Jakarta, Bukan hanya narkoba dan obat-obat ilegal saja
yang bisa membuat pemakainya rentan melakukan tindak kekerasan.
Obat-obatan legal yang dipakai dengan resep dokter pun dapat
mengakibatkan hal serupa, bahkan dapat berujung pada pembunuhan.
Untuk
mengetahui apa saja obat tersebut, Institute for Safe Medication
Practices melakukan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One
berdasarkan laporan dari FDA. Dari penelitian tersebut berhasil
didentifikasi 31 obat yang berkaitan dengan tindak kekerasan terhadap
orang lain.
Obat-obatan ini bukan berarti dapat menyebabkan
tindak kekerasan secara langsung. Contohnya pada obat nyeri Oxycontin
yang bisa membuat kecanduan. Orang yang menggunakannya dapat melakukan
kekerasan apabila sedang betul-betul ingin memperolehnya.
Seperti dilansir Time Healthland, Jumat (28/12/2012), berikut adalah kesepuluh obat tersebut:
1. Varenicline atau Chantix
Obat
ini merupakan obat anti rokok yang mempengaruhi reseptor asetilkolin
nikotinat, reseptor saraf yang membantu mengurangi keinginan merokok.
Sayangnya obat ini 18 kali lebih besar memicu tindak kekerasan
dibandingkan obat-obatan lain. Walau demikian, obat ini masih dipercaya
sebagai obat yang paling ampuh untuk membuat perokok menghentikan
kebiasaannya.
2. Fluoxetine atau Prozac
Obat
dengan nama generik Prozac ini pertama dikenal sebagai obat
antidepresan. Uniknya, obat ini 10,9 kali lebih mungkin dihubungkan
dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lain.
3. Paroxetine atau Paxil
Sama
seperti Prozac, obat ini merupakan antidepresan. Bedanya, Paxil
berkaitan dengan gejala sakau yang lebih parah dan berisiko besar
menyebabkan cacat lahir dibandingkan dengan obat antidepresan lainnya.
Obat ini 10,3 kali lebih mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan
dibandingkan obat lain.
4. Amfetamin
Amfetamin
sebenarnya memiliki berbagai macam variasi. Awalnya obat ini digunakan
untuk mengobati gangguan hiperaktif atau ADHD. Cara kerjanya adalah
mempengaruhi dopamin di otak dan sistem noradrenalin. Obat ini 9,6 kali
lebih mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan dengan obat
lain.
5. Mefoquine atau Lariam
Obat ini
digunakan untuk mengobati malaria. Lariam telah lama diketahui berkaitan
munculnya perilaku yang aneh. Obat ini 9,5 kali lebih mungkin
dihubungkan dengan tindak kekerasan dibandingkan obat lain.
6. Atomoxetine atau Strattera
Strattera
digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif atau ADHD dengan cara
mempengaruhi neurotransmitter dan noradrenalin. Obat ini 9 kali lebih
mungkin berkaitan dengan tindak kekerasan dibandingkan kebanyakan obat
lainnya.
7. Triazolam atau Halcion
Merupakan
obat benzodiazepine atau obat penenang yang bisa menyebabkan kecanduan.
Obat ini digunakan untuk mengobati insomnia. Halcion memiliki
kemungkinan 8,7 kali lebih besar berkaitan dengan tindak kekerasan
dibandingkan obat lainnya.
8. Fluvoxamine atau Luvox
Adalah
obat antidepresan yang mempengaruhi serotonin. Dibandingkan obat lain,
Luvox 8,4 kali lebih mungkin dihubungkan dengan tindak kekerasan.
9. Venlafaxine atau Effexor
Masih
masuk dalam kategori antidepresan dan digunakan untuk mengobati
gangguan kecemasan. Effexor 8,3 kali lebih mungkin berhubungan dengan
perilaku kekerasan dibandingkan obat lain.
10. Desvenlafaxine atau Pristiq
Obat
ini juga masuk dalam kategori antidepresan yang mempengaruhi serotonin
dan noradrenalin. Pristiq 7,9 kali lebih mungkin berkaitan dengan tindak
kekerasan dibandingkan obat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar