Rabu, 26 Desember 2012
BERSYAHADAT DALAM MENJEMPUT KEMATIAN
Hidup dalam keadaan beriman, Matipun dalam keadaan beriman. Inilah ciri muslim sejati, kematian bukanlah hal yang perlu ditakutkan, kematian adalah gerbang pertemuan dengan kehidupan yang abadi.
Bagi mereka yang beriman, kematian adalah hal yang di dambakan sedangkan bagi mereka yang berlaku maksiat dan kafir kematian adalah hal yang menakutkan.
"Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. " (Qs An-Nisaa ayat 74)
"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (Qs An-Nisaa ayat 75)
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah." (Qs n-Nisaa ayat 76)
Maknai kehidupan dengan sesungguhnya, sesungguhnya adalah kita umat islam hanya bersifat sementara merasakan penderitaan. Penderitaan orang mukmin itu berada di dunia sedangkan penderitaan orang kafir itu berada di akhirat yang kekal abadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar