Minggu, 31 Maret 2013
BEBERAPA TANDA KEBAHAGIAAN
Di kitab Al-Fawaid, Ibnul Qoyyim al-Jauziyah berkata:
"Beberapa tanda kebahagiaan adalah:
*Jika bertambah ilmu, maka bertambah tawadhu dan kasih sayang
*Jika bertambah rasa takut kpd Allah, maka bertambah kehati-hatiannya
*Jika bertambah usia, maka berkurang nafsunya thd dunia
*Jika bertambah harta, maka bertambah kedermawanannya
*Jika bertambah popularitas, maka bertambah dekat dg rakyat dan meningkat pelayanan thd mereka..."
Semoga ada salah satu tanda bahagia itu dalam diri kita.
Aamiin
Hati Gembira Adalah Obat Terbaik
Jika orang bisa sabar atau gembira selama 5 menit saja, maka sistem immunitas tubuhnya akan stabil atau naik selama 6 jam.
Orang sabar, sistem immunitas tubuhnya selalu stabil. Hati gembira,
sistem immunitas tubuh akan naik selama 6 jam, ia senantiasa sehat.
Jika orang tidak membiarkan dirinya stress, maka ia tidak akan mengalami gangguan pencernaan, pencernaannya sehat.
Orang yang bisa terima kondisi dan bebas stress, pencernaannya sehat.
Jika orang tidak merasa khawatir, maka ia tidak akan mudah terkena penyakit nyeri punggung, tulang punggungnya sehat.
Orang yang pikirannya tenang, tulang punggungnya sehat.
Jika orang tidak mudah tersinggung, maka tidak akan terkena insomnia atau penyakit susah tidur, ia mudah tidur.
Orang yang besar hati dan berjiwa besar, ia mudah tidur dan kualitas tidurnya sehat.
Jika orang tidak kebingungan, maka ia tidak akan terkena gangguan tulang belakang bagian bawah, tulang belakangnya pasti sehat.
Orang yang hatinya mantap, tulang belakangnya pasti sehat.
Jika orang bisa berani, tidak membiarkan dirinya merasa takut
berlebihan, maka ia tidak akan terkena penyakit gangguan ginjal,
ginjalnya sehat.
Orang yang berani, ginjalnya sehat.
Jika orang
selalu positive thinking, tidak ber-negative thinking, maka ia tidak
akan terkena penyakit kesulitan mencerna / Dyspepsia.
Orang yang positive thinking, pencernaannya lancar dan sehat.
Jika orang selalu sabar, tidak mudah emosi apalagi marah, maka ia tidak rentan terhadap penyakit hepatitis, hatinya sehat.
Orang sabar, hatinya sehat.
Jika orang selalu optimis, tidak sering merasa apatis, dan ada
kepedulian pada orang di sekelilingnya, maka kekebalan tubuh / immunitas
tubuhnya terjaga baik, tidak ada potensi mengalami penurunan kekebalan
tubuh, ia bisa senantiasa sehat.
Orang optimis, sistem immunitas tubuhnya baik, ia senantiasa sehat.
Jika orang bisa melihat persoalan apa adanya, tidak menganggap sepele
semua persoalan, maka ia tidak mudah terkena penyakit Diabetes, kadar
gula dalam darahnya selalu stabil. Orang yang melihat persoalan apa
adanya, kadar gula dalam darahnya selalu stabil.
Jika orang bisa
adaptasi dengan lingkungan, ia tidak merasa kesepian, maka ia tidak
terkena penyakit Demensia Senelis atau berkurangnya memori dan kontrol
fungsi tubuh, kemampuan memori dan fungsi kontrol tubuhnya sehat. Orang
yang bisa adaptasi dengan lingkungan, kemampuan memori dan fungsi
kontrol tubuhnya sehat.
Jika orang selalu riang gembira dan percaya
diri, tidak mudah bersedih dan merasa rendah diri, maka darah putihnya
sehat, ia tidak bisa terkena penyakit Leukimia atau Kanker Darah Putih.
Orang selalu riang gembira dan percaya diri, darah putihnya selalu
sehat.
Jika orang bisa melepas beban batin, tidak menyimpan
kepahitan atau dendam, maka immunitas tubuhnya selalu hidup, jauh dari
segala penyakit (stress, kolesterol tinggi, pemicu tekanan darah tinggi,
gangguan jantung, remautik, arthritis, stroke, pendarahan, atau
penyumbatan pembuluh darah) ia senantiasa sehat. Orang yang bisa melepas
beban batin, sistem immunitas atau kekebalan tubuhnya selalu hidup, ia
senantiasa sehat!
Dengan selalu sabar, mengalir bersama kehidupan
apa adanya, bebas stress, tenang, jiwa besar, berani, selalu positive
thinking, optimis, melihat persoalan apa adanya, selalu gembira, percaya
diri, batin tiada beban dan selalu bersyukur… maka sistem immunitas
tubuhnya selalu hidup, pencernaannya lancar, ginjalnya berfungsi dengan
baik, kadar gula dalam darahnya normal, memori otaknya baik, fungsi
kontrol tubuhnya bagus, darah putihnya kuat memerangi bibit penyakit,
hatinya berfungsi baik menawarkan zat toksin / racun, mudah tidur dan
kualitas tidurnya nyenyak, tubuhnya senantiasa sehat… berawal dari hati
gembira, maka tubuhnya sehat adanya.
Mari selalu bersyukur atas
segala perkara yang telah terjadi, karena dengan bersyukur, hati jadi
gembira dan menimbulkan energi positif dalam tubuh yang dapat mengusir
segala penyakit-penyakit tersebut di atas.
KRITERIA-KRITERIA LELAKI SOLEH
YANG DIMAKSUDKAN OLEH AL QURAN DAN AL HADIST
1. Senantiasa taat kepada Allah swt dan Rasullulah S.A.W.
2. Jihad Fisabilillah adalah maklumat dan program hidupnya.
3. Mati syahid adalah cita cita hidup yang tertinggi.
4. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah swt.
5. Ikhlas dalam beramal.
6. Kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupnya.
7. Sangat takut kepada ujian Allah swt. dan ancamannya.
8. Selalu memohon ampun atas segala dosa-dosanya.
9. Zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya.
10. Solat malam menjadi kebiasaannya.
Tips Cara Untuk Membersihkan Paru-paru Bagi Para Perokok
Berikut adalah beberapa Tips Cara Untuk Membersihkan Paru-Paru Bagi Para Perokok
- Merokok adalah merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merugikan
kesehatan, merokok juga dapat memicu berbagai pernyakit yang sangat
mematikan seperti serangan jantung dan juga kanker, nah untuk anda yang perokok beberapa tips berikut ini mungkin layak untuk anda simak.
1. Omega3
Pemberian makanan yang kaya akan omega-3 pada penderita penyakit gangguan paru-paru kronik (Chronic obstructive Pulmonary Diseases/COPD) dapat memperbaiki fungsi paru-paru penderita penyakit tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan serum, tingkat produksi lendir serta perbaikan gejala pada penderita COPD.
2. Kedelai
Berikut petikan berita Kedelai Perbaiki Paru-Paru :
"MENGONSUMSI makanan dan minuman yang mengandung banyak kedelai dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan mengurangi serangan penyakit sesak nafas kronis.
Tim studi yang dipimpin Fumi Hirayama asal Jepang meneliti 300 pasien sesak nafas dan 340 orang sehat mengenai konsumsi kedelai. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi produk-produk yang mengandung kedelai ada hubungannya dengan membaiknya fungsi paru-paru dan turunnya risiko terkena sesak nafas.
"Setelah diteliti, flavonoid yang terdapat dalam makanan kedelai bertindak sebagai anti-peradangan pada paru-paru serta dapat melindungi paru-paru dari tembakau yang menyebabkan kanker bagi para perokok," jelas Hirayama.
Menurut Hirayama, selain baik bagi paru-paru, kedelai juga bisa menurunkan kolesterol serta mengatasi gejala menopause.
3. Transplantasi
Untuk pertama kalinya, para peneliti dari McEwen Centre for regenerative Medicine, University Health Network berhasil menggunakan terapi gen untuk memperbaiki paru-paru yang "rusak" sehingga digunakan untuk transplantasi kepada pasien yang membutuhkan.
Teknik ini bakal secara signifikan memacu pertumbuhan jumlah donor paru-paru dengan cara memperbaiki organ yang sebelumnya dinilai "cacat", selain juga meningkatkan hasil transplantasi yang lebih baik.
Lewat suatu proyek Dr Shaf Keshavjee, pakar dari McEwen Centre for Regenerative Medicine, University Health Network menerapkan teknik gen ex vivo pada organ paru-paru donor sebelum digunakan untuk transplantasi. Teknik tampak sederhana dan efektif untuk memperbaiki fungsi paru-paru.
Ingin tahu bagaimana cara kerja terapi gen ini? Paru-paru donor disimpan dalam kondisi suhu tubuh normal dengan menempatkannya di sebuah kubah untuk memproteksi. Lalu, sistem perfusi paru Toronto XVIVO secara terus-menerus memompa cairan oksigen tanpa darah, protein, dan nutrisi kepada paru-paru yang "cacat" tersebut. Metode ini meniru kondisi paru pada umumnya sehingga sel-sel yang "cacat" bisa memperbaiki diri sendiri dan terciptalah sebuah paru-paru yang bagus dan bisa diaplikasikan sebagai donor.
Setelah itu, dimasukkan gen IL-10 yang bisa menghalangi respons imunitas tubuh terhadap infeksi sehingga organ yang baru ditransplantasi tidak rusak.
4. 12 jam saja
Bagi pecandu rokok, menghentikan kebiasaan merokok merupakan hal yang sulit. Namun ternyata, tubuh akan memperbaiki sistemnya ketika seseorang mulai berhenti merokok selama 12 jam.
Perasaan buruk akan terasa di awal, namun pada saat itulah proses penyembuhan kerusakaan akibat rokok dimulai.
Karbon monoksida dan kandungan nikotin dalam tubuh akan hilang secara perlahan.
Kandungan berbahaya tersebut akan hilang sama sekali dalam waktu 2-3 hari setelah berhenti merokok. Pada saat itu akan timbul perasaan tak tenang serta emosi yang tidak stabil. Rasa lapar , serta keletihan yang berlebihan bahkan kesulitan tidur pun terasa.Gejala tersebut menandakan bahwa tubuh sedang membersihkan sisa-sisa nikotin yang ada.
Dalam 2-3 minggu sejak berhenti merokok sirkulasi tubuh akan mulai memperbaiki kerusakan pada paru-paru. Dalam jangka waktu 1-9 bulan, batuk-batuk dan nafas pendek akan menghilang. Paru-paru mulai bersih dan fungsinya kembali normal.
Gejala-gejala seperti depresi, frustasi, dan sakit kepala juga akan melanda pada awal proses penyembuhan. Namun hasilnya, Anda akan terbebas dari risiko kanker, jantung, kemandulan, dan kerusakan paru-paru. Dengan sedikit kesabaran dan niat yang keras,
Anda akan mendapatkan kualitas kesehatan yang luar biasa.
5. Antioksidan
Brokoli, apel, serta sayur dan buah lainnya yang kaya antioksidan bisa membantu memperbaiki dan melindungi paru-paru Anda. Satu studi telah menunjukkan bahwa paru-paru orang yang mengkonsumsi lebih dari 5 apel dalam seminggu berfungsi lebih baik dari paru-paru mereka yang sama sekali tidak mengkonsumsi apel.
Selain itu, antioksidan isothiocyanate pada sayuran seperti brokoli, tauge, serta kol bunga juga terbukti bisa menurunkan risiko kanker paru-paru.
Sayuran kol, kubis hijau dan merah berfungsi sebagai nutrisi dan pelindung paru-paru. Makanan nutrisi paru-paru lainnya meliputi
buah bit, wortel, ketela, labu, biji wijen, almon, aprikot, kacang, serta buah sitrus.
6. Tingkatkan kapasitas
Angka harapan hidup kita secara langsung bergantung pada kapasitas paru-paru. Jika paru-paru tidak bekerja maksimal untuk mensuplai oksigen ke seluruh tubuh, maka semua proses metabolisme akan rusak.
Satu cara efektif meningkatkan kapasitas paru-paru adalah dengan memainkan instrumen seperti saksofon, terompet, peluit, bahkan recorder. Praktek selama 10-15 menit sehari akan memperbaiki paru-paru Anda.
TSisa juga dengan tarik napas , ambil udara sebanyak2 nya lalu ditahan 2/3 detik aja(jgn lama2 ) trus keluarin sammpe bener2 abis udaranya, bagus waktu pagi. Kalo rutin bagus, bisa ngelatih paru2 + nambah kapasitas paru2
7. Kelembaban
Mucus atau lendir sering menjadi penyebab batuk kronis. Dalam sistem pengobatan China, kelemahan pada diet dan sistem pencernaan diperkirakan sebagai penyebab langsung kelembaban dan lendir yang terakumulasi di paru-paru.
Pada banyak kasus, mengurangi serta membersihkan mucus dapat meredakan batuk. Mulailah dengan berhenti mengkonsumsi makanan yang memproduksi mucus seperti produk-produk susu (khususnya es krim), makanan dingin dan mentah, makanan manis yang mengandung pemanis buatan atau tepung olahan, serta minuman ringan.
8. Tekan Disini
Dalam sistim pengobatan China, akupuntur dilakukan secara teratur untuk mengatasi masalah paru--paru. Anda bisa menstimulus titik akupuntur yang sama pada tubuh Anda dengan teknik yang disebut "acupressure".
Anda tidak harus menggunakan jarum untuk menstimulus tetapi juga bisa menggunakan jari Anda. Temukan titik akupuntur yang biasa disebut dengan cubit marsh. Bengkokkan lengan Anda di siku. Titik akupuntur berada pada liputan siku, pada bagian luar otot besar di tengah-tengah titik. Tekanlah bagian tersebut dengan menggunakan jempol sampai Anda merasa lebih baik. Tahan selama 2-3 menit. Lakukan pada lengan yang lain.
9. Jeruk Nipis
setelah di anaisis melalui alat GC-MS, air jeruk nipis mampu menurunkan kadaar nikotin hingga 70,65. Namun air jeruk nipis disini hanya alat bantu untuk dapat berhenti merokok.
10. Minum banyak air
Ini akan membantu untuk mengelurkan racun dan nikotin yang telah terakumulasi dalam tubuh Anda setelah bertahun-tahun merokok.
11. Latihan pernapasan setiap hari
Buat tubuh rileks dan tarik napas panjang melalui hidung dan hembuskan napas melalui mulut selama sekitar 5-10 menit.
1. Omega3
Pemberian makanan yang kaya akan omega-3 pada penderita penyakit gangguan paru-paru kronik (Chronic obstructive Pulmonary Diseases/COPD) dapat memperbaiki fungsi paru-paru penderita penyakit tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan serum, tingkat produksi lendir serta perbaikan gejala pada penderita COPD.
2. Kedelai
Berikut petikan berita Kedelai Perbaiki Paru-Paru :
"MENGONSUMSI makanan dan minuman yang mengandung banyak kedelai dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan mengurangi serangan penyakit sesak nafas kronis.
Tim studi yang dipimpin Fumi Hirayama asal Jepang meneliti 300 pasien sesak nafas dan 340 orang sehat mengenai konsumsi kedelai. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi produk-produk yang mengandung kedelai ada hubungannya dengan membaiknya fungsi paru-paru dan turunnya risiko terkena sesak nafas.
"Setelah diteliti, flavonoid yang terdapat dalam makanan kedelai bertindak sebagai anti-peradangan pada paru-paru serta dapat melindungi paru-paru dari tembakau yang menyebabkan kanker bagi para perokok," jelas Hirayama.
Menurut Hirayama, selain baik bagi paru-paru, kedelai juga bisa menurunkan kolesterol serta mengatasi gejala menopause.
3. Transplantasi
Untuk pertama kalinya, para peneliti dari McEwen Centre for regenerative Medicine, University Health Network berhasil menggunakan terapi gen untuk memperbaiki paru-paru yang "rusak" sehingga digunakan untuk transplantasi kepada pasien yang membutuhkan.
Teknik ini bakal secara signifikan memacu pertumbuhan jumlah donor paru-paru dengan cara memperbaiki organ yang sebelumnya dinilai "cacat", selain juga meningkatkan hasil transplantasi yang lebih baik.
Lewat suatu proyek Dr Shaf Keshavjee, pakar dari McEwen Centre for Regenerative Medicine, University Health Network menerapkan teknik gen ex vivo pada organ paru-paru donor sebelum digunakan untuk transplantasi. Teknik tampak sederhana dan efektif untuk memperbaiki fungsi paru-paru.
Ingin tahu bagaimana cara kerja terapi gen ini? Paru-paru donor disimpan dalam kondisi suhu tubuh normal dengan menempatkannya di sebuah kubah untuk memproteksi. Lalu, sistem perfusi paru Toronto XVIVO secara terus-menerus memompa cairan oksigen tanpa darah, protein, dan nutrisi kepada paru-paru yang "cacat" tersebut. Metode ini meniru kondisi paru pada umumnya sehingga sel-sel yang "cacat" bisa memperbaiki diri sendiri dan terciptalah sebuah paru-paru yang bagus dan bisa diaplikasikan sebagai donor.
Setelah itu, dimasukkan gen IL-10 yang bisa menghalangi respons imunitas tubuh terhadap infeksi sehingga organ yang baru ditransplantasi tidak rusak.
4. 12 jam saja
Bagi pecandu rokok, menghentikan kebiasaan merokok merupakan hal yang sulit. Namun ternyata, tubuh akan memperbaiki sistemnya ketika seseorang mulai berhenti merokok selama 12 jam.
Perasaan buruk akan terasa di awal, namun pada saat itulah proses penyembuhan kerusakaan akibat rokok dimulai.
Karbon monoksida dan kandungan nikotin dalam tubuh akan hilang secara perlahan.
Kandungan berbahaya tersebut akan hilang sama sekali dalam waktu 2-3 hari setelah berhenti merokok. Pada saat itu akan timbul perasaan tak tenang serta emosi yang tidak stabil. Rasa lapar , serta keletihan yang berlebihan bahkan kesulitan tidur pun terasa.Gejala tersebut menandakan bahwa tubuh sedang membersihkan sisa-sisa nikotin yang ada.
Dalam 2-3 minggu sejak berhenti merokok sirkulasi tubuh akan mulai memperbaiki kerusakan pada paru-paru. Dalam jangka waktu 1-9 bulan, batuk-batuk dan nafas pendek akan menghilang. Paru-paru mulai bersih dan fungsinya kembali normal.
Gejala-gejala seperti depresi, frustasi, dan sakit kepala juga akan melanda pada awal proses penyembuhan. Namun hasilnya, Anda akan terbebas dari risiko kanker, jantung, kemandulan, dan kerusakan paru-paru. Dengan sedikit kesabaran dan niat yang keras,
Anda akan mendapatkan kualitas kesehatan yang luar biasa.
5. Antioksidan
Brokoli, apel, serta sayur dan buah lainnya yang kaya antioksidan bisa membantu memperbaiki dan melindungi paru-paru Anda. Satu studi telah menunjukkan bahwa paru-paru orang yang mengkonsumsi lebih dari 5 apel dalam seminggu berfungsi lebih baik dari paru-paru mereka yang sama sekali tidak mengkonsumsi apel.
Selain itu, antioksidan isothiocyanate pada sayuran seperti brokoli, tauge, serta kol bunga juga terbukti bisa menurunkan risiko kanker paru-paru.
Sayuran kol, kubis hijau dan merah berfungsi sebagai nutrisi dan pelindung paru-paru. Makanan nutrisi paru-paru lainnya meliputi
buah bit, wortel, ketela, labu, biji wijen, almon, aprikot, kacang, serta buah sitrus.
6. Tingkatkan kapasitas
Angka harapan hidup kita secara langsung bergantung pada kapasitas paru-paru. Jika paru-paru tidak bekerja maksimal untuk mensuplai oksigen ke seluruh tubuh, maka semua proses metabolisme akan rusak.
Satu cara efektif meningkatkan kapasitas paru-paru adalah dengan memainkan instrumen seperti saksofon, terompet, peluit, bahkan recorder. Praktek selama 10-15 menit sehari akan memperbaiki paru-paru Anda.
TSisa juga dengan tarik napas , ambil udara sebanyak2 nya lalu ditahan 2/3 detik aja(jgn lama2 ) trus keluarin sammpe bener2 abis udaranya, bagus waktu pagi. Kalo rutin bagus, bisa ngelatih paru2 + nambah kapasitas paru2
7. Kelembaban
Mucus atau lendir sering menjadi penyebab batuk kronis. Dalam sistem pengobatan China, kelemahan pada diet dan sistem pencernaan diperkirakan sebagai penyebab langsung kelembaban dan lendir yang terakumulasi di paru-paru.
Pada banyak kasus, mengurangi serta membersihkan mucus dapat meredakan batuk. Mulailah dengan berhenti mengkonsumsi makanan yang memproduksi mucus seperti produk-produk susu (khususnya es krim), makanan dingin dan mentah, makanan manis yang mengandung pemanis buatan atau tepung olahan, serta minuman ringan.
8. Tekan Disini
Dalam sistim pengobatan China, akupuntur dilakukan secara teratur untuk mengatasi masalah paru--paru. Anda bisa menstimulus titik akupuntur yang sama pada tubuh Anda dengan teknik yang disebut "acupressure".
Anda tidak harus menggunakan jarum untuk menstimulus tetapi juga bisa menggunakan jari Anda. Temukan titik akupuntur yang biasa disebut dengan cubit marsh. Bengkokkan lengan Anda di siku. Titik akupuntur berada pada liputan siku, pada bagian luar otot besar di tengah-tengah titik. Tekanlah bagian tersebut dengan menggunakan jempol sampai Anda merasa lebih baik. Tahan selama 2-3 menit. Lakukan pada lengan yang lain.
9. Jeruk Nipis
setelah di anaisis melalui alat GC-MS, air jeruk nipis mampu menurunkan kadaar nikotin hingga 70,65. Namun air jeruk nipis disini hanya alat bantu untuk dapat berhenti merokok.
10. Minum banyak air
Ini akan membantu untuk mengelurkan racun dan nikotin yang telah terakumulasi dalam tubuh Anda setelah bertahun-tahun merokok.
11. Latihan pernapasan setiap hari
Buat tubuh rileks dan tarik napas panjang melalui hidung dan hembuskan napas melalui mulut selama sekitar 5-10 menit.
SUMBER
♥ BERSOPAN itu sumber KEMULIAAN.
♥ BERSEDEQAH itu sumber KEBERKATAN.
♥ BERDZIKIR itu sumber KETENANGAN.
♥ BERFIKIR itu sumber KEKUATAN.
♥ BELAJAR itu sumber KEBIJAKSANAAN.
♥ BERSAHABAT itu sumber KEBAHAGIAAN.
♥ BEKERJA itu sumber KEJAYAAN.
♥ BERDOA itu sumber KEHEBATAN.
♥ BERJEMAAH itu sumber PERTOLONGAN.
♥ BERUKHUWAH itu sumber KEDAMAIAN.
♥ BERSYUKUR itu sumber KENIKMATAN.
♥ BERAMAL itu sumber KEREDHAAN.
♥ BERSEDEQAH itu sumber KEBERKATAN.
♥ BERDZIKIR itu sumber KETENANGAN.
♥ BERFIKIR itu sumber KEKUATAN.
♥ BELAJAR itu sumber KEBIJAKSANAAN.
♥ BERSAHABAT itu sumber KEBAHAGIAAN.
♥ BEKERJA itu sumber KEJAYAAN.
♥ BERDOA itu sumber KEHEBATAN.
♥ BERJEMAAH itu sumber PERTOLONGAN.
♥ BERUKHUWAH itu sumber KEDAMAIAN.
♥ BERSYUKUR itu sumber KENIKMATAN.
♥ BERAMAL itu sumber KEREDHAAN.
ADA KEMUDAHAN DIBALIK KESULITAN
Ketika ku mohon pada Allah kekuatan.
Allah memberiku kesulitan agar menjadi kuat
Ketika ku mohon kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk dipecahkan.
Ketika ku mohon keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk diatasi
Ketika ku mohon sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah tuk dibantu
Aku tak pernah menerima apa yang kupinta,
tapi aku menerima segala yang kubutuhkan...
Buah Manis dari Bersedekah Kepada Binatang
Syaikh
‘Abdul Hadi Badlah, Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab Syiria, pernah
bercerita, “Di awal pernikahanku, Allah telah menganugerahkan kepadaku
anak yang pertama. Kami sangat bergembira dengan anugerah ini.
Akan tetapi, Allah Azza wa Jalla berkehendak menimpakan penyakit yang
keras kepada anakku. Pengobatan seakan tak berdaya untuk
menyembuhkannya, keadaan sang anak semakin memburuk, dan keadaan kami
pun menjadi buruk karena sangat bersedih memikirkan keadaan buah hati
kami dan cahaya mata kami. Kalian tentu tahu, apakah artinya anak bagi
kedua orang tuanya, terutama ia adalah anak yang pertama!!
Perasaan buruk itu menyeruak di dalam hati, karena kami merasa tak
berdaya memberikan pengobatan bagi penderitaan anak kami!! Sehatnya kita
memang merupakan perintah Allah dan ketentuan-Nya, namun kita memang
harus mengambil langkah-langkah pengobatan dan tidak meninggalkan
kesempatan atau sarana apa pun untuk mengobatinya.
Seorang yang
baik menunjukkan kepada kami adanya seorang dokter yang berpengalaman
dan terkenal, maka aku pun pergi bersama anakku kepadanya. Anakku
mengeluhkan demam yang sangat tinggi, dan dokter itu berkata kepada
kami, “Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, maka ia akan
meninggal esok hari!!”
Aku kembali bersama sang anak dengan
kegelisahan yang memuncak. Sakit menyerang hatiku, hingga kelopak mataku
tak mampu terpejam tidur. Aku pun mengerjakan shalat, lalu pergi dengan
wajah muram durja meninggalkan isteriku yang menangis sedih di dekat
kepala anakku.
Aku terus berjalan di jalanan, dan tidak tahu
apa yang harus aku perbuat untuk anakku!! Tiba-tiba aku teringat dengan
sedekah, dan ingat dengan hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasallam,
tatkala beliau bersabda,
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.”
Namun, siapa yang akan aku temui di waktu malam seperti ini. Aku bisa
saja mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya, tapi apa yang
akan ia katakan kepadaku jika aku melakukan hal itu?
Tatkala
aku berada dalam kondisi bimbang seperti itu, tiba-tiba ada seekor
kucing lapar yang mengeong di kegelapan malam. Aku menjadi ingat dengan
sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tatkala ditanya oleh seorang
sahabat, “Apakah berbuat baik kepada binatang bagi kami ada pahalanya?”
Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab, “Di dalam setiap apa yang
bernyawa ada pahalanya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Aku pun segera masuk ke rumahku, mengambil sepotong daging, dan memberi
makan kucing itu. Aku menutup pintu belakang rumahku, dan suara pintu
itu bercampur dengan suara istriku yang bertanya, “Apakah engkau telah
kembali kepadaku dengan cepat?”
Aku pun bergegas menuju ke
arahnya. Dan, aku mendapatkan wajah isteriku telah berubah, dari
permukaan wajahnya telah menyiratkan kegembiraan! Ia berkata, “Sesudah
engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku
melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan!!”
“Dalam tidurku,
aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba ada seekor burung hitam
yang besar dari langit yang terbang hendak menyambar anak kita, untuk
mengambilnya dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa
yang harus aku perbuat?
Tiba-tiba muncul kepadaku seekor kucing
yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya pun saling
bertempur. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu,
karena si burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung elang itu pun
pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi.”
Syaikh ‘Abdul Hadi berkata, “Aku tersenyum dan merasa gembira dengan
kebaikan ini. Melihat aku tersenyum, isteriku menatap ke arahku dengan
terheran-heran. Aku berkata kepadanya, “Semoga semuanya menjadi baik.”
Kami bergegas mendekati anak kami. Kami tak tahu siapa yang sampai
terlebih dulu, tatkala penyakit demam itu sirna dan sang anak mulai
membuka matanya. Dan, pada pagi hari berikutnya, sang anak telah
bermain-main bersama anak-anak yang lain di desa ini, alhamdulillah.
Sesudah Syaikh menyebutkan kisah menakjubkan ini, anak tadi -–yang
telah menjadi pemuda berumur 17 tahun, serta telah sempurna menghafalkan
Al-Quran dan menekuni ilmu syar’i–, ia menyampaikan nasihat yang
mendalam kepada kaum muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan
di Halb, di salah satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan
Ramadhan yang penuh berkah.
(Sumber: Min ‘Ajaibil ‘Ilaj bish Shadaqah)
KAPANKAH PUASA ITU DIHARAMKAN ?
Waktu
haram puasa adalah waktu di mana umat Islam dilarang berpuasa.
Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu
turut bersama merayakannya.
Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal )
Berpuasa pada Hari Raya Idul Adha ( 10 Zulhijjah )
Berpuasa pada hari-hari Tasyrik ( 11, 12, dan 13 Zulhijjah )
Selain hari-hari tersebut, ada pula waktu dimana umat Islam dianjurkan
untuk tidak berpuasa, yaitu ketika ada kerabat atau teman yang sedang
mengadakan pesta syukuran atau pernikahan. Hukum berpuasa pada hari ini
bukan haram, melainkan makruh, karena Allah tidak menyukai jika
seseorang hanya memikirkan kehidupan akhirat saja sementara kehidupan
sosialnya (menjaga hubungan dengan kerabat atau masyarakat)
ditinggalkan.
1. Hari Raya Idul Fithri
Tanggal 1
Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu
adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena
itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan
seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang
bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak
berniat untuk puasa.
نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى – متفق عليه
Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)
2. Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua
bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam
disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada
fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut
merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan
hari besar.
3. Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah
tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam
masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih
diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa
hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan
orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam
ibadah haji.
إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى – رواه مسلم
Sesungguhnya hari itu (tasyrik) adalah hari makan, minum dan zikrullah (HR Muslim)
4. Puasa sehari saja pada hari Jumat
Puasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau
sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti
puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Maka bila
jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama
tidak sampai mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh
saja.
5. Puasa pada hari Syak
Hari syah adalah tanggal
30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena
hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah
masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak. Dan
secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Namun ada juga
yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.
6. Puasa Selamanya
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia
sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara
syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin
banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa
Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.
7. Wanita haidh atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan
puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari
hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya.
Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus
menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari
lain.
8. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya
Seorang isteri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta
izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh
lah dia berpuasa. Sedangkan bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa,
maka puasanya haram secara syar‘i.
Dalam kondisi itu suami
berhak untuk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui
bahwa suaminya dalam kondisi tidak membutuhkannya. Misalnya ketika suami
bepergian atau dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang
beri‘tikaf. Sabda Rasulullah SAW Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa
tanpa izin suaminya sedangkan suaminya ada dihadapannya. Karena hak
suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardhu bagi isteri, sedangkan
puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tidak boleh ditinggalkan untuk
mengejar yang sunnah.
Sabtu, 30 Maret 2013
Bacaan Dzikir Dan Doa Setelah Shalat
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Dzikir setelah shalat adalah di antara dzikir yang mesti kita amalkan
dengan tidak langsung bubar meninggalkan masjid, namun hendaknya kita
merutinkan bacaan istighfar dan bacaan dzikir lainnya. Membaca Dzikir
sesudah atau setelah sholat merupakan amal ibadah yang sangat
disunnahkan dimana hal ini adalah merupakan salah satu kebiasaan
Rasulullah s.a.w. Beliau juga melakukannya dengan suara keras menurut
satu pendapat.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim disebutkan pada Bab Dzikir setelah sholat dari Ibnu Abbas beliau berkata "sesungguhnya mengeraskan suara dengan dzikir ketika orang-orang usai melaksanakan sholat wajib merupakan kebiasaan yang berlaku pada zaman Rasulullah s.a.w.. Ibnu Abbas menambahkan, aku mengetahui bahwa mereka selesai sholat karena aku mendengarnya.
Dzikir akan menguatkan seorang muslim dalam ibadah, hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah.
Bagi imam ketika usai sholat disunnahkan membalikkan muka ke arah makmum. Demikian disebutkan riwayat sahih Bukhari dari Samurah bin Jundub : "Rasulullah s.aw. ketika selesai sholat beliau membalikkan mukanya ke arah kami". Hadist serupa dari rawi-rawi lain juga diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab sahihnya, Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Abu dawud dll.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim disebutkan pada Bab Dzikir setelah sholat dari Ibnu Abbas beliau berkata "sesungguhnya mengeraskan suara dengan dzikir ketika orang-orang usai melaksanakan sholat wajib merupakan kebiasaan yang berlaku pada zaman Rasulullah s.a.w.. Ibnu Abbas menambahkan, aku mengetahui bahwa mereka selesai sholat karena aku mendengarnya.
Dzikir akan menguatkan seorang muslim dalam ibadah, hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah.
Bagi imam ketika usai sholat disunnahkan membalikkan muka ke arah makmum. Demikian disebutkan riwayat sahih Bukhari dari Samurah bin Jundub : "Rasulullah s.aw. ketika selesai sholat beliau membalikkan mukanya ke arah kami". Hadist serupa dari rawi-rawi lain juga diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab sahihnya, Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Abu dawud dll.
- Setelah salam membaca istigfar (Asytaghfirullah) sebanyak tiga kali kemudian mengucapkan,
اللَّهُمَ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
“Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan. Mahaberkah Engkau, wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 591)
Patut diperhatikan bahwa lafal zikir di atas tidak boleh ditambah dengan kata-kata:
وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْخِلْنَا دَارَ السَّلاّمِ
Hal itu dikarenakan lafal tersebut tidak berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat Misykatul Mashabih, 1:303; Hasyiyah Ath-Thahawi ‘alal Maraqiy, 2:311.
- Kemudian mengucapkan,
لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا
أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ
مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaha illallah wahdahu laa
syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in
qadiir. Allahumma laa maani’a lima a’thaita wa laa mu’thiya limaa
mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.
“Tidak ada sembahan yang berhak
disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya
segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tidak ada yang mampu mencegah sesuatu yang telah Engkau berikan dan
tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau cegah. Tidak bermanfaat
kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk (menebus) siksaan-Mu.” (Sahih; H.R. Bukhari, no. 6862; Muslim, no. 593; An-Nasa’i, no. 1341)
- Setelah itu, Anda bisa mengucapkan tasbih (سبحان الله), tahmid (الحمد لله), dan takbir (الله أكبر) sebanyak 33 kali, kemudian menyempurnakannya sehingga genap menjadi seratus dengan mengucapkan,
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir
“Tidak ada sesembahan yang berhak
disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya
segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abu Hurairah; Rasulullah bersabda,
مَنْ
سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ
اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ
فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ
مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih,
bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali setelah melaksanakan shalat
fardhu sehingga berjumlah 99 kemudian menggenapkannya untuk yang
keseratus dengan ucapan “لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ” , maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (Sahih; H.R. Muslim, no. 597)
- Apabila kondisi tidak
memungkinkan untuk membaca lafal tasbih, tahmid, dan takbir
masing-masing sebanyak 33 kali, Anda bisa juga mengucapkan tasbih,
takbir, dan tahmid sebanyak 10 kali. Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Amru radhiallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَلَّتَانِ
لَا يُحْصِيهِمَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ أَلَا وَهُمَا
يَسِيرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيلٌ يُسَبِّحُ اللَّهَ فِي دُبُرِ
كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَيَحْمَدُهُ عَشْرًا وَيُكَبِّرُهُ عَشْرًا
“Ada dua perkara, setiap muslim yang
konsisten melakukannya akan masuk ke dalam surga. Keduanya sangatlah
mudah, namun sangat jarang yang mampu konsisten mengamalkannya. (Perkara
yang pertama) adalah bertasbih, bertahmid, dan bertakbir masing-masing
sebanyak sepuluh kali sesudah menunaikan shalat fardhu.” (Sahih; H.R. Tirmidzi, no. 3410; Shahihut Tirmidzi, no. 2714)
- Kemudian membaca Ayat Kursi serta surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat
fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain
kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532,
Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)
Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhu berkata,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku agar membaca surat Al-Mu’awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap selesai menunaikan shalat.” (Sahih; H.R. Abu Daud, no. 1523; Shahih Sunan Abi Daud, no. 1348)
Terdapat beberapa macam urutan dan atau tatacara dzikir dan do'a setelah
/ sesudah shalat yang berlainan dalam kehidupan masyarakat disekitara
kita , namun demikian pada hakekatnya adalah sama yakni memuji , memohon
ampunan atas segala dosa , hidayah , keselamatan dan keamanan kepada
Allah Subhanahu Wata'ala.
Wallahu A'lam
Kamis, 28 Maret 2013
Orang Paling "Kaya"
Orang
paling kaya, jika diukur dengan timbangan syariat, adalah: orang yang
paling kaya hati. Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan,
"Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang
hakiki adalah kekayaan hati." (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu
Hurairah)
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan "qana'ah",
artinya adalah 'nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang
diberikan oleh Allah Ta'ala. Berapa pun rezeki yang didapatkan, dia
tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki
sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.
...
Andaikan kita telah bisa mengamalkan hal di atas, saat itulah kita bisa
memiliki kans besar untuk menjadi orang terkaya di dunia.
Ujung-ujungnya, keberuntunganlah yang menanti kita, sebagaimana janji
Sang Musthafashallallahu 'alaihi wa sallam: "Beruntunglah orang yang
berislam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa
pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya)." (HR. Muslim; dari Abdullah bin
'Amr)
subhanallah
Kesempatan kaya sesuai dengan timbangan syariat berada dalam diri kita masing masing
SIHIR
Benar,
sihir bisa memisahkan pasangan suami istri, sihir adalah sesuatu yang
samar yang bisa memberi pengaruh negatif, salah satunya adalah
memisahkan, dan sihir ini dari setan, ini artinya apa pun yang bisa
merusak dan memisahkan hubungan suami istri, lebih-lebih jika ia
bersifat samar sehingga kurang disadari oleh keduanya, tidak menutup
kemungkinan untuk diindukkan dengan sihir, jika sihir dari setan maka
perusak hubungan suami istri juga dari setan.
Perhatikanlah hadits Nabi berikut,
...
“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu dia
menyebarkan bala tentaranya, bala tentara yang paling dekat kepadanya
adalah yang paling besar fitnahnya, salah seorang dari mereka datang
kepada Iblis, dia berkata, ‘Aku melakukan ini dan ini.’ Iblis menjawab,
‘Kamu tidak melakukan apa-apa.’ Lalu yang lain datang kepadanya, dia
berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya sehingga aku memisahkannya dengan
istrinya.’ Maka Iblis mendekatkannya kepada dirinya, dia berkata,
“Kamulah orangnya.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Al-Hakim. Al-Hakim
menshahihkannya di disetujui oleh adz-Dzahabi).
Jadi pecahnya rumah tangga Anda adalah target setan. Waspadalah.Waspadalah..!!
Wallaahu a'lam.
.............................. .............................. .............................. .....
Rabu, 27 Maret 2013
100KB Pembawa Dosa Sepanjang Tahun
dakwatuna.com – Apa makna dari 100KB? Silakan simak tulisan ini!
Begitu banyak orang berusaha menghindari daging babi, alkohol makanan yang haram, akan tetapi dia terjatuh ke dalam dosa besar karena kekhilafannya. Apakah kekhilafan itu karena kebenciannya? Tidak selalu.
Terkadang karena kecintaan dengan sesuatu, bisa jadi dia jatuh ke dalam dosa besar ini. Kecintaan dengan pendapat yang diyakini kebenarannya, dia bela mati-matian apa yang dia anggap benar itu. Padahal dia sudah terjatuh ke dalam ghibah.
Terkadang dengan “ringan” nya kita seolah sedang memakan daging bangkai saudara kita sendiri dengan argumen pembenaran akan kebenaran dan keyakinannya. Berapa daging bangkai? 2 atau kah 3 dalam sehari? Astaghfirullohaladziim.
Kenapa?
Marilah kita simak firman Allah dalam QS Al-Hujurot ayat 12, yang artinya sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang .” (QS Al-Hujurat:12)
Demikianlah Allah mengumpamakan antara menggunjing (ghibah) dengan orang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
Lalu Apakah ghibah itu ?
Sesuai apa yang diterangkan Nabi SAW: pada Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda : “Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu).
Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ?
Jawab Nabi SAW : “Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya”.
Dalam kitab al adzkar , Imam AnNawawy memberikan definisi : ‘Ghibah, adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain, baik berkaitan kondisi badan, agama, dunia, jiwa, perawakan, akhlak, harta, istri, pembantu, gaya ekspresi rasa
senang, rasa duka dan sebainya, baik dengan kata-kata yang gamblang,
isyarat maupun kode.
Dalam era informasi yang canggih sekarang ini, bentuk-bentuk ghibah dapat dilakukan dengan model yang lebih baru. Tulisan, sms, email, bahkan lewat bahasa tubuh. Di internet, tulisan yang berupa elektronik sangatlah ringan. Sebuah email biasanya tidak lebih dari 100KB. Sangat kecil sekali dibanding sebuah flash disk yang mampu menyimpan 4GB data.
Coba mari kita fikirkan kalau tulisan kita adalah ghibah ? sudah tersebar ke mana-mana, yang akhirnya kita tidak mampu menghapus tulisan itu sendiri. Ditambah kalau tulisan kita sudah masuk ke lingkaran milis-milis. Tulisan itu akan tetap tersimpan rapi di dunia internet, tanpa kita dapat menghapuskannya. Sudah berapa dosa yang telah kita perbuat dengan Ghibah yang kita lakukan ?
Dalam buku kecil Provision for the seekers, ada hadist pendek yang berbunyi, Laa yad khulul jannata qottatun, Tidak akan masuk syurga orang yang melakukan qattat. Qattat bisa disinonimkan dengan nammam, artinya orang yang mendengarkan pembicaraan sekelompok orang yang kemudian dia menyebarkan pembicaraan tersebut ke orang lain. Baik dengan terang-terangan atau dengan sindiran, tanpa dia dapat mengontrol penyebaran pembicaraan yang dia lakukan. Yang akhirnya menarik pro dan kontra pembaca, baik yang tahu permasalahan atau pun tidak.
Itulah bahayanya email dan dunia internet. Bisa jadi anda shalat, zakat, puasa di waktu bangun, akan tetapi sebenarnya di waktu tidur pun anda melakukan dosa besar dengan bentuk ghibah karena Qattat yang anda sebarkan. Bagaimana cara menghapus ini semua ? Jelas tidak mungkin. Email dan tulisan anda akan tersimpan di setiap harddisk orang yang menerima email anda. Atau tersimpan di server bang Yahoo dan paman Google. Sampai kapan ? Mungkin sampai hari kiamat !!
Kalau anda tidak dapat menghapusnya, dengan apa anda akan masuk surga kelak ?
Maukah anda melakukan dosa sepanjang tahun ? Tidak bukan ? Berhati-hatilah dengan 100KB!!
Begitu banyak orang berusaha menghindari daging babi, alkohol makanan yang haram, akan tetapi dia terjatuh ke dalam dosa besar karena kekhilafannya. Apakah kekhilafan itu karena kebenciannya? Tidak selalu.
Terkadang karena kecintaan dengan sesuatu, bisa jadi dia jatuh ke dalam dosa besar ini. Kecintaan dengan pendapat yang diyakini kebenarannya, dia bela mati-matian apa yang dia anggap benar itu. Padahal dia sudah terjatuh ke dalam ghibah.
Terkadang dengan “ringan” nya kita seolah sedang memakan daging bangkai saudara kita sendiri dengan argumen pembenaran akan kebenaran dan keyakinannya. Berapa daging bangkai? 2 atau kah 3 dalam sehari? Astaghfirullohaladziim.
Kenapa?
Marilah kita simak firman Allah dalam QS Al-Hujurot ayat 12, yang artinya sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang .” (QS Al-Hujurat:12)
Demikianlah Allah mengumpamakan antara menggunjing (ghibah) dengan orang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri.
Lalu Apakah ghibah itu ?
Sesuai apa yang diterangkan Nabi SAW: pada Hadits Riwayat Muslim, Abu Daud : Nabi SAW bersabda : “Tahukah kamu apa ghibah itu ? Jawab sahabat : Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan Rasulullah yang lebih tahu).
Kemudian Nabi SAW bersabda: Menceritakan hal saudaramu yang ia tidak suka diceritakan pada orang lain. Lalu Sahabat bertanya: Bagaimana jika memang benar sedemikian keadaan saudaraku itu ?
Jawab Nabi SAW : “Jika benar yang kau ceritakan itu, maka itulah ghibah, tetapi jika tidak benar ceritamu itu, maka itu disebut buhtan (tuduhan palsu, fitnah) dan itu lebih besar dosanya”.
Dalam kitab al adzkar , Imam AnNawawy memberikan definisi : ‘Ghibah, adalah menyebutkan hal-hal yang tidak disukai orang lain, baik berkaitan kondisi badan, agama, dunia, jiwa, perawakan, akhlak, harta, istri, pembantu, gaya ekspresi rasa
senang, rasa duka dan sebainya, baik dengan kata-kata yang gamblang,
isyarat maupun kode.
Dalam era informasi yang canggih sekarang ini, bentuk-bentuk ghibah dapat dilakukan dengan model yang lebih baru. Tulisan, sms, email, bahkan lewat bahasa tubuh. Di internet, tulisan yang berupa elektronik sangatlah ringan. Sebuah email biasanya tidak lebih dari 100KB. Sangat kecil sekali dibanding sebuah flash disk yang mampu menyimpan 4GB data.
Coba mari kita fikirkan kalau tulisan kita adalah ghibah ? sudah tersebar ke mana-mana, yang akhirnya kita tidak mampu menghapus tulisan itu sendiri. Ditambah kalau tulisan kita sudah masuk ke lingkaran milis-milis. Tulisan itu akan tetap tersimpan rapi di dunia internet, tanpa kita dapat menghapuskannya. Sudah berapa dosa yang telah kita perbuat dengan Ghibah yang kita lakukan ?
Dalam buku kecil Provision for the seekers, ada hadist pendek yang berbunyi, Laa yad khulul jannata qottatun, Tidak akan masuk syurga orang yang melakukan qattat. Qattat bisa disinonimkan dengan nammam, artinya orang yang mendengarkan pembicaraan sekelompok orang yang kemudian dia menyebarkan pembicaraan tersebut ke orang lain. Baik dengan terang-terangan atau dengan sindiran, tanpa dia dapat mengontrol penyebaran pembicaraan yang dia lakukan. Yang akhirnya menarik pro dan kontra pembaca, baik yang tahu permasalahan atau pun tidak.
Itulah bahayanya email dan dunia internet. Bisa jadi anda shalat, zakat, puasa di waktu bangun, akan tetapi sebenarnya di waktu tidur pun anda melakukan dosa besar dengan bentuk ghibah karena Qattat yang anda sebarkan. Bagaimana cara menghapus ini semua ? Jelas tidak mungkin. Email dan tulisan anda akan tersimpan di setiap harddisk orang yang menerima email anda. Atau tersimpan di server bang Yahoo dan paman Google. Sampai kapan ? Mungkin sampai hari kiamat !!
Kalau anda tidak dapat menghapusnya, dengan apa anda akan masuk surga kelak ?
Maukah anda melakukan dosa sepanjang tahun ? Tidak bukan ? Berhati-hatilah dengan 100KB!!
TERBURU-BURU(SEGERA)
Terburu-buru itu dari syaitan kecuali pada 5 keadaan:
(1) Menjamu tamu,
(2) Mengurus jenazah,
(3) Menikahi seorang gadis,
(4) Membayar hutang yang jatuh tempo,
(5) Taubat dari dosa.
Selasa, 26 Maret 2013
LIDAH MERTUA PENANGKAL RADIASI
Apakah Anda sudah menanam Lidah mertua di rumah Anda? Mengapa harus Lidah mertua, pentingkah?
berikut Sharing di Sini informasinya.
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer di sekitar kita sebagai tanaman hias di dalam atau di halaman rumah. Sansevieria merupakan tanaman hias yang bentuknya unik. Tanaman ini berbentuk daun saja. Tidak ada batang, tidak berbuah dan jarang sekali ada yang berbunga. Memiliki ciri daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing, serta daun yang tidak mudah layu. Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam, masyarakat kita ada juga yang menyebutnya dengan pedang-pedangan.
Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm, daun meruncing seperti pedang. Dan satu lagi adalah jenis berdaun pendek melingkar seperti bentuk rose dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm.
Tanaman dari daerah tropis kering dan mediterania ini punya banyak istilah, yaitu lucky plant, century plant, snakeskine plant, browsting hemp, the devil’s luck, good luck plant, judas sward dan african devil’s. Namun, yang paling populer adalah mother in law’s tongue (lidah mertua) atau snake plant (tanaman ular).
Masyarakat di Cina sudah lama mengenal tanaman ini, bahkan orang yang menanam sansevieria diyakini akan ”mewarisi” delapan kebaikan: kesuburan, panjang umur, kecerdasan, seni, kecantikan, kekuatan, dan kemakmuran. Salah satu Sansevieria yang sangat tangguh adalah jenis Bolpho Pyllom asal Amerika. Jenis ini adalah salah satu jenis sansevieria silindris langka yang mamapu hidup di gurun pasir.
Manfaat
Sanseviera Lorentii tak hanya sebagai tanaman hias biasa, sanseviera memiliki manfaat kesehatan yaitu untuk menyuburkan rambut, menyembuhkan luka, obat alergi, sengatan serangga, mengobati diabetes, wasir, sifilis hingga kanker ganas. Sementara di Afrika getah Sansevieria dimanfaatkan sebagai anti racun ular dan serangga. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Sanseviera juga dapat digunakan sebagai (airfreshner) yakni, penghilang bau perabotan rumah / ruangan / mobil / bahkan penangkal bau tak sedap di selokan depan rumah Anda.
Keistimewaan Sanseviera yang utama adalah memiliki kemampuan menyerap bahan polutan, racun sebanyak 107 jenis polutan. Diantaranya adalah karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Termasuk racun-racun yang terkandung dalam polusi udara (karbonmonoksida), racun rokok (nikotin), bahkan radiasi nuklir, serta Pb (timbal).
Sebuah fakta menarik, bahwa Lembaga Penerbangan Antariksa AS (NASA) menanam ribuan sansevieria di dekat instalasi nuklirnya. Lokasi penanaman ini hanya berjarak sekitar 10-25 meter dari instalasi nuklir tersebut. Apabila suatu saat terjadi kebocoran, maka ribuan sansevieria tersebut akan meredamnya. Ternyata tanaman hias Sansevieria selain sebagai antipolutan, juga sebagai penangkal radiasi.
Riset lainnya dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan seluas 100 m3 cukup ditempatkan Sansevieria Lorentii dewasa berdaun 5 helai agar ruangan itu bebas polutan.
Merawat Lidah Mertua
Nah, setelah mengerti manfaatnya yang sangat banyak. Tentu kita ingin memeproleh manfaatnya, Namun bagaimana merawat dan mengembangbiakkan tanaman ini.
Sangat mudah memelihara tanaman Sansevieria ini. Tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting, tanpa disiram selama beberapa hari pun akan tetap bertahan hidup. Dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.
Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yaitu sansevieria keturunan asli/spesies dan sansevieria hybrid, yakni hasil persilangan/hibridasi. Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Oleh karena itu sangat banyak varian tanaman ini. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek daun.
[sumber : web sharingdisini]
berikut Sharing di Sini informasinya.
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer di sekitar kita sebagai tanaman hias di dalam atau di halaman rumah. Sansevieria merupakan tanaman hias yang bentuknya unik. Tanaman ini berbentuk daun saja. Tidak ada batang, tidak berbuah dan jarang sekali ada yang berbunga. Memiliki ciri daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing, serta daun yang tidak mudah layu. Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam, masyarakat kita ada juga yang menyebutnya dengan pedang-pedangan.
Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm, daun meruncing seperti pedang. Dan satu lagi adalah jenis berdaun pendek melingkar seperti bentuk rose dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm.
Tanaman dari daerah tropis kering dan mediterania ini punya banyak istilah, yaitu lucky plant, century plant, snakeskine plant, browsting hemp, the devil’s luck, good luck plant, judas sward dan african devil’s. Namun, yang paling populer adalah mother in law’s tongue (lidah mertua) atau snake plant (tanaman ular).
Masyarakat di Cina sudah lama mengenal tanaman ini, bahkan orang yang menanam sansevieria diyakini akan ”mewarisi” delapan kebaikan: kesuburan, panjang umur, kecerdasan, seni, kecantikan, kekuatan, dan kemakmuran. Salah satu Sansevieria yang sangat tangguh adalah jenis Bolpho Pyllom asal Amerika. Jenis ini adalah salah satu jenis sansevieria silindris langka yang mamapu hidup di gurun pasir.
Manfaat
Sanseviera Lorentii tak hanya sebagai tanaman hias biasa, sanseviera memiliki manfaat kesehatan yaitu untuk menyuburkan rambut, menyembuhkan luka, obat alergi, sengatan serangga, mengobati diabetes, wasir, sifilis hingga kanker ganas. Sementara di Afrika getah Sansevieria dimanfaatkan sebagai anti racun ular dan serangga. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Sanseviera juga dapat digunakan sebagai (airfreshner) yakni, penghilang bau perabotan rumah / ruangan / mobil / bahkan penangkal bau tak sedap di selokan depan rumah Anda.
Keistimewaan Sanseviera yang utama adalah memiliki kemampuan menyerap bahan polutan, racun sebanyak 107 jenis polutan. Diantaranya adalah karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Termasuk racun-racun yang terkandung dalam polusi udara (karbonmonoksida), racun rokok (nikotin), bahkan radiasi nuklir, serta Pb (timbal).
Sebuah fakta menarik, bahwa Lembaga Penerbangan Antariksa AS (NASA) menanam ribuan sansevieria di dekat instalasi nuklirnya. Lokasi penanaman ini hanya berjarak sekitar 10-25 meter dari instalasi nuklir tersebut. Apabila suatu saat terjadi kebocoran, maka ribuan sansevieria tersebut akan meredamnya. Ternyata tanaman hias Sansevieria selain sebagai antipolutan, juga sebagai penangkal radiasi.
Riset lainnya dapat disimpulkan bahwa untuk ruangan seluas 100 m3 cukup ditempatkan Sansevieria Lorentii dewasa berdaun 5 helai agar ruangan itu bebas polutan.
Merawat Lidah Mertua
Nah, setelah mengerti manfaatnya yang sangat banyak. Tentu kita ingin memeproleh manfaatnya, Namun bagaimana merawat dan mengembangbiakkan tanaman ini.
Sangat mudah memelihara tanaman Sansevieria ini. Tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting, tanpa disiram selama beberapa hari pun akan tetap bertahan hidup. Dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.
Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yaitu sansevieria keturunan asli/spesies dan sansevieria hybrid, yakni hasil persilangan/hibridasi. Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Oleh karena itu sangat banyak varian tanaman ini. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek daun.
[sumber : web sharingdisini]
5 INDIKATOR KEBAHAGIAAN KITA
Semua
orang mendamba kebahagiaan hidup. Apapun jabatan yang disandangnya.
Apapun profesi yang digelutinya. Apapun status sosialnya dan levelnya.
Berapa usia dan jenis kelaminnya. Dan seterusnya.
Namun
terkadang kebahagiaan itu semakin dikejar, justru semakin menjauh dari
kehidupan kita. Karena kebahagiaan bathin tak bisa dibeli dengan harta
dunia, intan permata, emas dan mutiara. Dan bahkan tak mungkin ditukar
dengan seluruh kekayaan seisi perut bumi ini.
Tiada garansi,
orang yang bergaji 20 ribu dolar atau 30 ribu real, lebih bahagia
daripada mereka yang bergaji 200 dolar atau 600 real perbulan. Tiada
jaminan, orang yang memiliki jabatan bergengsi, lebih bahagia daripada
orang yang menggarap lahan sawah ladang milik orang lain. Dan jangan
pernah kita mengira bahwa orang yang bekerja sebagai buruh bangunan dan
yang seirama dengan itu, tiada pernah mengecap kebahagiaan?.
Fakta berbicara, tidak sedikit pejabat yang stres saat masa jabatannya
hampir berakhir. Banyak orang kaya raya yang linglung, karena memiliki
anak keturunan yang selalu menghitamkan wajah orang tua. Dan mungkin ada
pengusaha sukses yang terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri
lantaran istri pujaan hatinya selingkuh dengan mantan pacarnya. Dan
seterusnya.
Kebahagiaan itu erat hubungannya dengan hati kita.
Ia sangat dekat dengan iman yang subur. Hati yang bersyukur. Lisan yang
selalu basah dengan zikir. Mata dan akal yang bertafakkur.
Apakah kita termasuk orang yang telah berbahagia di dunia ini? Bisa iya
bisa juga tidak. Apa indikator kebahagiaan kita?. Mari kita cerna
parameter kebahagiaan hidup menurut menantu Rasulullah saw; yaitu Ali
bin Abi Thalib ra.
Saudaraku..
Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata, “Indikator kebahagiaan seseorang ada 5 perkara:
• An takuna zaujatuhu muwafiqah (memiliki pendamping hidup yang taat).
• Auladuhu abraran (mempunyai anak-anak yang berbakti).
• Ikhwanuhu atqiya’ (dikelilingi sahabat-sahabat yang bertakwa).
• Jiranuhu shalihin (hidup di tengah tetangga-tetangga yang shalih).
• Wa rizquhu fii baladihi (memiliki sumber penghasilan tetap di negeri sendiri).
(mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad Al Syami).
Saudaraku..
Kita selaku suami, model apapun, hati kita teramat mekar dan
berbunga-bunga jika memiliki bidadari yang taat kepada Allah, rasulnya
dan mentaati kita. Seolah-olah surga dunia telah menjadi milik kita.
Walaupun kita hidup di tempat yang sepi dari keramaian. Meskipun kita
tinggal di rumah gubuk yang reot. Walaupun kita hanya memiliki kendaraan
sepeda model 70-an.
Istri yang taat, akan setia menemani kita
apapun cuaca buruk di luar sana; mendung, berawan, gelap, bersalju,
terik, hujan, petir, angin kencang dan bahkan gempa dan tsunami
sekalipun.
Ia tetap setia walaupun kemiskinan mendera kita.
Sakit menggelayut di badan kita. Kegagalan sering menyapa kita. Dan
walaupun kita harus hidup di lubang buaya sekalipun.
Kehadirannya di sisi, membantu kita taat kepada Allah. Membuat kita
qana’ah dengan pemberian-Nya. Tetap tenang menyisiri hari-hari kita.
Walaupun gelombang hebat menerpa. Gempa menerjang. Dan topan menghantam
rumah tangga kita.
Itulah istri shalihah, yang merupakan
perhiasan dunia terindah yang kita punya. “Dunia adalah perhiasan, dan
sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita (istri) yang shalihah.”
H.R; Muslim dan Nasa’i.
Saudaraku..
Anak keturunan bisa mengangkat atau menjatuhkan martabat orang tua di dunia dan akherat.
Bisa dibayangkan, bagaimana perasaan orang tua jika memiliki anak-anak
yang shalih, berprestasi di sekolah, dikenal kebaikannya di tempat kerja
dan masyarakat, memiliki hafalan al Qur’an dan hadits yang tidak
sedikit. Bukankah nama orang tua juga menjadi harum?. Walaupun orang
tuanya, adalah orang biasa.
Sebaliknya, nama baik orang tua
menjadi tercoreng, jika memiliki anak-anak yang buruk perangainya,
ringkih kepribadiannya, lemah prestasinya di sekolah dan seterusnya.
Orang tua akan tersiksa karenanya. Meskipun orang tua memiliki kedudukan
dan tempat yang luas di masyarakatnya.
Maka biasanya kita
selaku orang tua, akan mengeluarkan biaya seberapapun besarnya untuk
membiayai pendidikan anak-anak kita, selama ada jaminan mereka menjadi
shalih, berbakti, berprestasi dan bermanfaat bagi agama dan masyarakat.
Anak-anak yang shalih dan berbakti, merupakan investasi terbesar milik kita. Untuk dunia dan akherat kita.
Saudaraku..
Hidup dikelilingi sahabat-sahabat yang bertakwa, merupakan harapan kita
insan beriman. Yang akan memperindah dan mencerahkan langit-langit hati
kita. Karena mereka akan selalu menularkan warna ketakwaannya kepada
kita. Tulus dan ikhlas dalam bersahabat, tak pernah mengharap pamrih
dari kebaikannya.
Kehadiran mereka dalam hidup, membuat kita
bangkit dari keterpurukan. Merasa kaya dalam kekurangan. Merasa sehat
walau sakit mendera tubuh. Mampu tersenyum dalam keperihan kita. Rela
dalam menjalani hidup. Semangat dalam berjuang. Dan kuat dalam
kepribadian.
Saudaraku..
Hidup di tengah-tengah tetangga
yang tidak berbudi pekerti mulia, seperti menggenggam bara api.
Kesejukan dan kedamaian hidup sirna. Jiwa resah dan hati diselimuti
kecemasan.
Jika kita memiliki kekayaan, jabatan, kekuatan dan
senada dengan itu. Mereka akan merongrong kita. Sebaliknya jika kita
lemah, miskin dan tak mampu, maka kita akan dilindas, ditindas dan
direndahkannya.
Wajar, jika Nabi saw mengelompokan orang yang
sering menagganggu tetangganya sebagai orang yang tiada memiliki
keimanan, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, makan
janganlah ia mengganggu tetangganya.” H.R; Bukhari.
Saudaraku..
Sungguh indah, jika kita memiliki income tetap di negeri sendiri tak
perlu merantau ke tempat lain apalagi ke luar negeri. Tiada kebahagiaan
yang lebih besar kita rasakan daripada berkumpul bersama anak dan istri
kita serta kita mampu menafkahi keluarga dari sumber rezki yang halal
dan tahyyib.
Banyak kasus yang membukakan mata kita bahwa
berjauhan dengan keluarga dengan alasan mengais rezki dan memahat masa
depan keluarga, ternyata resikonya tidak ringan. Sering terjadi
kesalahpahaman antar pasutri. Anak-anak yang merasa tidak mendapat
curahan kasih sayang dari orang tua. Pengawasan terhadap anak-anak
menjadi lemah. Pendidikan anak-anak kurang mendapat perhatian yang cukup
dan seterusnya.
Terlebih kebutuhan asasi pasutri, yakni nafkah
bathin menjadi tersendat. Padahal kepuasan pasutri di tempat tidur
merupakan separoh dari kunci keharmonisan rumah tangga. Hal ini yang
terkadang memicu suami mengambil teman tapi mesra dan istri memiliki
PIL, pria idaman lain. Na’udzu billah min zalik. Terlebih ketika pasutri
tak merawat dengan baik iman yang ada dalam hatinya.
Maka,
berpenghasilan yang halal dan thayyib di negeri sendiri. Berkumpul
dengan keluarga, sanak saudara dan kerabat membuat hidup kita terasa
berpelangi. Kenyamanan dan keamanan bathin membuncah memenuhi ruang hati
kita.
8 TINGKATAN SURGA DAN PENGHUNINYA
Surga (Al-Jannah) suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan
keselamatan, kesejahteraan, kesenangan, kenikmatan, kebahagiaan, serta
kemuliaan yang abadi. Allah SWT menjanjikan tempat ini bagi
hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa kepadaNya.
Nama-nama surga, tingkatan dan calon penghuninya:
1. Surga Firdaus Diciptakan dari Emas Calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al-Mukminun (1-11)
a) Orang – orang yang memelihara dan khusyuk dalam shalatnya.
b) Orang – orang yang menjauhkan diri dari ucapandan
perbuatan yang tiada berguna.
c) Orang – orang yang membayar zakat
d) Orang – orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap
isteri-isterinya.
e) Orang – yang memelihara amanat dan menepati janji.
2. Surga And Diciptakan dari Intan Putih
Penghuninya:
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT (QS. An-Nahl: 30-31)
b) Orang yang beriman dan beramal soleh (QS. Thaha: 75-76)
c) Orang yang berbuat baik. (QS. Fathir: 32-33)
d) Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikkan (QS. Ar-Rad: 22-23)
3. Surga Na’im Diciptakan dari Perak Putih
Penghuninya:
Orang yang bertaqwa dan beramal soleh. (QS. Al-Qalam: 34, Luqman: 8, Al-Haj: 56)
4. Surga Ma’wa Diciptakan dari Zamrut Hijau
Penghuninya:
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. (QS. An-Najm: 15)
b) Orang yang beriman dan berama soleh. (QS. As-Sajdah: 19)
c) Orang yang takut pada kebesaran Allah SWT dan menahan
hawa napsu buruk. (QS. An-Naziat: 40 – 41)
5. Surga Darusslam Diciptakan dari Yakut Merah
Penghuninya:
Orang yang kuat iman dan islamnya, memperhatikan ayat-ayat Al-Qur'an
serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Allah SWT. (QS.
Al-An’am: 127)
6. Surga Darul Maqamah Diciptakan dari Permata Putih
Dihuni oleh orang yang kebaikkannya amat banyak, dan
sangat jarang berbuat salah.
7. Surga Al Maqaamul Amiin Diciptakan dari Emas
Dihuni oleh orang yang keimanannya telah mencapai Muttaqien, yakni orang yang benar-benar bertaqwa. (QS. Ad-Dukhan: 15)
8. Surga Khuldi Diciptakan dari Marjan Merah dan Kuning
Penghuninya adalah orang yang taat menjalankan perintah Allah
dan menjauhi larangannya. (QS. Al Furqan: 15)
Memahami Dengan Benar Shalat Istikharah Dan Menyikapi Jawabannya
Adalah
tabiat manusia manakala dihadapkan pada dua pilihan atau lebih yang
sangat sulit atau di luar kemampuan analisanya untuk memilih (
istikharah ), maka ia cenderung meminta pertolongan dari kekuatan supra
natural atau mencari tanda-tanda dari alam dalam menentukan pilihannya.
Ketika datang Islam, kebiasaan itu diluruskan dengan diajarkannya
shalat Istikharah. Istikharah artinya meminta pilihan. Sholat istikharah
adalah shalat untuk meminta pilihan kepada Allah.
Manusia
adalah makluq yang dengan kesempurnaannya tetap memiliki kekurangan,
terutama dalam menentukan pilihan yang di luar kemampuan analisanya. Ia
tidak mampu melihat kegaiban masa depan apakah itu baik atau buruk
nantinya. Inilah hikmah dari disunnahkannya Istikharah, agar manusia
tetap menjalin hubungan dengan Tuhannya saat akan menentukan pilihan,
meminta pertolonganNya agar ia bisa memilih dengan baik dan tepat. Allah
berfirman:”Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan
memilihnya. Sekali-sekali tidak ada pilihan bagi mereka (apabila Allah
telah menentukan). Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan. Dan Tuhamnu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada
mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, bagiNyalah segala puji di dunia
dan di akhirat, dan bagiNyalah segala penentuan dan hanya kepadaNyalah
kami dikembalikan (al-Qasas 68-70).
Hukum Istikharah
Para
ulama sepakat mengatakan bahwa shalat istikharah hukumnya sunnah pada
saat seorang muslim dihadapkan pada permasalahan yang memerlukan
keputusan untuk memilih.
Dalil shalat Istikharah
1.Dari
Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepada kami
istiharah pada semua perkara sebagaimana beliau mengajarkan al-Quran.
Beliau bersabda:
”Apabila salah satu dari kalian dihadapkan
pada permasalahan maka hendaknya ia shalat dua rakaat selain shalat
fardlu, kemudian hendaknya ia berdoa (artinya) Ya Allah sesungguhnya aku
meminta pilihanMu dengan ilmuMu, dan meminta keputusan dengan
ketentuanMu, Aku meminta kemurahanMu, sesungguhnya Engkaulah yang
menentukan dan aku tidak ada daya untuk menentukan, Engkaulah yang
mengetahui dan aku tidaklah tahu apa-apa, Engkaulah yang Maha Mengetahui
perkara gaib. Ya Allah sekiranya Engkau mengetahui bahwa perkara ini
(lalu menyebutkan masalahnya) adalah baik bagiku saat ini dan di waktu
yang akan datang, atau baik bagi agamaku dan kehidupanku serta masa
depanku maka tentukanlah itu untukku dan mudahkanlah ia bagiku lalu
berkatilah. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa perkara itu buruk
bagiku untuk agamaku dan kehidupanku dan masa depan perkaraku, atau bagi
urusanku saat ini dan di masa mendatang, maka jauhkanlah ia dariku dan
tentukanlah bagiku perkara yang lebih baik darinya, apapun yang terjadi,
lalu ridlailah ia untukku”. (h.r. Ahmad, Bukhari dan Ashabussunan).
2. Dalil lain shalat Istikharah adalah hadist riwayat Muslim yang
menceritakan pada saat Zainab ra akan dipersunting leh Rasulullah saw,
beliau menjawab “Aku belum bisa memberi jawaban hingga aku melakukan
istikharah kepada Tuhanku. Lalu beliau memasuki tempat shalatnya dan
turunlah al-Qur’an.
Tatacara Shalat Istikharah
Para ulama
menjelaskan bahwa tatacara shalat istikharah adalah seperti sholat
sunnah biasa, dijalankan dalam dua rakaat. Tidak ada waktu khusus untuk
melaksanakannya, namun shalat istikharah disunnah serta merta saat
seseorang menghadapi masalah. Imam Nawawi, Ibnu Hajar dan Imam Iraqi
mengatakan, sah melaksanakan istikharah yang dibarengkan dengan sholat
sunnah lainnya asalkan dengan niat. Misalkan seseorang hendak
melaksanakan sholat sunnah rawatib lalu ia juga niat untuk istikharah
maka itu sah. (Fathul Bari 11/221).
Selesai melaksakan shalat
lalu membaca doa di atas. Tidak ada bacaan khusus atau surat khusus
dalam shalat Istikharah. Beberapa refrensi menyebutkan aada raka’at
pertama, setelah membaca al-Fatihah disunatkan membaca surat
al-Kaafiruun, dan pada raka’at kedua (setelah al-Fatihah) membaca surat
al-Ikhlas. Itu mengikuti shalat hajat karena Istikharah termasuk shalat
hajat. Begitu juga diperbolehkan mengulang-ulang shalat Istikharah
karena itu termasuk doa dan dalam beberapa riwayat Rasulullah saw
mengulang doa terkadang sampai tiga kali.
Bagi yang berhalangan
melaksanakan shalat, misalnya perempuan yang sedang datang bulan, maka
diperbolehkan baginya untuk hanya membaca doa Istikharah.
Dalam Istikharah Siapakah Yang Memilih?
Allah memberi kita karunia akal dan nalar yang bebas. Dengan akal dan
nalar kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan dengan
akal dan nalar tersebut kita mempunyai kemampuan untuk menganalisa dan
menentukan pilihan dalam perkara dunia.
Selain itu banyak
petunjuk agama yang mengajarkan kepada manusia bagaimana menentukan
perkara apakah itu baik atau buruk. Rasulullah saw bersabda yang
artinya: kebaikan adalah apa yang membuat hati tenang dan mejadikan
nafsu tenang, keburukan adalah apa yang membuat hati gelisah dan
menimbulkan keraguan” (h.r. Ahmad dll.)
Dalam masalah jodoh,
Rasulullah saw bersabda “seorang perempuan dinikahi karena empat
perkara, yaitu karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya, dan
agamanya. Carilah yang mempunyai agama niscaya kamu beruntung” (h.r.
Muslim dll).
Kedua hadist tersebut menunjukkan bahwa memilih
adalah pekerjaan manusia. Agama memberikan petunjuk rambu-rambu untuk
memilih dengan baik.
Rasulullah saw juga mencontohkan dalam
sebuah hadist : Rasulullah saw ketika dihadapkan dua pilihan, beliau
selalu memilih yang termudah selama itu tidak mengandung dosa, apabila
itu mengandung dosa maka beliau menjauhinya” (h.r. Muslim dll). Beliau
pun ketika memilih sesuatu menggunakan analisa dan nalar beliau, namun
selalu mengutamakan yang mudah.
Begitu juga ketika seorang
hamba dihadapkan kepada dua pilihan yang sulit dan kemudian dia
melaksanakan shalat istikharah sesuai ajaran Rasulullah, tidak berarti
ia lantas menyuruh Allah memilihkan pilihannya dan ia hanya cukup berdoa
saja dan menunggu petunjuk dan berpangku tangan. Itu adalah anggapan
yang kurang tepat.
Ilustrasinya sbb: ketika kita seorang
mahasiswa atau murid memasuki ruang ujian biasanya kita selalu berdoa
agar bisa mengerjakan dengan baik dan memilih jawaban dengan tepat.
Apakah mengerjakan ujian dan memilih jawaban tersebut cukup dengan doa
tadi? Tentu tidak. Jawaban ujian dan memilih jawaban ujian hanya bisa
dilakukan melalui belajar sebelumnya, sedangkan fungsi dia adalah agar
ketika mengerjakan ujian dan memilih jawaban tersebut kita diberi
kekuatan dan kemampuan sehingga bisa mengerjakan dengan tepat. Begitu
juga sholat istikharah adalah doa agar dalam kita memilih, kita
diberikan kekuatan oleh Allah dan tidak salah pilih, namun pekerjaan
memilih itu sendiri harus kita lakukan dengan baik melalui analisa,
kajian, penyelidikan, musyawarah dll. Setelah proses tersebut kita
matangkan, maka dengan disertai doa yaitu shalat istikharah
mudah-mudahan pilihan kita tidak salah.
Yang lebih salah lagi,
manakala pilihan itu ternyata kurang sesuai dengan yang diharapkan, ia
mulai menyalahkan istikharahnya atau naudzubillah kalau sampai
menyalahkan Tuhannya.
Pada Masalah Apa Kita Disunnahkan Shalat Istikharah?
istikharah1 Memahami Dengan Benar Shalat Istikharah Dan Menyikapi Jawabannya
Sebenarnya shalat istikharah disunnahkan ketika kita menghadapi pilihan
perkara yang halal, seperti pekerjaan, pernikahan, perdagangan dll. Itu
yang seharusnya dilaksanakan oleh seorang hamba. Rasulullah saw
bersabda : “termasuk kemuliaan bani Adam adalah ia mau beristikharah
kepada Allah, dan termasuk kedurhakaannya adalah manakala ia tidak mau
beristikharah kepada Allah” (h.r. Hakim).
Dalam hadist shalat
istikharah di atas juga disebutkan “Rasulullah saw mengajarkan
istikharah kepada kami dalam semua perkara”. Ini menunjukkan pentingnya
istikharah dalam semua perkara yang kita hadapi. Maka sebaiknya kita
sering melaksanakan shalat ini manakala menghadapi semua masalah dunia.
Dan kurang tepat kiranya kalau kita melaksanakan shalat istkhoroh hanya
ketika hendak menikah.
Ibnu Hajar menuqil ungkapan Abu Jumrah
mengatakan bahwa shalat Istikharah tidak dilakukan untuk perkara wajib
dan sunnah. Begitu juga istikharah tidak dilakukan untuk memilih perkara
makruh dan haram. Kecuali apalagi terjadi dilema anatara dua perkara
wajib atau sunnah, misalnya seseorang yang mampu melaksanakan ibadah
Haji, ia beristikharah apakah berangkat tahun ini atau tahun depan.
Jawaban istikharah
Tidak ada dalil yang menunjukkan tanda-tanda jawaban dari shalat
istikharah. Ini memperkuat uraian di atas bahwa yang memilih adalah
kita, bukan Allah memilihkan kita, tetapi kita berdoa agar Allah
memberikan kekuatan kita dalam memilih.
Ulama besar Syafii, Iz
bin Abdussalam mengatakan setelah istikharah seorang hamba hendaknya
mengambil keputusan yang diyakininya dengan pasti. Ulama lain Kamaluddin
Zamlakani mengatakan selesai shalat istikharah hendaknya seseorang
mengambil keputusan yang sesuai keyakinannya, baik itu sesuai dengan
bisikan hatinya atau tidak, karena kebaikan adalah pada apa yang ia
yakini, bukan dari apa yang cocok di hatinya. Bisikan hati kadang
dipengaruhi oleh perasaan subyektif dan tidak ada dalil yang menyatakan
seperti itu. Imam Qurtubi juga mengatakan hal yang sama dan menambahkan
hendaknya hatinya dibersihkan dari hal-hal yang mempengaruhinya. Ibnu
Hajar juga mengatakan bahwa sebaiknya tidak mengikuti kecenderungan hati
karena biasanya itu dipengaruhi oleh hal lain sebelum melaksanakan
shalat istkharah.
Itu benar, misalnya seseorang yang sudah
dirundung rasa cinta mendalam terhadap seseorang, mana mungkin ketika
dia istikharah akan mendapatkan jawaban untuk tidak memilihnya.
Setelah memilih dengan analisa dan pertimbangannya yang matang,
hendaknya juga diikuti sikap tawakkal, bahwa itu mudah-mudahan pilihan
yang tepat dan mudah-mudahan Allah akan memudahkan semuanya.
Banyak orang menanti jawaban istikharah melalui mimpi, atau melalui
membuka Quran secara acak lalu mencoba mencari jawabannya melalui ayat
yang tak sengaja terbuka, atau dengan butiran-butiran tasbih dan
lain-lain. Itu semua tidak mempunyai landasan dalil dan hadist untuk
istikharah.
AMANAT RASULULLAH SEBELUM BELIAU WAFAT
Di
akhir hayat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, baginda telah
menyampaikan amanat terakhir. Ketika itu Rasulullah mengerjakan ibadah
haji yang terakhir, maka pada 9 DZulhijjah tahun 10 hijrah di Lembah
Uranah, Bukit Arafah, baginda menyampaikan khutbah terakhirnya di
hadapan kaum Muslimin. Diantara isi dari khutbah terakhir Rasulullah itu
ialah :
♥ Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak
kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan
kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu, dengarlah dengan teliti
kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat
hadir disini pada hari ini.
♥ Wahai manusia, sepertimana kamu
menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, anggaplah jiwa dan harta
setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang
diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu
sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi. Ingatlah
bahwa sesungguhya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat
perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba,
oleh itu, segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.
♥ Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah
berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka
berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara
kecil.
♥ Wahai manusia sebagaimana kamu mempunyai hak atas
isteri kamu, mereka (isteri) juga mempunyai hak ke atas kamu (suami).
Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka
juga berhak diberikan makan dan pakaian, dalam suasana kasih sayang.
Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap
mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang
setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh
memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang
melakukan zina.
♥ Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh
kata-kataku ini, sembahlah Allah, dirikanlah shalat lima waktu,
berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikanlah zakat dari harta kekayaan
kamu. Kerjakanlah ibadah haji sekiranya kamu mampu. Ketahuilah bahwa
setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah
sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam
Taqwa dan beramal shaleh.
♥ Ingatlah, bahwa kamu akan
menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung jawabkan diatas
segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu, awasilah agar jangan
sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.
♥ Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang
selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia,
nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan
kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang
sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, nescaya kamu
tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Qur’an dan Sunnahku.
♥ Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula
kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari
mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahwasanya
telah aku sampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-Mu.
sumber MuslimBridges.com
10 wasiat untuk wanita sholehah
1. Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat
Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka
bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan
negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau
goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.
Wahai
hamba Allah..! jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga
dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan
mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan
menceraiberaikan keutuhannya.
Karena itulah, salah seorang
wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari
suaminya, ia berkata:Aku mohon ampun kepada Allah! itu terjadi karena
perbuatan tanganku (kesalahanku) Maka hati-hatilah wahai saudariku
muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:
- Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.
- Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.
- Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman :”Wahai
orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang
lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari
mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita
(mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang
diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan(QS. Al
Hujurat: 11).
- Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang
sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda: Negeri
yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang
paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya (HR. Muslim).
- Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.
- Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda: Siapa yang
menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka (HR. Imam Ahmad
dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).
- Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
- Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).
- Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.
2. Berupaya mengenal dan memahami suami
Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa–apa yang ia sukai,
berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk
menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada
Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada
Al-Khaliq (Allah Azza Wajalla).
3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:
Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain
niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya (HR. Imam
Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).
Hak suami yang
pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah
dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah
bersabda: Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya,
yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang
durhaka kepada suaminya hingga ia kembali (HR. Thabrani dan Hakim,
dishahihkan oleh Al-Albany).
Ketahuilah, engkau termasuk
penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan
taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya
pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan
izin Allah).
4. Bersikap qanaah (merasa cukup)
Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.
Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta
sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya
wanita salaf radhiallahu anhunna. Salah seorang dari mereka bila
suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya.
Apakah itu?? Ia berkata pada suaminya: “Hati-hatilah engkau wahai
suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa
lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka”
5. Baik
dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak
menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya
dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.
Termasuk
pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada
tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan
dan alat-alat kecantikan.
6. Baik dalam bergaul dengan keluarga
suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang
yang paling dekat dengannya.
Wajib bagimu untuk menampakkan
kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar
atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama
tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.
7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam
duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul
Mukminin, Khadijah radhiallahu’anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia
telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi
sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh
panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya
dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan
lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan
ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati
ketika turun wahyu pada kali pertama: Demi Allah, Allah tidak akan
menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi,
menanggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan
engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.(HR. Mutafaq alaihi,
Bukhary dan Muslim).
8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.
Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau
tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di
hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam
pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat
yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan
kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan
membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.
9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya
serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan
sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri
lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia
suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena
maslahat yang syar’i seperti mengadukan perbuatan dzalim kepada Hakim
atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.
Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan
kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal
Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya: Janganlah seorang
wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada
suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya (HR. Bukhary dalam
An-Nikah).
Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk
hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih
sayang dan rahmatNya. Amin.
Wallahu amlam bish showab…
28 Keutamaan Membaca Shalawat
Banyak sekali hikmah dan fadhilah membaca shalawat.
Perintah dari Allah SWT dan anjuran untuk mendawamkan shalawat dari
hadits dan para ulama tentu sja memiliki keutamaan tersendiri.
