Aku mengutuk dan terus menyalahkan diriku, kenapa bisa??
“ Dasar wanita gak tau diri, gak tau di untung, wanita macam apakah
istriku ini” Teriakku yang masih tidak percaya akan kelakuan bejat
istriku kala aku tidak ada dirumah.
Aku mengakui diriku bukan lelaki normal, semenjak kecelakaan maut itu yang menewaskan kedua rekan kerja dan kini menjadikan
aku lelaki cacat yang impoten, aku lelaki yang telah divonis akan
terlalu sulit untuk memiliki keturunan. Dan engkau Dewi ( bukan nama
sebenarnya) datang bagai bidadari yang turun dari surga, karena engkau
mau aku peristri walaupun sesungguhnya ada banyak kendala yang akan kita
hadapi.
Tetapi aku lihat ketulusan airmata di pipi seolah
engkau dan berjanji akan menerimaku apa adanya diriku, hingga amanah
almarhum orang tuaku aku terjang untuk meninggalkan agamaku, ya aku aku
bukan seorang muslim, namun demi Dewi aku korbankan Agamaku. Disaat itu
matakupun tertutup akan paras manis wajahmu dan airmata ketulusan,
padahal waktu itu engkau berstatus istri orang dengan satu anak, namun
engkau mengatakan padaku
“ David, aku akan segera mengurus
surat perceraian, aku sudah tidak ada kecocokan dengan suamiku yang
hasilnya pas pas. Maukah kau memeluk agamaku, dan menerima anakku
sebagai anakmu juga?” itu katamu yang masih ku ingat
“ Ya,
sayang aku akan segera menikahimu dan bersyahadat setelah surat
perceraian itu keluar, aku sebagai pegawai negeri akan mengurus semua
berkas berkas untuk memasukkan Rendra di akteku sebagai anakku, biar
nanti dapat juga tunjangan dari kantor” kataku pada Dewi yang berniat
menuju mahligai perkawinan.
Hari yang aku nantipun tiba, dengan
acara sederhana , aku resmi memeluk agama Islam dan menikahi Dewi. Aku
teramat bahagia apalagi istriku pandai juga membantu mencari uang dan
tiada henti hentinya mengajakku, terapi dan berobat tradisional.
“Alhamdulillah, ada seorang bapak dimana tmpatku terapi katanya “
Teruslah berusaha, masih ada kesempatan meskipun kecil, untuk kau
memiliki keturunan” Lega hatiku dan tak berkecil hati aku terus ikhtiar
dan sholat sholat sunnah tak pernah ku tinggalkan,, memohon akan
kesembuhanku.
Tepat setelah 4tahun pernikahan, Alhamdulillah
maha besar Allah, Istriku hamil, aku begitu menjaganya dan merawatnya.
Ku larang Dewi untuk bekerja, namun istriku bersikokoh tidak mau
alasannya karena ingin beraktifitas meskipun hamil.
Namun
ketika kandungan menginjak usia 5bulan, musibah menimpa istri, tiba tiba
dia keguguran ke tika mandi, istriku histeris dan teramat terpukul, aku
mencoba memberikan kekuatan,
“Sudahlah, Ma. Kita jangan patah
semangat ya? Kita berusaha terus, ikhlaskan kejadian ini, mungkin Allah
masih belum percaya penuh untuk memberikan kita seorang anak lagi, kan
kita sudah punya Rendra, dia udah aku anggap anak kandungku” hiburku
pada istriku yang terus menangis.
Aku kembali bertugas ke luar
pulau selama 3bulan, namun baru aku tinggalkan 2 bulan istriku memberi
kabar dia hamil lagi, aku bahagia sekali walaupun dalam pikiranku
sejenak sempat terlintas
“kenapa bisa begitu cepat hamil lagi, ah mungkin ini saatnya Allah memberiku momongan,” bisikku dalam hati.
Aku bekerja sebagai pegawai negeri yang selalu dikirim keluar pulau,
disaat itulah tanpa sengaja aku berkenalan dengan seorang wanita sebut
saja namanya Teresa, dia wanita yang sangat disegani di Lingkungan
tempatku kerja di Luar Pulau, dari awal kenal namun entah mengapa hati
ini seakan tergoda.
Teresa non muslim, aku menceritakan semua
keadaan rumah tanggaku, hingga entah mengapa ketika masa dinasku habis
dan akan segera pulang ke Surabaya, Teresa pingin ikut dan juga di
Surabaya dia punya sanak family.
Setelah kami berdua sampai
Surabaya, kami berpisah menuju tempat masing masing, setiba di rumah aku
peluk istriku, dia diam aja, dan aku amati hari hari selanjutnya seolah
ada bisikkan bahwa anak yang di kandung bukan darahku, aku terus
seperti di hantui bisikkan itu.
