Kamis, 22 November 2012

Diplomasi Ala Jusuf Kalla

oleh MUH. JUSUF KALLA pada 22 Oktober 2012 pukul 13:53 ·

Mengamati sepak terjang Muhammad Jusuf Kalla, yang populer dipanggil denga JK memang sangatlah mengasyikkan. Seringnya keterlibatan beliau dalam mengatasi berbagai konflik di tanah air, membuat nama beliau semakin populer. Gayanya yang santai, tapi cepat dalam bertindak, sangat selaras dengan Mottonya, “Lebih Cepat Lebih Baik.”

Tidak ada persoalan konflik dimatanya yang tidak bisa diselesaikan. JK punya cara diplomasi tersendiri dalam mengatasi konflik. Sekarang konflik yang sedang beliau selesaikan adalah konflik di Myanmar, membantu menyelesaikan konflik sosial warga Muslim Rohingya dengan mendatangi Myanmar.

Dengan membawa bendera Palang merah Indonesia dan mewakili Lembaga Internasional Organisasi Konferensi Islam (OKI), JK dengan mudah bisa diterima menemui Presiden Myanmar Thein Sein. Inilah salah satu kelebihan yang dimiliki JK sekarang ini, dibawah dua organisasi ini JK bisa secara leluasa melancarkan diplomasinya untuk menyelesaikan Konflik Ronhingnya. Kompas.com
JK selalu lebih cepat dan tanggap terhadap berbagai persoalan yang memang diperlukan penyelesaian, dan tidak hanya sebatas retorika juga kepentingan pencitraan, tapi lebih pada aksi nyata dan juga tindakan nyata. JK pun bisa langsung dengan mudah bisa mengunjungi Kamp penampungan Muslim Rohingnya. JK menjadi tokoh pertama Indonesia yang berkunjung ke Myanmar guna membahas kondisi pengungsi Rohingya.

Ini bukanlah kali pertama JK terlibat dalam penyelesaian konflik sosial. Pada 2002, saat JK menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Presiden Megawati Soekarnoputri pun menangani konflik Poso. Penanganan itu membuahkan perdamaian Malino. Semua diselesaikan lewat diplomasi Ala JK, dan masih ada beberapa konflik yang juga diselesaikan JK lewat diplomasi.

Tentu kita masih ingat saat saat JK turut mendamaikan ketegangan antara Pemerintahan Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka, yang sudah bertahun-tahun tidak terselesaikan. JK terlibat langsung dalam penandatangan perjanjian damai Helsinki di Finlandia pada 15 Agustus 2005.
Peran JK pun disambut baik oleh tokoh GAM Tengku Hasan Tiro. Saat pertama kali kembali ke Indonesia, Tengku Hasan Tiro menemui JK di kediamannya. Kedatangan Tengku Hasan Tiro pun menyempurnakan diplomasi seorang Muhammad Jusuf Kalla. Mantan Presiden Finlandia sekaligus penerima nobel perdamaian Marti Ahtisaari sangat mengapresiasi langkah JK, dan bahkan melempar pujian pada JK.

JK adalah sosok Negarawan yang kian langka di Indonesia sekarang ini, kenegarawan JK ini tentunya akan sangat diapresiasi oleh masayarakat Indonesia yang merindukan Sosok pemimpin yang diidam-idamkan. Namun untuk menjadi RI 1 bukanlah perkara yang mudah bagi JK, tapi bisa saja kalau paradigma masyarakat sudah berubah dalam memilih sosok seorang pemimpin yang sesuai dengan harapan.
Tulisan ini juga di kutip dari berbagai media online dan media cetak di tanah air.

http://www.kompasiana.com/ajinatha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar