Senin, 17 Juni 2013

Sebelum engkau menyalahkan anakmu… (Buat Para Orangtua)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ

“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah [yaitu dalam keadaan Islaam, yang lurus aqidah dan akhlaqnya]

فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Maka kedua orang-tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟

(Perumpamaan demikian) sebagaimana hewan melahirkan anaknya yang sempurna, Adakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”

[Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik rahimahullahu dalam Al-Muwaththa` (no. 507); Al-Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Kitabul Jana`iz (no. 1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775), Kitabul Qadar (no. 6599); Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Kitabul Qadar (no. 2658)]

Berhati-hatilah wahai para orang tua, sesungguhnya dalam hadits diatas mengandung perintah bagi orang tua agar mereka mendidik anak-anak mereka untuk TETAP DIATAS FITHRAH, sekaligus mengandung ancaman bagi orang tua yang mengajarkan kesesatan atau membiarkan anaknya berada diatas kesesatan.

Ada tiga kelompok yang masuk dalam ancaman hadits diatas:

1. orang tua yang mengajarkan anaknya aqidah dan akhlaq yahudi, nashara, majusi.

2. orang tua yang tidak mengajarkan (secara langsung), akan tetapi ia beraqidah serta berakhlaq yahudi, nashara dan majusi; atau menyerupai aqidah serta akhlak mereka… sehingga ia mencontohkan kepada anaknya melalui perbuatannya.. sehingga anaknya pun mengikutinya.

3. orang tua yang tidak mengajarkan anaknya, tidak pula mencontohkan demikain, akan tetapi MEMBIARKAN anaknya… yakni dengan TIDAK MENDIDIK MEREKA dengan pendidikan Islam sejak dini, TIDAK MENJAGA PERGAULAN MEREKA serta TIDAK MENYEKOLAHKAN MEREKA ke sekolah yang benar.. sehingga lingkungan anaknya tersebut merubahnya beraqidah serta berakhlaq yahudi, nashara, maupun majusi (atau menyerupai aqidah atau akhlaq mereka)..

wallaahu a’lam…

Maka hendaknya kita berusaha untuk menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu tersebut untuk diri kita, kemudian mendakwahkan ilmu tersebut kepada keluarga kita (anak dan istri, khususnya anak) agar ia tetap diatas fithrahnya.. dan agar ia tidak teracuni aqidah maupun akhlaq yahudi, nashara maupun majusi.. apalagi sampai beragama dengan agamanya yahudi, nashara maupun majusi.. na’uudzubillaah…

Semoga Allah menetapkan kita dan keluarga kita diatas fithrahNya, hingga akhir hayat kita.. aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar