Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Ada
seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa.
Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada
Allah. Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong
orang dan taat beribadah.
Pada suatu hari turun hujan lebat di desa tersebut. Air dengan sangat cepat naik
ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di desa tersebut
telah diinstruksikan untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa
barang-barangnya keluar dari rumah mereka masing-masing.
Si
Kakek yang tinggal di pinggiran desa juga tidak luput dari situasi
banjir tersebut dan menjadi cemas karenanya. Tetapi sebagai orang yang
beriman, dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan. Doanya Tuhan
menghentikan hujan yang lebat tersebut, agar seluruh orang di desa
tersebut bisa diselamatkan.
Tak lama setelah dia berdoa,
datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan kendaraan jipnya.
Tetapi si kakek menolak dengan halus dan dia berkata bahwa dia percaya
bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan hujan lebat
tersebut.
Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan
cemas. Tetapi karena dia percaya bahwa dia memang orang yang saleh,
tentunya Tuhan juga pasti akan menolongnya juga.
Hujan turun
semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter. Seluruh
penduduk desa telah mengungsi ke luar dan si kakek pun sudah berjongkok
di atas lemarinya. Dengan perasaan yang semakin cemas akhirnya dia
berdoa dengan lebih keras lagi memohon kepada Tuhan untuk segera
menghentikan hujan lebat tersebut.
Tak lama kemudian datanglah
regu penyelamat dengan mengendarai perahu karet dan berteriak-teriak
memanggil si kakek. Si kakek pun berteriak kepada regu penyelamat
tersebut dan berkata bahwa dia telah berdoa kepada Tuhan dengan lebih
bersungguh-sungguh. Dan Tuhan selama ini tidak pernah tidak mendengarkan
doanya dan dia percaya bahwa kali inipun Tuhan pasti mendengarkan
doanya.
Akhirnya perahu karet itupun pergi dengan perasaan yang
sangat khawatir akan keselamatan si kakek. Tetapi karena merekapun
merasa bahwa sang kakek memang memiliki iman yang lebih tebal daripada
mereka maka merekapun tidak berani memaksa lebih keras lagi.
Sepeninggal regu penyelamat dengan perahu karet, hujan malah turun
semakin lebatnya. Lebih lebat dari sebelumnya. Dan kali ini si kakek
sudah berdiri di atas atap rumahnya. Dia berteriak-teriak dengan sangat
kerasnya berdoa memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan
lebat tersebut.
Dari atas terdengar deru helikopter dengan
keras dengan lampu sorotnya dan tampak beberapa orang berteriak dari
atas helikopter kepada sang kakek untuk segera menangkap tali yang
dilemparkan ke bawah. Dan kali inipun sang kakek menolak dan berkata
dengan yakinnya bahwa dia telah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh.
Kali ini Tuhan pasti akan menghentikan hujan tersebut dan menolong si
kakek.
Dengan putus asa helikopter tersebut meninggalkan si
kakek yang terus berteriak-teriak memohon kepada Tuhan untuk
menghentikan hujan lebat tersebut. Mereka berharap bahwa semoga doa
kakek terkabul. Dan mereka juga tahu bahwa kakek tersebut adalah orang
yang sangat beriman dan selalu menolong orang lain.
Akhir kata hujan tidak juga berhenti dan menenggelamkan si kakek dan dia pun meninggal.
Karena selama hidupnya kakek tersebut sangat beriman dan tidak pernah
sekalipun berbuat yang tidak baik dihadapan Tuhan, maka si kakek
diijinkan masuk ke dalam surga. Di surga, kakek bertemu dengan Tuhan dan
lalu menyatakan kekecewaannya karena doanya yang terakhir tidak
dikabulkan olehNya.
Tuhanpun berfirman kepadanya, “Kakek yang
baik, engkau adalah hambaKu yang baik dan sepanjang hidupmu engkau
selalu menuruti perintahKu. Dan Akupun selalu mendengarkan doa-doamu dan
mengabulkannya.”
“Pada waktu engkau berdoa yang pertama
kalinya, Aku telah mengirim kepala desa untuk menjemputmu dengan mobil
jipnya tetapi engkau tolak. Lalu doamu yang kedua, Aku mengirimkan regu
penyelamat dengan perahu karetnya dan itupun kau tolak. Dan terakhir
engkau berdoa kepadaKu, Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk
menjemputmu tetapi masih engkau tolak juga.”
“Nah, bukankah Aku selalu mendengarkan doamu?”
Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar