Selasa, 25 Desember 2012

Makam Yesus Dijaga Oleh Keluarga Muslim Secara Turun-temurun

 - Makam Yesus bangunan suci umat Kristen sejak abad ke-7 dijaga oleh keluarga muslim. Makam Suci yang dibangun di atas bukit Golgotha (tempat Yesus disalib) itu saat ini dijaga oleh Wajeeh Nuseibeh yang merupakan seorang muslim. Keluarga Wajeeh terus menjalani amanah ini hingga sekarang. Satu-satunya momen mereka kehilangan "amanah" adalah tentara salib datang menginvasi pada tahun 1099 M. Namun 88 tahun kemudian keluarga Wajeeh Nuseibeh kembali mendapat kepercayaan dari Salahudin Al Ayubi yang berhasil kembali membebaskan Palestina dari tentara salib.



Wajeeh Nuseibeh menjelaskan awal mula keluarganya mendapat kehormatan ini adalah ketika Khalifah Umar Bin Khattab menguasai Yerusalem pada tahun 638 M. Khalifah Umar menugaskan seorang penjaga untuk menjaga gereja suci itu. Penjaga gereja tersebut merupakan nenek moyang Wajeeh Nuseibeh.

Sejak itulah keluarga Nuseibeh selalu menjaga makam Yesus dan menjadi penengah dari tujuh sekte Kristen yang bertingkai. Kristen Katolik Roma, Yunani, dan Armenia adalah tiga sekte Kristen terkuat yang memegang 70% saham gereja.

Masing-masing sekte bersikeras menguasai gereja tersebut dengan meletakan patung-patung malaikatnya di dalam Basilika. Pernah terjadi 500 pendeta Yunani dan Fransiskan terlibat pertikaian berjam-jam, saling melempar bangku dan memukul dengan tangkai tempat lilin. Sebabnya adalah karena salah satu sekte harus melewati barang suci milik yang lain. Karena itulah selama berabad-abad juru kunci gereja selalu dipercayakan kepada seorang muslim. Kaum Kristen menilai aku netral, kata Wajeeh.

Wajeeh sendiri hanya digaji per bulan NIS 25 (mata uang Israel) atau sekitar $ 5 (Rp 45.000) per sekte. Total ia mendapatkan Rp 315.000 perbulan dari semua sekte. Walau hanya digaji murah Wajeeh menganggap serius pekerjaannya. Selain menjadi penjaga makam, Wajeeh juga bekerja sebagai pemandu wisata. Dahulu ia pernah memiliki ladang zaitun tapi musnah saat perang 1967 ketika Israel menyerang Yordania. Keluarga besar Wajeeh sendiri banyak yang menjadi pengusaha atau profesor, namun Wajeeh tetap bangga mewarisi tugas ayahnya menjaga makam suci umat Kristen.

Kadangkala orang-orang memarahiku. "Kamu Muslim. Apa yang kau lakukan di sini?" Aku katakan kepada mereka, "Kami toleran tidak fanatik. Kami menghormati kaum Kristen", kata Wajeeh

Referensi : Palestine Report, Nuseibeh Family, Lensa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar