TELADAN KESEDERHANAAN ROSULULLAH SAW, SEBAGAI PELAJARAN UMATNYA DALAM MENGOBATI KETAMAKAN HATI ( 6 HADIST SHAHIH MUSLIM )
1
) Hadist riwayat Amru bin Auf ra., ia berkata: Rasulullah bersabda: Aku
tahu kalian telah mendengar bahwa Abu Ubaidah telah tiba dari Bahrain
dengan membawa harta upeti. Mereka berkata: Benar, wahai Rasulullah.
Beliau bersabda: Bergembiralah dan berharaplah agar mendapatkan sesuatu
yang menyenangkan kamu sekalian. Demi Allah, bukan kefakiran yang aku
khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika
kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan
kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba
mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu
membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka. (Shahih
Muslim No.5261)
2 ) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Sejak berpindah ke Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasa kenyang karena makan gandum selama tiga malam berturut-turut sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5274)
3 ) Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Kami, keluarga Muhammad
sering hidup selama satu bulan tidak menyalakan api (memasak), karena
makananannya hanya kurma dan air. (Shahih Muslim No.5280)
4 )
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Ketika Rasulullah wafat, di
lemariku tidak ada sesuatu yang dapat dimakan manusia, kecuali setengah
roti gandum yang berada dalam sebuah lemari milikku lalu aku memakan
sebagian untuk beberapa lama, kemudian aku timbang ternyata telah habis.
(Shahih Muslim No.5281)
5 ) Hadis riwayat Aisyah ra., ia
berkata: Rasulullah wafat ketika orang-orang sudah kenyang memakan kurma
dan air. (Shahih Muslim No.5284)
6 ) Hadis riwayat Abu
Hurairah ra., ia berkata: Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya. Dalam riwayat Ibnu Abbad: Demi Tuhan yang jiwa Abu
Hurairah berada dalam genggaman-Nya, belum pernah Rasulullah membuat
keluarganya kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan roti gandum
sampai beliau wafat. (Shahih Muslim No.5286)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar