Kaca Jendela Yang Kotor...
Sebelum
memulai membahas artikel ini saya akan menceritakan sebuah peristiwa
yang dialami sepasang suami istri. Pasangan tersebut baru pindah ke
sebuah kontrakan baru di kampung padat penduduk. Setiap pagi di depan
rumah mereka banyak orang sibuk mencuci dan menjemur pakaian.
Pada
hari I, sang istri berkomentar, “Aneh ya, kenapa orang-orang kalau
mencuci pakaian sama sekali tidak bersih. Kotorannya masih tebal
begitu.”
Seminggu berlalu, dan sang istri selalu berkomentar bahwa
cucian warga yang dijemur di depan kontrakan mereka itu masih sangat
kotor. Selama seminggu sang suami hanya diam saja mendengar
komentar-komentar istrinya. Lalu pada hari ke-8, si istri memberikan
komentar lagi seperti biasa.
“Nah, itu baru bersih. Pak, lihat
cucian mereka sekarang menjadi bersih sekali. Tapi kenapa
kemarin-kemarin cucian mereka begitu kotor ya?” gumam si istri.
“Tadi pagi saya bangun pagi-pagi sekali. Saya bersihkan semua kaca
jendela rumah kita sampai betul-betul bersih,” jawab suaminya seraya
pergi meninggalkan si istri yang masih terperangah.
Kehidupan ini
berkaitan erat dengan persepsi, yaitu cara pandang berdasarkan pola
pikir dan perilaku individu masing-masing. Setiap orang dapat
mendeskripsikan situasi atau kejadian secara berbeda berdasarkan
penglihatan mereka. Persepsi itu akan mempengaruhi pola pikir serta
tindakan kita selanjutnya.
Realitas kehidupan ini terbentuk
oleh persepsi kita atau cara pandang kita terhadap segala sesuatu. Apa
yang Anda yakini, itulah yang Anda terima. Tetapi seandainya kita mampu
mengubahnya (persepsi) menjadi positif, maka segala sesuatu dalam
kehidupan ini akan nampak lebih menyenangkan.
Dr. Wayne Dyer
mengatakan, “When you change the way you look at things, the things you
look at change. – Ketika Anda mengubah cara pandang terhadap sesuatu,
maka apa yang Anda lihat akan berubah.” Inilah beberapa hal pokok untuk
menghancurkan persepsi negatif dan menciptakan kehidupan yang seharusnya
Anda nikmati.
Pertama adalah selalu berusaha membiasakan diri fokus
pada nilai-nilai positif, maka persepsi kita menjadi lebih positif.
Contoh ketika kita fokus pada kekurangan seseorang, maka kita akan terus
mencari kekurangannya. Tetapi jika kita fokus pada kebaikan seseorang,
maka kita akan terus berusaha mencari kebaikan di dalam dirinya dan
semakin tertarik pada orang tersebut, bahkan terinspirasi olehnya.
Mungkin sama seperti awal orang sedang dalam masa pacaran, pasti
masing-masing memandang pasangan serasa tak memiliki kekurangan karena
yang terlihat kelebihannya saja. Hari-hari senantiasa romantis, sebab
dalam hubungan itu masing-masing hanya fokus pada sifat-sifat yang
positif dan menarik. Semakin ia fokus pada kualitas positif, maka ia pun
melihat pasangan semakin menakjubkan sehingga makin jatuh cinta.
Begitupun sebaliknya.
Cara lain untuk menjaga persepsi Anda tetap
positif adalah dengan selalu berpikir dan bersikap optimis. Saya sangat
sependapat dengan Henry Ford yang pernah mengatakan, “If you think you
can or if you think you can’t either way you’re always right. – Jika
Anda berpikir Anda bisa atau jika Anda berpikir tidak bisa, itu pasti
terjadi.” Berpikir dan bersikap optimis tentu membantu persepsi Anda
lebih jernih, sehingga nampak jelas peluang-peluang baru yang dapat
menolong situasi Anda atau memandu Anda menuju sukses dan kebahagiaan.
Berpikir terbuka dan bersedia belajar tentang banyak hal merupakan
salah satu upaya untuk menjernihkan persepsi. Kehidupan ini sangat
lengkap artinya terdiri dari beragam situasi, sebab, macam, dan lain
sebagainya. Tidak mungkin seseorang menguasai semua ilmu atau menyelami
pikiran banyak orang di dunia. Jadi sebaiknya jangan terburu-buru
menciptakan kesimpulan, melainkan mencari pelajaran positif yang dapat
dipetik sebagai bekal untuk berpikir dan bertindak lebih bijaksana.
Contoh akhir-akhir ini media cetak maupun elektronik di tanah air bahkan
luar negri sedang dihebohkan video asusila artis papan atas. Jika benar
mereka melakukan tindak asusila itu, bukan berarti semua perilaku
mereka negatif. Alangkah bijaksana jika kita menjadikan hal itu sebagai
pembelajaran untuk tidak mencoba melanggar norma susila, agama maupun
hukum, apapun profesi yang kita jalani, karena dampak buruknya sangat
luar biasa tak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga keluarga dan
masyarakat.
Jika saya perhatikan, orang-orang yang hidupnya cukup
sukses di dunia ini senantiasa menjaga persepsi mereka tetap positif.
Sehingga sikap dan tindakan mereka juga positif, contohnya tekun
berusaha, rendah hati, disiplin, cermat atau berhati-hati dalam segala
hal dan lain sebagainya. Disamping itu, mereka mampu melakukan tanggung
jawab dengan baik dan menghasilkan karya luar biasa.
Persepsi
seumpama ‘kaca jendela’ untuk melihat segala sesuatu nampak baik atau
buruk. Ketika Anda mampu menjadikan persepsi selalu positif, maka Anda
juga mempunyai kekuatan untuk melihat segala hal dengan lebih jernih,
penuh optimisme, semangat, kasih sayang dan cinta, dan lain sebagainya,
sehingga membantu Anda selalu bersikap positif dan tidak menyerah pada
keadaan sesulit apapun untuk meraih sukses dan kebahagiaan. Oleh sebab
itu, jika Anda ingin mencapai hasil akhir yang menyenangkan, maka jangan
pernah membiarkan ‘kaca jendela’ Anda kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar