Senin, 27 Mei 2013

9 Langkah Syetan Menyesatkan Manusia

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al Baqarah: 208).
Mari kita waspadai 9 langkah syetan untuk menyesatkan manusia yang telah diberitahukan Allah dalam ajaran Islam berikut:
1.      Menimbulkan rasa was-was
Was-was adalah sebuah  strategi  yang  dihembuskan setan pada hati manusia, sehingga apabila sifat was-was ini menguasai hati sesorang, maka akan lahir rasa ragu-ragu atas setiap perbuatan, perkataan, keyakinan. Akhirnya, rasa was-was itu akan merasuk pada tingkat keimanan kepada Allah, serta segala sesuatu yang berkaitan erat dengan keimanan kepada Allah tersebut. Apabila was-was sudah sampai pada tingkat tersebut, maka orang yang terjangkitnya mudah untuk tergelincir pada kekufuran, pembangkangan, dan akhirnya jadi pengikut syetan. Strategi was-was ini Allah jelaskan dalam ayat-Nya.
Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6).
2.      Menghilangkan ingatan (lupa)
Syetan berusaha menjauhkan manusia dari Allah SWT dari semua aktifitasnya. Salah satu cara yang paling ampuh yang dilakukan setan adalah menghilangkan keterkaitan  manusia dengan Allah dalam semua keadaan dan situasi. Dengan demikian, rasa kebersamaan dengan Allah dan rasa dipantau oleh-Nya lenyap dari kehidupan manusia. Karenanya, manusia yang lupa Allah akan mudah melakukan pelanggaran, kejahatan,dan kemaksiatan. Hal itu dikarenakan nama Allah dan keagungan-Nya hilang dari dirinya. Hal  itu merupakan ulah setan dengan cara membuat manusia lupa.
“Dan Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, ”Beritahukanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka, syetan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya.  Karena itu, tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.”  (QS. Yusuf: 42).
3.      Memanjangkan angan-angan
Kehidupan dunia ini sangatlah pendek dan singkat. Maka, kerugian lah bagi orang yang memperpanjang hidup ini dengan angan-angan. Karena, dengan panjang angan-angan, seseorang akan terbuai dengan indahnya kata seandainya. Sementara, dirinya lupa bahwa ajal selalu mengintainya. Karenanya, sementara dirinya dalam keadaan lalai dan santai, ia tidak akan bersegera mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan yang  lebih menentukan dan abadi, yaitu kehidupan ukhrawi. Syetan sangatlah cerdik dan  licik, ia selalu mencari kelemahan manusia, dan diantaranya adalah suka menikmati indahnya angan-angan. Dari titik itu lah, syetan menyesatkan manusia.
“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan  membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah  ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya”. Barangsiapa yang menjadikan syetan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS An Nisa’: 119).
4.      Memperindah perbuatan maksiat
Tabiat manusia adalah sangat mencintai kehidupan dunia. Wanita, anak, binatang ternak, emas perak, dan sebagainya adalah hal-hal yang sangat mereka cintai. Akan tetapi, bagi Allah, kehidupan dunia yang kelihatan gemerlap ini yang membuat terperangah bagi siapa yang terpedaya olehnya, tidak memiliki nilai apabila dibandingkan dengan kehidupan surgawi yang ada di sisi-Nya di hari akhirat nanti. Namun, syetan tidak rela apabila manusia meninggalkan kehidupan dunia dan  berbondong-bondong menuju kebahagiaan yang hakiki yang ada di sisi Allah kelak. Oleh karenanya,  syetan berusaha memperdaya manusia dengan cara menampilkan wajah dunia yang mereka cintai seolah-olah dunia ini akhir segala-galanya, tidak ada sesuatu yang lain yang seindah kehidupan dunia yang ada, dan kegemerlapan dunia hanyalah satu-satunya tujuan hidup. Sementara itu,  mereka melupakan sebuah kehidupan yang  sangat berbeda dengan kehidupan ada. Itulah cara syetan untuk menyesatkan manusia. Dalam hal ini, Allah menjelaskan dalam kitab-Nya.
“Iblis berkata, “Ya  Tuhanku,  oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik  (perbuatan ma’siat)  di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.”  (QS Al Hijr: 39).
5.      Memberikan janji-janji palsu
Apabila jiwa manusia sudah dirasuki syetan, maka dirinya akan mudah untuk melakukan pelanggaran. Ketika dia melakukan pelanggaran tersebut, maka setan akan kembali datang untuk mendukung perbuatan tersebut dengan membawa janji-janji. Syetan akan membisikan janji-janji itu kepada segenap pelaku kemaksiatan. Dia akan datang kepada penjudi dengan mengatakan teruskan perjudianmu, karena hanya dengan judi kamu bisa kaya. Syetan pun akan datang kepada peminum khamr dan mengatakan  minumlah sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin, karena dengan hal itu  kamu akan mendapatkan ketenangan hidup. Syetan juga akan datang kepada perampok, pezina, pembunuh, dan sebagainya dengan janji palsu sebagai pembenaran dan dukungan atas aksinya, sehingga mereka betul-betul menjadi pengikutnya yang setia dan menjadi temannya kelak di neraka.
“Dan berkatalah syetan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun  telah  menjanjikan  kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak  dapat menolongmu dan kamupun  sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (QS Ibrahim: 22).
6.      Membuat tipu daya
Syetan adalah makhluk jahat. Dalam melakukan aksi kejahatannya, setiap penjahat selalu melakukan tipu daya yang licik untuk mengelabui mangsanya. Syetan memasang ranjau-ranjau tipu dayanya agar manusia terpedaya dengannya, sehingga ia tergelincir ke dalam jebakannya. Akhirnya,  ia bertekuk lutut dihadapannya dan men jadi pengikut setia syetan, bahkan menjadi tentaranya. Jauh dari Allah serta melangar aturan-aturan-Nya.
 “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syetan-syetan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.”  (QS Al A’raaf: 27).
7.      Menghalang-halangi manusia untuk melakukan kebajikan
Syetan sangatlah komitmen dengan tekadnya untuk  menyesatkan manusia. Seandainya dia tidak bisa  menjuerumuskan manusia kejurang kenistaan dan kemaksiatan, maka dia berusaha dengan sekuat tenaga dan strategi yang canggih agar manusia tidak melakukan kebajikan samaa sekali. Syetan menghalangi hamba Allah untuk shalat, berdzikir, bersedekah, berjihad, dan dari segala bentuk kebajikan yang Allah perintahkan dan anjurkan. Sekecil apa pun kebaikan itu,  syetan pasti  akan merintangi hamba Allah melakukannya.
 “Apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan  sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. an-Nisaa’: 61).
8.      Menyulut api permusuhan
Visi syetan adalah menjadikan seluruh anak cucu Adam pengikutnya. Maka, apabila hal itu tidak terealisasi secara keseluruhan, perlu ada langkah agar manusia hancur berantakan. Cara yang dilakukannya adalah mengadu domba manusia. Langkah ini diprogram sehebat mungkin, baik personil  yang memprovokasi maupun  programnya yang berbentuk fitnah-fitah, yang disebar diantara manusia atau program-program yang lainnya yang rentan terhadap pertikaian, seperti perjudian, program minuman keras, dan sebagainya. Langkah syetan ini Allah jelaskan dalam firman-Nya.
 “Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syetan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya  syaitan   itu adalah   musuh  yang nyata bagi manusia.”(QS Al Israa’: 53).
9.      Menyuruh manusia berbuat keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak ia ketahui.
Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memerintahkan manusia untuk melakukan kebaikan, dan untuk selalu berkata berdasarkan ilmu. Akan tetapi, syetan ingin menyesatkan manusia. Maka, ia  memutarbalikkan perintah Allah itu dengan  menyuruh manusia berbuat keji dan mengatakan terhadap Allah apa yang ia tidak ketahui. Oleh karenanya, Allah mengingatkan hamba-Nya akan langkah syetan itu dengan firman-Nya.
“Sesungguhnya syetan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.”  (QS Al Baqarah: 169).
Penutup
Adapun akibat dari langkah-langkah syetan yang bersifat  terus menerus danvariatif adalah penyesetan manusia dari jalan Allah.
“Yang dila’nati Allah dan syetan itu mengatakan, “Saya benar- benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya)  dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan  membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya , dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya]”. Barangsiapa yang menjadikan syetan menjadi pelindung selain Allah, maka  sesungguhnya  ia  menderita kerugian yang nyata.” (QS An Nisa`: 118-119).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar