SEBUAH DOA TERINDAH RASULULLAH YANG JUSTRU TAK POPULER
TIDAK
ada orang mau miskin. Semua mau kaya, mau rizkinya makmur, mau hidupnya
mewah, mau urusan duniawinya dimudahkan. Tidak ada yang mau miskin,
kekurangan, apalagi melarat.
Semua mau hidup senang di dunia,
mewah dan berlebihan tanpa memikirkan apa yang menimpa terhadap dirinya
dari kekayaan yang diberikan kepadanya. Bahkan sebagian dari mereka
berusaha agar bisa kaya dengan cara apapun. Dengan cara halal atau
dengan cara haram. Semua cara dilakukan, yang penting bisa kaya dan
berhasil.
Banyak sekali do’a-do’a yang diajarkan Nabi kita
Muahammad saw agar bisa kaya, banyak rizki dan hidup senang, diantaranya
yang diriwayatkan oleh Abu Abdullah Muhammad al Qurtubi dalam tafsirnya
yang menulis bahwa kebaikan di dunia sangat luas mencakup diantaranya:
kesehatan, istri yang soleh, anak dan keturunan, ilmu, ibadah dan pula
harta benda dan kekayaan. Ini semua termasuk dalam katagori kenikmatan
duniawiah.
Di lain ayat Allah berfirman “dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi”. Alqashash 77
Di samping do’a-do’a yang diajarkan untuk rizki makmur, ada pula
do’a-do’a yang TAK POPULER di zaman ini yang diajarkan Rasulallah saw
agar meminta kepada Allah kemiskinan
“Ya Allah, hidupkan aku miskin. Matikan aku miskin. Dan kumpulkan aku kelak di Padang Mahsyar ke dalam kelompok kaum miskin”.
Doa diatas tadi jarang sekali dibaca tapi memang itu kenyataan doa yang
diajarkan Rasulallah saw agar meminta kepada Allah kemiskinan.
Suatu ketika Rasulallah pernah ditanya tentang surga dan ahlinya,
beliau menjelaskan bahwa penghuni yang paling banyak di surga adalah
orang miskin. Yang dimaksud disini tentu bukan semua orang miskin masuk
surga. Akan tetapi kebanyakan penghuni surga adalah orang miskin yang
sabar, soleh, taat kepada Allah dan banyak beribadah.
Miskin.
Siapa suka miskin? Semua lari dari kemiskinan dan takut miskin. Ini
kenyataan hidup sekarang ini. Tidak ada orang ingin hidup miskin.
Boro-boro ingin jadi miskin, bermimpi jadi orang miskin atau bertemu
dengan kemiskinan atau kesusahan saja sama sekali tidak terbayang
kaleeee.
Tapi kalau kita teliti dengan seksama memang itulah
kenyataan sebagian falsafah hidup yang diajarkan Rasulallah saw kepada
kita. Dan Beliau sendiri ternyata hidup dalam kondisi miskin meski harta
datang kepadanya bertumpuk tumpuk. Ketika beliau wafat, tak ada harta
yang diwariskan untuk keluarganya dan diketahui baju besinya masih
tergadai pula. Rahasia apa sebenarnya yang terkandung dalam gaya hidup
seperti beliau itu ?
Begitu pula para sahabat nabi mayoritasnya
mereka hidup dalam kekurangan dan kemiskinan. Hidup berlebihan atau
kaya sangat jarang kita dapatkan dalam kisah kehidupan para sahabat
Rasulullah. Ada diantara mereka yang kaya seperti misalnya Ustman bin
Affan dan Abdurahman bin Auf, tapi mereka pun berusaha menginfakan dan
rela mengeluarkan hartanya ke jalan Allah AGAR JADI MISKIN.
Imam besar Ali ra hidup miskin dan serba kekurangan. Bahkan setelah
menikah dengan Fatimah binti Rasullah beliau tidak mampu mengambil
seorang pembantu. Ketika istrinya, Fatimah, datang kepada Ayahnya minta
kepada beliau seorang pembantu. Rasulallah pun berkata “Wahai anakku
bersabarlah. Sesungguhnya sebaik baiknya wanita adalah yang bermanfaat
bagi keluarganya”
Contoh lainnya, pernah satu ketika Rasulallah
saw datang melancong ke rumah anaknya, Fatimah. Ketika beliau melihat
anaknya mengenakan giwang dan rantai terbuat dari perak, begitu pula
beliau melihat selot pintu rumahnya terbuat dari bahan sejenis perak,
Rasulallah segera keluar dari rumahnya dan kelihatan tanda tanda
kemarahan di wajah beliau. Beliau naik ke atas mimbar.
Fatimah
pun mengetahui maksud kemarahan ayahnya. Maka dicopotilah giwang, rantai
dan selot pintu yang terbuat dari perak dan segera diserahkannya kepada
Nabi di atas mimbar seraya berkata “Jadikanlah semua ini di jalan
Allah, ya abati”.
Ya Allah Ya Robb, adakah lagi perempuan perempuan sekelas fatimah ra di zaman ini ??
Wahai kaum muslimin, seandainya dunia ini bernilai di sisi Allah
sebesar sayap nyamuk, maka tidak ada satu orang kafir diberi minum
setetes pun”
Lalu, mengapa Rasulallah saw mengajarkan doa jadi
miskin? Rahasia apa sebenarnya yang terkandung dalam doa dan contoh yang
beliau berikan ?
Orang kaya yang hanya memikirkan diri sediri,
serakah, tamak, dan kikir, orang semacam ini dikatagorikan orang kaya
tapi berjiwa miskin. Sebaliknya orang miskin yang menerima nasib,
bersabar, tabah dengan segala musibah yang menimpah dirinya, dan ridho
serta bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah, ia adalah ORANG
MISKIN YANG BERJIWA KAYA.
Wallahu'alam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar