIAN GANDA
Lulus SD,
Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di
Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama.
Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena
kenakalanku.
Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku
tidak tahu ungkapan itu benar atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku
padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang tua kesal. Di
pesantren, aku sering berulah.
Salah satu kenalakanku, di saat
yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur dari
pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai
hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.
Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku
nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu
kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua
kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke
Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya kami itu
dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.
Bahkan, aku juga
juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa, aku
juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan
pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi.
Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.
Akhirnya,
hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan
pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah
(setingkat SMA, Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku
lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal.
KENAL DUNIA MALAM
Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan.
Namun, aku juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah.
Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi
tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar,
terbang tak terkendali.
Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang
tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya,
meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan pemuda berusia 20
tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini aku hanya
bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda.
Malah makin parah.
Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku
mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun, aku mulai kenal dunia malam.
Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang penting lulus. Aku
lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang
tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu
mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.
Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek
lain, tenggelam dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba
ikut. Usahaku tak sia-sia. Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke
rumah sebagai the best dancer. Selain itu, aku juga berhasil jadi
penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai
sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.
Aku
juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek.
Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku,
kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski terkadang aku suka minum.
Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA.
MAIN SINETRON
Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA.
Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai
yang saat itu aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia
akting. Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki.
Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main
sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting,
sambil diam-diam belajar.
Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur
di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta, aku
sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka sedang
kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.
Nah, ketika
para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah
satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang
enggak suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin
giat berlatih akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum
juga dapat giliran main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya
main sinetron. Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran.
Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron
masih dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian
menentangku. Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan
dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film action, antara lain Macan
Terbang dan Pukulan Berantai. Dari beliaulah aku menuruni darah seni.
Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku
memang harus begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku
untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan.
Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin,
inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena
merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah.
Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke
rumah. Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan.
Aku seperti tak punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam
benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan
hanya kesenangan dan egoku semata.
Pada saat bersamaan,
karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin mendapatkan
keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap
Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD
Mochtar.
Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah
dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja
yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga bukan main, karena merasa
menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi. Aku makin merasa
inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.
ORANG TUAKU SEMPAT BANGGA
Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang kelam.
Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli
meski Apih menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik
etidaksetujuannya, sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua
cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat
sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan.
Ternyata,
mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka
mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat
berbagai tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga
Jaman, dan Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus
mengalir.
Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak
penting buatku. Yang penting menikmati hidup. Dunia malam terus
kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba. Bahkan,
untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku
meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi.
Begitu seterusnya.
Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku
pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan saja, aku harus
mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan
membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya?
Begitulah kebandelanku terus berlangsung.
WALAUPUN AYAHKU MENINGGAL, KECANDUANKU KIAN PARAH
Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal
bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang
kepergiannya, aku berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit
sambil menangis. Melihatku seperti itu, Apih mengatakan, laki-laki tak
boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata. Bayangkan, bahkan di
saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh
kasih padaku yang durhaka ini.
Sore itu aku dimintanya pulang
ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu aku pulang,
Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun ke
liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan
ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku.
Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.
Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan
ke arah yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan
yang sebelumnya begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah
lenyap. Kebandelanku bahkan makin menjadi sepeninggal Apih.
Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa berprestasi
dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya.
Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus
mendengarkan ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku
tenggelam dalam duniaku sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku
beralasan karena ada masalah di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa
pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan. Diri
sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan
semua yang terjadi pada diri kita.
Jadi, tidak perlu membawa-bawa
orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini mana mungkin
muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh dari
Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di
bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran
tiba dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah
waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat maksiat.
Semua ilmu
agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang.
Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah,
bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi
kejahatan moral terus kulakukan.
NAMAKU DICORET
Tak
perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang
jelas, suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah
melakukan sebuah perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang
curiga pada siapa saja. Aku selalu berburuk sangka pada apa pun.
Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang
kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu
berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk
mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk
membunuhku.
Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa
mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku
tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
Orang-orang mengatakan, aku sudah gila.
Pada saat bersamaan,
kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam dunia
sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai
pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu
aku termasuk playboy.
Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama
ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi tetap menyayangiku dengan
cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang aku, hati
Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan
anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.
Doa
tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan
kebaikan-Nya padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat.
Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekamku.
DIAJAK UMI UMRAH
Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat
jasadku sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana
sambil bertanya pada diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga
disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi
kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan.
Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.
Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut.
Meminta mati datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada
masalah dengan seorang cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu
kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuatku
sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti ini,
yaitu Allah.
Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua
perbuatanku selama ini. Pelan-pelan, keadaanku membaik.
Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui Umi, bersimpuh
meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar biasa.
Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan
memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.
Dengan kondisiku
yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini aku
berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami
beberapa peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya.
Usai salat Jumat di Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa
itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.
Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat.
Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku
mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya
sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok. Air mataku yang dulu tak
pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku, dan
berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.
Bagai sebuah film
yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas di
pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar.
Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di
Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.
Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak
dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan
dosa lagi, aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun,
seandainya punya manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku
yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku
membaik. Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata
sulit luar biasa.
BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP
Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada
agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi
pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai
akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup
lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman
berencana nonton jazz di Ancol. Aku memperingatkan mereka untuk tidak
bawa narkoba, karena
kami sudah sepakat untuk berhenti memakai.
Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami
dirazia polisi di depan Hailai.
Teman-temanku yang lain kabur.
Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Aku
sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami
bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak
terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi
Umi tak mau menerima teleponku.
Si penerima telepon malah
diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry. Hatiku
tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui,
pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang
sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang
salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi,
Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur,
Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam
hidupku. Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis
meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis
bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah
remaja tahun 1995, asal Semarang.
CUEK SAAT PACARAN
(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang
makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya
gondrong. Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah
pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin
berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.
Tak tahunya, waktu
buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi dengannya.
Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai dekat
dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena
enggak pernah “jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu
pacaran, dia cuek setengah mati.
Awalnya, semangatnya boleh
juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk, di
tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan
memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu,
mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti
nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.
Sejak itu, kami
sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin
dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas
berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran
dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang
yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan.
Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.
Tentu
saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin
mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai
media. Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga
kami sering tak ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi,
ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering
membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus dari
pacarnya, kami kembali bersatu.)
NEKAT MENIKAH, JUALAN KUE
Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku.
Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah
sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan
untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia
memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam
hidupku.
Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar
biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil
menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku sendiri terbilang nekat. Sebab,
waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok,
dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan,
pekerjaan pun aku tak punya.
Untuk menghindari maksiat, kami menikah
di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-temanku yang sekarang sudah
meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahanku. Setelah
itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami
menikah secara resmi di Semarang.
Namun, menikah rupanya tak
cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun merasakan getahnya. Aku
pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk
membeli barang haram tersebut.
Kesulitan lain, aku dan Pipik
sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami
menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu
kami titipkan ke toko kue.
Tapi mungkin rezeki kami bukan di
situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari kami
hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan kue.
Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan
sekaligus kesabaran.
MAKAN SEPIRING BERDUA
(Kesetiaan
Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang
yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli
lagi meski dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir
gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa
dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.
Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya,
beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan
sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan.
Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah
aku tidak lagi bekerja.
Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin
memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. Aku yakin, pasti
ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat
sayang padaku.
Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya
untuk mengubah hidup. Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan
dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah
menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri
sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)
HIDUP DI JALAN ALLAH
Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi
dalam hidupku pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku
yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku
menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu
bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura.
Fathul
memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal
ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp
35 ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan
padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami
berpelukan sambil bertangisan.
Selanjutnya, kakakku memintaku
untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih.
Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke
acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak
semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan
ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.
Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang.
Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana,
termasuk di luar kota dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima
semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin
punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak
untuk mendapatkan dakwah.
Kebahagiaan kami bertambah ketika
tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun
kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah
kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku.
Kehidupan kami makin lengkap rasanya.
Sampai sekarang, aku
masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik. Semoga,
kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani
hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman
yang baik.
Sahabat Hikmah...
Uje pada Kamis, (25/4) kemarin beberapa kali menyampaikan pesan seolah berpamitan kepada sahabat-sahabatnya melalui BBM.
"Saya sudah 40 tahun belum ada bekel apa-apa,"
ujar Uje kepada salah seorang sahabatnya, Mustofa Nahrawardaya pada
Kamis (25/4).Tak lama kemudian, Uje kembali mengirimkan BBM yang berisi
permintaan maaf.
"Assalamualaikum..Mulai hari ini saya gaak
lagi pake nomor Hp dan bbm ini.. Sekali lagi maaf lahir batin.. Pasti
byk salah_nya...Wslm," tulis Uje.
Tidak hanya melalui BBM, tweet terakhir Uje juga seolah menyampaikan pesan yang mendalam.
"Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada
saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd
"DIA" pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..,"
ujar Uje dalam akun twitternya @jefri_buchori yang meneruskan akunnya di Path pada Rabu (13/3) pukul 9.35 WIB.
Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, karena pahala pendakwah kebenaran itu pahalanya luar biasa.
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri?" (QS Fushshilat : 33)
"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3
perkara; sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang shalih
yang mendo'akannya". (HR.Muslim 3084)
“Barangsiapa yang
mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama dengan
pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari
pahala-pahala mereka.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim no. 2674).
“Sesungguhnya ada di antara manusia, orang-orang yang menjadi
kunci-kunci kebaikan, penutup-penutup keburukan. Dan ada juga sebagian
orang yang menjadi kunci-kunci keburukan, penutup-penutup kebaikan. Maka
beruntunglah orang yang Allah jadikan sebagai pembuka pintu kebaikan,
dan sungguh celakalah orang yang Allah jadikan dia sebagai pembuka pintu
keburukan." (HR Ibnu Majah, dihasankan oleh al-Albani dalam
ash-Shahihah [1332])
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat,
serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya
dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat (mendo'akan kebaikan) bagi
orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” [HR
at-Tirmidzi (no. 2685) dan ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no.
7912)].
Marilah kita doakan, dengan mulai membaca surat Al Fatihah…
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ
وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ
الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرً مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ
أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّا ر
Ya
Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia,
maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan
kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari
segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari
kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah
keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), pasangan yang
lebih baik daripada pasangannya (di dunia), dan masukkan dia ke Surga,
jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka"
آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين
Satu orang pendakwah kebenaran telah wafat, insya Allah ribuan orang
akan meneruskannya dari grup KKH ini, baik melalui sekolah, majelis
taklim, tv, radio, twitter, fb, BB, blog dan lain sebagainya.
آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين
Akhukum fillah
Langganan:
Postingan (Atom)