Oleh: Ahmad Wali Radhi
Dakwatuna.com -
Wudhu adalah ritual yang mengutamakan unsur kesehatan. Bagian-bagian
yang dibasuh merupakan titik-titik penting peremajaan tubuh. Di lain
pihak juga merupakan pintu masuk bagi ribuan kuman,virus, dan bakteri.
Bagaimana wudhu menangkalnya?
Stimulasi Titik Biologis
Dalam
sebuah artikel yang ditulis Dr. Magomedov,asisten pada lembaga General
Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy dijelaskan
bagaiman wudhu dapat menstimulasi/merangsang irama tubuh alami.
Rangsangan ini muncul pada seluruh tubuh,khususnya pada area yang
disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titk aktif biologis.
Menurut riset ini,BASes mirip dengan titik-titik refleksologi Cina.
Bedanya,terang
Dr. Magomedov,untuk menguasai titik-titik refleksi Cina dengan tuntas
paling tidak dibutuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan dengan praktik
wudhu yang sangat sederhana. Keutamaan lainnya,refleksologi hanya
berfungsi menyembuhkan sedangkan wudhu sangat efektif mencegah masuknya
bibit penyakit.
Menurut peneliti yang juga menguasai ilmu
refleksologi Cina ini,61 dari 65 titik refleks Cina adalah bagian tubuh
yang dibasuh air wudhu. Lima lainnya terletak antara tumit dan
lutut,dimana bagian ini juga merupakan area wudhu yang tidak diwajibkan.
Sistem
metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan saraf yang ujungnya
tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan
modern adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai
media penyembuhan.
Membasuh area wajah misalnya,pijatan air akan
memberi efek positif pada usus,ginjal, dan sisitem saraf maupun
reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjat pituitari.
Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan
darah dan mengurangi sakit.
Hancurkan Penyusup
Dari
sudut pandang pengobatan medis,Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers: a
Sport for the Body and Soul menjelaskan bahwa wudhu bisa mencegah kanker
kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia
yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Cara paling efektif
mengeyahkan resiko ini adalah membersihkannya secara rutin. Berwudhu
lima kali sehari adalah antisipasi yang lebih dari cukup.
Menurut
Salem,membasuh wajah meremajakan sel-sel kulit muka dan membantu
mencegah munculnya keriput. Selain kulit,wudhu juga meremajakan selaput
lendir yang menjadi gugus depan pertahanan tubuh. Peremajaan menjadi
penting karena salah satu tugas utama lendir ibarat membawa contoh benda
asing yang masuk kepada 2 senjata pamungkas yang sudah dimilki oleh
manusia secara alami,limfosit T(sel T) dan limfosit B(sel B).Keduanya
bersiaga di jaringan limfoid dan sistem getah bening serta mampu
menghancurkan penyusup yang berniat buruk terhadap tubuh. Bayangkan jika
fungsi mereka terganggu. Sebaliknya, wudhu meningkatkan daya kerja
mereka.
Pintu masuk lain yang tak kalah penting adalah lubang
hidung. Dalam wudhu disunnahkan menghirup air kedalam hidung dan
kemudian mengeluarkannya. Cara ini adalah penangkal efektif ISPA
(infeksi saluran pernapasan akut),TBC, dan kanker nasofaring secara
dini.
Kita sebagai seorang muslim sangat dianjurkan untuk selalu
mengambil air wudhu ketika sedang berhadast. Tidak hanya pada waktu
sholat,tetapi juga di waktu yang lain. Salah satunya ketika hendak
membaca Al-Qur’an,setelah mengantarkan jenazah,bangun dari tidur ataupun
ketika sedang mengantuk.
Selain fungsi fisiologis,wudhu juga
efektif mengendalikan emosi. Setiap kali mersa ingin marah, seorang
muslim sangat dianjurkan untuk mengambil air wudhu untuk mendinginkan
pikiran dan menentramkan hati. Apa pun yang yang telah diperintahkan
oleh Allah tentu memberi banyak manfaat dan solusi tanpa meninggalkan
resiko.Oleh karenanya,mari sebagai seorang muslim kita budayakan
kebiasaan untuk selalu berwudhu dalam keseharian kita.Allah sangat
mencintai orang-orang yang selalu membersihkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar