Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Abdul Fattah
Rashid Hamid, Ph.D, seorang psikolog Muslim menyebutkan bahwa perjalanan
setiap individu dalam menuju kesempurnaan kepribadian akan melewati
tingkatan kepribadian sebagai berikut:
Kepribadian tingkat 1 : An-Nafs al-Ammarah ...
Pada tingkat ini manusia condong pada hasrat dan kenikmatan dunia. Minatnya
tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan
pemanjaan ego. Di tingkat ini iri, serakah, sombong, nafsu seksual,
pamer, fitnah, dusta, marah dan sejenis-nya, menjadi paling dominan.
Kepribadian tingkat 2 : An-Nafs al-Lawwamah ...
Pada tingkat ini manusia sudah mulai melawan nafsu jahat yang timbul,
meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah melawan
hasrat-hasrat rendah yang muncul. Diri masih menjadi subyek yang
dikendalikan hasrat-hasrat yang bersifat fisik, ia masih sering tertipu
oleh muslihat dunia yang sementara ini.
Kepribadian tingkat 3 : An-Nafs al-Mulhimah ...
Pada tingkat ini manusia sudah menyadari cahaya sejati tidak lain
adalah petunjuk Allah. Semangat taqwa dan mencari ridho Allah adala
semboyanya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi
ia selalu introspeksi untuk menjadi hamba Allah yang lurus. Ia selalu
zikir dan mengikuti sunah nabi Muhammmad saw.
Kepribadian tingkat 4 : An-Nafs al-Qona'ah ...
Pada tingkat ini hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang
dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
Ia sudah tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain. Ketinggalan
'status' baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan. Ia
menyadari bahwa ketidak puasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan
Allah menunjukkan keserakahan dan ketidak matangan pribadi. Pada
tingkat ini, manusia mengetahui bahwa seseorang tidak dapat memperoleh
kebaikan apa pun kecuali dengan kehendak Allah. Hanya Allah yang
mengetahui apa yang terbaik dalam situasi apa pun.
Kepribadian tingkat 5 : An-Nafs al-Mut'mainnah ...
Pada tingkat ini manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai
Allah swt. Ia tidak ingin memperoleh "pengakuan" dari masyarakat atau
pun tentang tujuannya. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan,
karena pengetahuanya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali pada
Allah. Ia benar-benar telah memperoleh kualitas yang sangat baik dalam
ketenangan dan keheningan.
Kepribadian tingkat 6 : An-Nafs al-Radiyah ...
Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yang puas dan tenang. Ia merasa
bahagia karena Allah ridha padanya. Ia selalu waspada akan tumbuhnya
keengganan yang paling sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia
menyadari bahwa Islam adalah fitrah insan dan ia pun haqqul yaqin pada
firman Allah,""..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu..". Ia patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa
terima kasih-nya.
Kepribadian tingkat 7 : An-Nafs al-Kamilah ..
Ini adalah tingkat manusia yang telah sempurna (al-Insan al-Kamil).
Kesempurnaanya adalah kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua
hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan pengetahuan yang
sempurna tentang Allah. "Selubung diri"-nya telah terbuka hanya
mengikuti kesadaran Ilahi. Nabi Muhammad saw adalah contoh manusia yang
telah sampai pada tingkat ini. Kepribadianya mengungkapkan segala hal
yang mulia dalam kodrat manusia
Yang menjadi pertanyaan adalah di tingkat manakah diri saya dan anda berada .. ? ..
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar