Minggu, 30 Desember 2012

Studi: 10 Obat ini Bisa Akibatkan Orang Nekat Berbuat Kekerasan

                                                 Jakarta, Bukan hanya narkoba dan obat-obat ilegal saja yang bisa membuat pemakainya rentan melakukan tindak kekerasan. Obat-obatan legal yang dipakai dengan resep dokter pun dapat mengakibatkan hal serupa, bahkan dapat berujung pada pembunuhan.

Untuk mengetahui apa saja obat tersebut, Institute for Safe Medication Practices melakukan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One berdasarkan laporan dari FDA. Dari penelitian tersebut berhasil didentifikasi 31 obat yang berkaitan dengan tindak kekerasan terhadap orang lain.

Obat-obatan ini bukan berarti dapat menyebabkan tindak kekerasan secara langsung. Contohnya pada obat nyeri Oxycontin yang bisa membuat kecanduan. Orang yang menggunakannya dapat melakukan kekerasan apabila sedang betul-betul ingin memperolehnya.

Seperti dilansir Time Healthland, Jumat (28/12/2012), berikut adalah kesepuluh obat tersebut:

1. Varenicline atau Chantix
Obat ini merupakan obat anti rokok yang mempengaruhi reseptor asetilkolin nikotinat, reseptor saraf yang membantu mengurangi keinginan merokok. Sayangnya obat ini 18 kali lebih besar memicu tindak kekerasan dibandingkan obat-obatan lain. Walau demikian, obat ini masih dipercaya sebagai obat yang paling ampuh untuk membuat perokok menghentikan kebiasaannya.

2. Fluoxetine atau Prozac
Obat dengan nama generik Prozac ini pertama dikenal sebagai obat antidepresan. Uniknya, obat ini 10,9 kali lebih mungkin dihubungkan dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lain.

3. Paroxetine atau Paxil
Sama seperti Prozac, obat ini merupakan antidepresan. Bedanya, Paxil berkaitan dengan gejala sakau yang lebih parah dan berisiko besar menyebabkan cacat lahir dibandingkan dengan obat antidepresan lainnya. Obat ini 10,3 kali lebih mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lain.

4. Amfetamin
Amfetamin sebenarnya memiliki berbagai macam variasi. Awalnya obat ini digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif atau ADHD. Cara kerjanya adalah mempengaruhi dopamin di otak dan sistem noradrenalin. Obat ini 9,6 kali lebih mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan dengan obat lain.

5. Mefoquine atau Lariam
Obat ini digunakan untuk mengobati malaria. Lariam telah lama diketahui berkaitan munculnya perilaku yang aneh. Obat ini 9,5 kali lebih mungkin dihubungkan dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lain.

6. Atomoxetine atau Strattera
Strattera digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif atau ADHD dengan cara mempengaruhi neurotransmitter dan noradrenalin. Obat ini 9 kali lebih mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan kebanyakan obat lainnya.

7. Triazolam atau Halcion
Merupakan obat benzodiazepine atau obat penenang yang bisa menyebabkan kecanduan. Obat ini digunakan untuk mengobati insomnia. Halcion memiliki kemungkinan 8,7 kali lebih besar berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lainnya.

8. Fluvoxamine atau Luvox
Adalah obat antidepresan yang mempengaruhi serotonin. Dibandingkan obat lain, Luvox 8,4 kali lebih mungkin dihubungkan dengan tindak kekerasan.

9. Venlafaxine atau Effexor
Masih masuk dalam kategori antidepresan dan digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan. Effexor 8,3 kali lebih mungkin berhubungan dengan perilaku kekerasan dibandingkan obat lain.

10. Desvenlafaxine atau Pristiq
Obat ini juga masuk dalam kategori antidepresan yang mempengaruhi serotonin dan noradrenalin. Pristiq 7,9 kali lebih mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar