Sebelum engkau menyalahkan anakmu… (Buat Para Orangtua)
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ
“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan
fitrah [yaitu dalam keadaan Islaam, yang lurus aqidah dan akhlaqnya]
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Maka kedua orang-tuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
(Perumpamaan demikian) sebagaimana hewan melahirkan anaknya yang
sempurna, Adakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”
[Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik rahimahullahu dalam
Al-Muwaththa` (no. 507); Al-Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad-nya
(no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Kitabul Jana`iz (no.
1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775), Kitabul Qadar (no. 6599);
Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Kitabul Qadar (no. 2658)]
Berhati-hatilah wahai para orang tua, sesungguhnya dalam hadits diatas
mengandung perintah bagi orang tua agar mereka mendidik anak-anak mereka
untuk TETAP DIATAS FITHRAH, sekaligus mengandung ancaman bagi orang tua
yang mengajarkan kesesatan atau membiarkan anaknya berada diatas
kesesatan.
Ada tiga kelompok yang masuk dalam ancaman hadits diatas:
1. orang tua yang mengajarkan anaknya aqidah dan akhlaq yahudi, nashara, majusi.
2. orang tua yang tidak mengajarkan (secara langsung), akan tetapi ia
beraqidah serta berakhlaq yahudi, nashara dan majusi; atau menyerupai
aqidah serta akhlak mereka… sehingga ia mencontohkan kepada anaknya
melalui perbuatannya.. sehingga anaknya pun mengikutinya.
3.
orang tua yang tidak mengajarkan anaknya, tidak pula mencontohkan
demikain, akan tetapi MEMBIARKAN anaknya… yakni dengan TIDAK MENDIDIK
MEREKA dengan pendidikan Islam sejak dini, TIDAK MENJAGA PERGAULAN
MEREKA serta TIDAK MENYEKOLAHKAN MEREKA ke sekolah yang benar.. sehingga
lingkungan anaknya tersebut merubahnya beraqidah serta berakhlaq
yahudi, nashara, maupun majusi (atau menyerupai aqidah atau akhlaq
mereka)..
wallaahu a’lam…
Maka hendaknya kita berusaha
untuk menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu tersebut untuk diri kita,
kemudian mendakwahkan ilmu tersebut kepada keluarga kita (anak dan
istri, khususnya anak) agar ia tetap diatas fithrahnya.. dan agar ia
tidak teracuni aqidah maupun akhlaq yahudi, nashara maupun majusi..
apalagi sampai beragama dengan agamanya yahudi, nashara maupun majusi..
na’uudzubillaah…
Semoga Allah menetapkan kita dan keluarga kita diatas fithrahNya, hingga akhir hayat kita.. aamiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar