Kompas.com - Kadar testosteron yang rendah bukan
hanya memengaruhi level energi dan mood, tapi juga bisa membuat gairah
seks Anda sirna. Beberapa pria bahkan mengalami gangguan ereksi karena
berkurangnya hormon ini.
Testosteron adalah hormon yang sangat
penting untuk fungsi seksual, baik karena pengaruhnya pada otak atau
organ seks. Penelitian menunjukkan penurunan frekuensi, ukuran, dan
kekeraan ereksi pada pria yang memiliki kadar testosteron rendah.
Testosteron
juga berpengaruh pada level energi sehingga seseorang bisa merasa loyo
dan tak bersemangat untuk berintim-intim dengan pasangan.
Cukup
banyak pria yang menderita diabetes melitus juga mengalami penurunan
kadar testosteron. Meski kondisi tersebut sebenarnya bisa diatasi, namun
menurut survei Asosiasi Diabetes Amerika, banyak pria yang tak pernah
membicarakan masalahnya itu kepada dokter atau pasangannya. Mereka juga
merasa frustasi karena yakin gangguan ereksinya bersifat permanen.
Testosteron
yang rendah juga bakal membuat otot pria menjadi kecil sementara
perutnya menjadi gendut. Gejala kekurangan testosteron juga bisa dalam
bentuk gangguan hiperkolesterolemia. Jadi, kolesterol yang tinggi bukan
sekadar karena pola makan, tapi mungkin saja disebabkan oleh masalah
hormon laki-laki ini.
Bila Anda curiga mengalami penurunan kadar
testosteron, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Ada banyak cara untuk
mendiagnosa dan mengatasi kondisi tersebut. Pemeriksaan laboratorium
akan menguatkan dugaan tersebut.
Testosteron dianggap rendah jika
kadarnya di pagi hari lebih kecil dari 12 nmol atau 346 ng/dl.
Testosteron harus diukur pagi hari karena kadar testosteron ini
mengikuti siklus sirkadian. Pada tengah malam, kadar testosteron
melonjak naik lalu akan turun secara bertahap. Jika diukur pada sore
hari, kadarnya pasti akan rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar