JODOH .....??????
Bagaimana dengan JODOH, Om Mario?
Memang kenapa dengan jodoh?
Aku masih bingung tentang siapa yang disebut jodoh, apakah yang kita pilih atau yang dipilihkan oleh Tuhan?
Jodoh di tangan siapa?
Di tangan Tuhan.
Tidak, sudah dipindahkan ke tanganmu.
Loh khoq bisa gitu?
Semua hal yang menjadi pembentuk nasibmu sudah diberikan kepadamu,
untuk kau pilih dan kau maksimalkan keindahannya bagi kebahagiaanmu.
Seperti apa?
Tubuh dan kesehatanmu, sudah diberikan kepadamu. Tapi, apakah engkau
merawatnya atau merusaknya dengan kebiasaan buruk adalah keputusanmu.
Oh, jadi bisa saja kekasih yang aku nikahi itu aslinya adalah jodoh,
tapi batal karena aku merusaknya dengan kekasaran dan ketidak-setiaan?
Betul. Seperti juga, orang biasa yang tak kau duga sama sekali akan
menjadi jodoh pemulia seluruh kehidupanmu itu – bisa menjadi persis
seperti itu, yaitu jodoh yang memuliakanmu – jika engkau memuliakannya
dalam kelembutan dan kesetiaan.
Jadi jodoh itu kita yang menjadikan, bukan Tuhan?
Engkau yang mengupayakan, Tuhan yang menyetujui.
Terus, ada berapa jodohku Om?
Banyak sekali.
Loh, banyak sekali?
Ya, ada satu jodoh untuk setiap kelas pribadimu. Jika engkau kelas
biasa, jodohmu biasa. Jika engkau kelas hebat, jodohmu juga hebat.
Kalau aku kelas kambing, masa’ jodohku kambing?
Wah, itu terserah kepada keikhlasanmu.
Ikhlas apa?
Ikhlas berjodoh dengan … dengan … (hmm … kasih tau gak ya?)
He he … Jadi itu maksudnya “Wanita baik untuk laki-laki baik, dan sebaliknya” ya Om?
Tepat sekali!
Jadi kalau aku rajin belajar, rajin bekerja, menjaga kesehatan dan
kebersihan, meramahkan sikap, menghormati orang tua, menyayangi saudara
dan sahabat, jujur, dan selalu mensyukuri nikmat Tuhan – aku akan
disandingkan dengan pribadi yang sesuai kebaikannya?
Super sekali!
Tapi, khoq setelah menikah banyak yang berantem?
Itu masalah penyesuaian bagi kalian berdua, agar kalian pantas bagi
kelas keluarga yang penuh kesejahteraan dan kebahagiaan, pada
derajat-derajat yang lebih tinggi.
Hmm … jadi semuanya bergantung kepada kebaikan diriku ya Om?
Betul.
Wah, terima kasih ya Om? Kalau aku ada pertanyaan lagi, aku bisa tanya ya?
Ya, any time. Tapi sekarang sana gih, gembirakanlah orang tuamu, jadikanlah dirimu berguna.
Mario Teguh – Loving you all as always
Tidak ada komentar:
Posting Komentar