“David, cobalah kamu tenangkan
diri, yuk ikut aku, aku kenalkan pada Tuhanku, kamu ceritakan pada nya
disana” ajak Teresa, ketika aku mengajaknya bertemu dan menceritakan
keluh kesahku.
“Hay, Teresa aku ini muslim, aku mualaf, apa nanti kata beliau?” jawabku pada Teresa
“David, Beliau adalah orang penyayang, dan pastilah dia akan
mengampunimu, jika kamu mau bertobat dan kembali ke agama keluargamu,
kamu di kutuk karena melanggar amanah orang tuamu yang melarangmu
meninggalkan keyakinan keluargamu” Jawab Teresa
Aku makin,
banyak pikiran seolah syetan lebih kuat merasuki jiwaku, sholat mulai ku
tinggalkan dan bayangan Dewi seakan sirnah, karena yang ada dipikiranku
saat ini hanya ingin tau anak siapa di rahim istriku ini??
“Dewi, Dewi, kemarilah sebentar, papa mau ngomong” panggilku pada Dewi kala sore hari aku ingin santai ngobrol dengannya
“Ada apa pa?”Tanya Dewi
“ Duduklah,sebentar aku mau bicara”
“Anak siapa dalam kandunganmu itu” Tanya aku
“Siapa wanita itu, apa dia lonte kamu?’ aku kaget Dewi tidak marah
ketika aku berkata anak siapa, dia malah terus memarahiku dan
menghujatku masalah Teresa, padahal sudah aku jelaskan Teresa hanyalah
seorang sahabat.
Aku semakin yakin, Dewi malah menantangku
minta cerai, namun aku berusaha terus membujuknya, Setelah percekcokan
itu Dewi semakin jauh, dia tak pernah mau aku dekati . Kala aku ingin
bersetubuh, bagaimanapun aku lelaki juga ingin mendapat sentuhan dari
istri. Tapi dewi malah memilih pisah ranjang, “jangan sentuh aku,”
bentak Dewi , jika aku berusaha mencumbunya.
Tangis bayi mungil
terdengar, aku bahagia, seorang bayi mungil terlahir dengan kulit putih
dan gemuk, hii aku ingin menciumnya, namun lagi lagi bisikan itu
datang, Dia bukan anakmu, ajak istrimu tes DNA.
Setelah
kehadiran Emilia, nama anakku aku berusaha membuang pikiran itu dan
berkeyakinan Emilia anakku. Aku juga mengingat tes DNA biaya juga tidak
murah. Tapi apa yang diperlakukan Dewi, dia terus menuntutku minta
cerai, entahlah aku juga makin tidak mengerti akan kelakuan istriku ini,
sudah tak cinta dan sayang lagikah dia padaku?
Aku sebagai
lelaki juga punya harga diri, aku turuti surat cerai aku proses, namun
kami masih serumah dan kami masih makan bersama dan bertegur sapa, namun
aku berusaha intropeksi dan mengajaknya damai, tapi Dewi tetap tidak
mau, hanya cerai yang diinginkan.
Surat ceraipun sudah jadi
dari kantor tinggal memasukkan ke pengadilan, namun lagi lagi ada
bisikkan jangan kamu urus dulu surat itu, tapi selidiki tingkah pola
macam apa istrimu, dan bersihkan dulu namamu dari cibiran orang, dimana
memang istriku mengatakan pada tetangga dan saudara saudaranya
perceraian ini terjadi karena aku pindah agama ke keyakinanku yang dulu,
dan aku selingkuh, padahal semua itu tidak aku lakukan, aku masih
muslim dan aku tidak selingkuh.
Pada hari itu mungkin inilah
saatnya kebejatan itu terungkap, aku berpura pura pamitan pada istri
untuk bertugas, namun sebenarnya tidak. Tepat pukul 5 sore aku lihat
istriku keluar dari kantornya aku ikuti, betapa kagetnya aku ternyata
dia menuju sebuah kost rumah tangga.
Aku mencoba mencari
informasi, kanan kiri tempat mereka, Masyaallah banyak mereka bilang
istriku telah kost disana sudah lama bersama lelaki lain yang mengaku
suaminya. Aku mengeluarkan identitas diri bahwa akulah suami yang syah.
Aku menuju rumah RT, meminta izin tuk memergoki mereka, aku bagai
tertusuk pisau aku lihat ada lelaki yang selama ini ternyata sahabatku
yang pernah aku kenalkan pada istriku setahun yang lalu dan aku lihat
ada si kecil Emilia, istrikupun kaget.
“Dewi, apa yang terjadi sesungguhnya ini?’ amarahku memuncak sambil memukul sahabatku ini
“Jangan, dia (Boby) adalah suamiku, kami telah menikah sirri setelah
aku keguguran kemaren, dan Emilia memang bukan anakmu, puass” Jawab
istriku
Plak plak aku tampar dia, aku hujat sampai aku bersimpuh tangis, tanpa sadar aku menyebut oh Tuhan inikah jawaban itu??
Jadi inikah wujud asli wanita yang sayangi, aku korbankan agamaku, aku
kasih namaku, aku beri dia tunjangan walaupun kini aku tau mereka Emilia
dan Rendra bukan anakku.
Aku bingung, surat cerai aku
lanjutkan dan kini proses cerai sedang berlangsung, hanya satu yang
membuat aku sekarang hilang jati diri, Islam ataukah aku yang dulu . Aku
masih ingat fatwa fatwa, istriku ketika aku minta dilayani, dia
menolakku dengan kasar,
“Tidak, jika kita kumpul sama aja Zinah, kamu sudah bukan muslim, “Teriak istriku, padahal sudah aku jelaskan aku masih muslim.
Kini siapa yang Zinah?? Perkawinan sirri istriku tidak syah karena
tidak ada wali dari pihak istriku, dan aku sebagai suami juga tidak tau,
kasus ini pernah aku ajukan ke delik pengaduan, dan ternyata ada
hukumnya penjara 9bulan buat istri dan selingkuhannya, namun aku menatap
Emilia dan masa depannya, karier mereka berdua akan berakhir , tapi apa
yang aku dengar dan di bisikkan istriku ketelingaku, ketika aku
memberitahukan kasus ini
“Okey David, silakan adukan dan penjarakan kami, tapi ingat setelah 9 bulan aku keluar aku akan membunuhmu”,itu bisik istriku
Ya Allah, wanita macam apa istri yang aku cintai ini, jujur aku masih
mencintainya dan berharap kembali, namun istriku memilih
meninggalkankanu dan meneruskan dengan sahabatku.
Sebagai akhir
kisah ini, aku masih dijalan persimpangan masih Islamkah aku atau
kembali ke keyakinanku yang dulu, dimana cibiran keluargaku dan bujuknya
terus mengajakku untuk kembali, namun dalam hati aku coba Istiqfar,
tidak Ya allah kuatkan iman dalam hatiku,
“Astaqfirrulahhaladzim, ucapku terus sambil bersujud dan menangis serta
mengadu akan keluh kesahku padaNYA, aku lupa telah lama sholat aku
tinggalkan, Aku bertahajud memohon petunjuk dan kekuatan, airmataku
tumpah, aku bercermin lelaki cengengkah aku?? Aku juga punya hati dan
perasaan aku terluka atas pengkhianatan istri dan sahabatku.
Dan aku sempat bertelponan sejenak dengan sahabatku itu, bukan aku iri atau niat buruk , aku Cuma mengatakan
“Belajarlah dari aku, wanita apa yang kau nikahi? Kamu masih jejaka
menikahi wanita beranak dua dengan umur beda jauh 6 tahun, dua kali dia
selingkuh, dua kali dia khianati sebuah pernikahan, wanita apa yang kau
nikahi, wanita yang bisa dijamah lelaki lain disaat dia masih bersuami??
Belajarlah dan bercerminlah, wanita seperti itu sudah karakter.dan akan
selalu seperti itu dan aku tak tau apa yang dicarinya”
Sahabat
Fillah, ini kisah nyata yang di alami seoraang Sahabat, dan beliau
memang bercerita pada kami admin, untuk dikisahkan di page ini.
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
semoga mendapat kesabaran dan di ganti uang lebih baik..amiiinnn
BalasHapusYakinlah hukum karma masih dan akan selalu berlaku
BalasHapusSemoga cepat dapat gantinya yg kamu cintai dan solehah amiinn
BalasHapusALLAH yg akan memberikan kamu Bidadari Surga nntiny dan tiada yg tau itu yakinlah saudaraku
BalasHapusYa,,,di ahirat memek nya di tusuk pake besi panas,,,amin,,,amin ya rabbal alamin ya allah.
BalasHapusYa,,,di ahirat memek nya di tusuk pake besi panas,,,amin,,,amin ya rabbal alamin ya allah.
BalasHapusSemoga selalu diberi kesabaran������
BalasHapusSabar dan berdoa,,andalkan Tuhan dalam segala perkara hidupmu, selalu ada sukacita dibalik duka. Amin
BalasHapusPasangan selingkuh ingin ditarik pulang ke pangkuan dg sarana doa2 khusus? Hub: 0815 6766 2467
BalasHapus