Untuk memotivasi diri pribadi khususnya dan orang islam lain pada
umumnya untuk menggairahkan bershalawat kepada Rasulullah SAW, berikut
ini beberapa fadhilah dan keutamaan membaca Shalawat.
28 Manfaat Membaca Shalawat:
Melaksanakan perintah Allah SWT.
1. Diangkat sepuluh derajat atas kedudukannya di sisi Allah SWT.
2.Dituliskan bagi pembaca shalawat sepuluh kebaikan dan dihapuskan sepuluh kejelekan.
3.Memperoleh limpahan rahmat dan kebajikan dari Allah SWT.
4.Memperoleh kebajikan, mengangkat derajat, menghapus kejahatan, kesalahan dan dosa.
5.Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman bila membacanya 100 kali.
6.Menjauhkan kerugian, penyesalam dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang shaleh.
7.Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
8.Memperoleh pahala seperti memerdekakan hamba sahaya.
9.Memperoleh syafa'at dari Nabi Muhammad SAW.
10.Memperoleh penyertaan dari malaikat rahmat.
11.Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi Muhammad SAW. Sebab jika
seseprang bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW,
maka shalawat dan salamnya disampaikan kepada Beliau.
12.Membuka kesempatan berkomunikasi dengan Nabi SAW dalam keadaan terjaga.
13.Menghilangkan kesusahan, kegundaham dan melapangkan rezeki.
14.Melapangkan dada dan hati yang sempit bila seseorang membacanya 100 kali.
15.Menghapuskan dosa bila seseorang membacanya 3 kali setiap hari.
16.Menggantikan sedekah bagi orang-orang yang tidak mampu bersedekah.
17.Melipatgandakan pahala yang diperoleh terutama bila seseorang banyak membaca shalawat di hari Jumat.
18.Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah SAW di Hari Kiamat.
19.Menjadikan sebab doa kita diterima dan dikabulkan Allah SWT.
20.Melepaskan diri dari kebingungan di Hari Kiamat.
21.Memenuhi stu hak Rasulullah SAW atau memenuhi suatu ibadah yang diwajibkan Nabi SAW kepada umatnya.
22.Dipandang sebagai seseorang yang mencintai Rasulullah SAW.
23.Dikabulkan segala hajat atau kebutuhannya.
24.Membuat orang yang membacanya menjadi ingat atas segala hal yang dilupakannya.
25.Menghilangkan perasaan pelit.
26.Menyelamatkan pembacanya dari kejahatan orang yang 27.mendoakan keburukan baginya.
28.mengundang keberkahan.
Begitu banyaknya khasiat membaca shalawat untuk Baginda Rasulullah SAW,
jadi tunggu apalagi, mari kita bersama-sama mendawamkan / melanggengkan
/ rutin membacanya setiap hari dan sebanyak mungkin bahkan sebelum
berdoa, sebelum tidur dan sebelum berkatifitas lainnya.
Wujud dan Sifat Allah
Pembahasan ini merupakan pembahasan yang wajib diketahui oleh setiap
muslim, sebagaimana wajibnya seorang muslim untuk mengenal Tuhannya,
Allah swt. Pembahasan ini merupakan pengantar dari kajian Ilmu Tauhid
(Keesaan Allah swt.). Diharapkan dengan menguasai kajian ini seorang
hamba dapat lebih mengenal dirinya sebagai hamba dan bagaimana
seharusnya bersikap sebagai hamba, dan juga lebih mengenal Tuhannya,
Allah swt., sehingga mengetahui bagaimana ia bersikap di hadapan
Tuhannya serta beribadah sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya menurut
apa yang disukai-Nya.
Sebagai contoh dari harapan pembahasan ini adalah mengenal (salah satu) Sifat Allah swt. bahwa Dia adalah Maha Besar; dan sebaliknya bahwa manusia penuh dengan kelemahan. Setelah mengetahuinya diharapkan seorang hamba akan dapat merasakan kebesaran Allah swt dan merasakan kelemahan dirinya sehingga tidak ada lagi padanya sifat sombong, merasa hebat, merasa besar, merasa paling benar dan sebagainya.
A. Mengetahui Wujud Allah (مَعْرِفَةُ وُجُوْدِ اللهِ)
Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt.? Bila Anda melihat mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau menyaksikan pesawat terbang melintas di udara, maka dengan yakin Anda mengatakan bahwa pasti ada sopir yang menyetir mobil dan ada pilot yang mengendalikan pesawat meskipun Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil atau pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.
Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah? Jawabnya, kita melihat matahari, bulan, bintang dan planet bergerak teratur, malam dan siang berganti dengan keteraturan yang amat detil. Mungkinkah mereka ada dan bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan dan diatur oleh Allah swt. Jika Allah tidak ada – kita memohon ampun kepada-Nya – mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang, dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya yang amat teratur. Dengan demikian pula tidak akan ada makhluk yang sangat tergantung dengan mereka semua.
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (52:35-36).
Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’ dan indera.
1. Dalil Fitrah.
Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya. Rasulullah bersabda:
Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan adanya semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu Allah mengabulkannya.
Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu’ Mereka menjawab: ‘ (Betul Engkau Tuhan kami) kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka.’” (QS. Al A’raf: 172-173).
Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang mengakui adanya Allah dan juga menunjukkan, bahwa manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti syari’at, kita menyakini bahwa syari’at Allah yang dibawa para Rasul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 41-45)
2. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi)
Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (Al Anbiyaa 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu…” (Al Anfaal 9)
Anas bin Malik berkata, “Pernah ada seorang Badui datang pada hari Jum’at. Pada waktu itu Nabi tengah berkhutbah. Lelaki itu berkata, “Hai Rasul Allah, harta benda kami telah habis, seluruh warga sudah kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah untuk mengatasi kesulitan kami. ” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada hari Jum’at yang kedua, orang Badui atau orang lain berdiri dan berkata, “Hai Rasul Allah, bangunan kami hancur dan harta benda pun tenggelam, doakanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah. ” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa: “Ya Rabbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan janganlah Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami. ” Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat, kecuali menjadi terang (tanpa hujan). ” (HR. Al Bukhari)
b. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang keberadaan Yang Mengutus para Nabi tersebut, yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para Rasul.
Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman, yang artinya: “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. ” (Asy Syu’ara 63)
Contoh kedua adalah mu’jizat Nabi Isa ketika menghidupkan orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan ijin Allah.
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah…” (Al Imran 49)
“…dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup) dengan ijin-Ku…” (Al Maidah 110)
Contoh ketiga adalah mu’jizat Nabi Muhammad ketika kaum Quraisy meminta tanda atau mu’jizat. Beliau mengisyaratkan pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat menyaksikannya. Allah berfirman tentang hal ini, yang artinya: “Telah dekat (datangnya) saat (Kiamat) dan telah terbelah pula bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mu’jizat), mereka berpaling dan berkata: “ (Ini adalah) sihir yang terus-menerus. ” (Al Qomar 1-2)
Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.
3. Dalil ‘Aqli (dalil akal pikiran)
Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada.
Lihatlah sekeliling anda dari tempat duduk anda. Akan anda dapati bahwa segala sesuatu di ruang ini adalah “buatan”: dindingnya sendiri, pelapisnya, atapnya, kursi tempat duduk anda, gelas di atas meja dan pernak-pernik tak terhitung lainnya. Tidak ada satu pun yang berada di ruang anda dengan kehendak mereka . Gulungan tikar sederhana pun dibuat oleh seseorang: mereka tidak muncul dengan spontan atau secara kebetulan.
Begitu pula, orang yang memandang suatu pahatan tidak sangsi sama sekali bahwa pahatan ini dibuat oleh seorang pemahat. Hal ini bukan mengenai karya seni saja: batu bata yang bertumpukan pun pasti dikira oleh siapa saja bahwa tumpukan batu bata sedemikian itu disusun oleh seseorang dengan rencana tertentu. Karena itu, di mana saja yang terdapat suatu keteraturan, entah besar entah kecil, pasti ada penyusun dan pelindung keteraturan ini. Jika pada suatu hari seseorang berkata dan menyatakan bahwa besi mentah dan batu bara bersama-sama membentuk baja secara kebetulan, yang kemudian membentuk Menara Eiffel secara lagi-lagi kebetulan, tidakkah ia dan orang yang mempercayainya akan dianggap gila?
Pernyataan teori evolusi, suatu metode unik penyangkal keberadaan Allah, tidak berbeda daripada ini. Menurut teori ini, molekul-molekul anorganik membentuk asam-asam amino secara kebetulan, asam-asam amino membentuk protein-protein secara kebetulan, dan akhirnya protein-protein membentuk makhluk hidup secara lagi-lagi kebetulan. Akan tetapi, kemungkinan pembentukan makhluk hidup secara kebetulan ini lebih kecil daripada kemungkinan pembentukan Menara Eiffel dengan cara yang serupa, karena sel manusia bahkan lebih rumit daripada segala struktur buatan manusia di dunia ini.
Bagaimana mungkin mengira bahwa keseimbangan di dunia ini timbul secara kebetulan bila keserasian alam yang luar biasa ini pun bisa teramati dengan mata telanjang? Pernyataan bahwa alam semesta, yang semua unsurnya menyiratkan keberadaan Penciptanya, muncul dengan kehendaknya sendiri itu tidak masuk akal.
Karena itu, pada keseimbangan yang bisa dilihat di mana-mana dari tubuh kita sampai ujung-ujung terjauh alam semesta yang luasnya tak terbayangkan ini pasti ada pemiliknya. Jadi, siapakah Pencipta ini yang mentakdirkan segala sesuatu secara cermat dan menciptakan semuanya?
Ia tidak mungkin Dzat material yang hadir di alam semesta ini, karena Ia pasti sudah ada sebelum adanya alam semesta dan menciptakan alam semesta dari sana. Pencipta Yang Maha Kuasa, Dialah yang mengadakan segala sesuatu, sekalipun keberadaan-Nya tanpa awal atau pun akhir.
Agama mengajari kita identitas Pencipta kita yang keberadaannya kita temukan melalui akal kita. Melalui agama yang diungkapkan kepada kita, kita tahu bahwa Dia itu Allah, Maha Pengasih dan Maha Pemurah, Yang menciptakan langit dan bumi dari kehampaan.
Meskipun kebanyakan orang mempunyai kemampuan untuk memahami kenyataan ini, mereka menjalani kehidupan tanpa menyadari hal itu. Bila mereka memandang lukisan pajangan, mereka takjub siapa pelukisnya. Lalu, mereka memuji-muji senimannya panjang-lebar perihal keindahan karya seninya. Walau ada kenyataan bahwa mereka menghadapi begitu banyak keaslian yang menggambarkan hal itu di sekeliling mereka, mereka masih tidak mengakui keberadaan Allah, satu-satunya pemilik keindahan-keindahan ini. Sesungguhnya, penelitian yang mendalam pun tidak dibutuhkan untuk memahami keberadaan Allah. Bahkan seandainya seseorang harus tinggal di suatu ruang sejak kelahirannya, pernak-pernik bukti di ruang itu saja sudah cukup bagi dia untuk menyadari keberadaan Allah.
Tubuh manusia menyediakan begitu banyak bukti yang mungkin tidak terdapat di berjilid-jilid ensiklopedi. Bahkan dengan berpikir beberapa menit saja mengenai itu semua sudah memadai untuk memahami keberadaan Allah. Tatanan yang ada ini dilindungi dan dipelihara oleh Dia.
Tubuh manusia bukan satu-satunya bahan pemikiran. Kehidupan itu ada di setiap milimeter bidang di bumi ini, entah bisa diamati oleh manusia entah tidak. Dunia ini mengandung begitu banyak makhluk hidup, dari organisme uniseluler hingga tanaman, dari serangga hingga binatang laut, dan dari burung hingga manusia. Jika anda menjumput segenggam tanah dan memandangnya, di sini pun anda bisa menemukan banyak makhluk hidup dengan karakteristik yang berlainan. Di kulit anda pun, terdapat banyak makhluk hidup yang namanya tidak anda kenal. Di isi perut semua makhluk hidup terdapat jutaan bakteri atau organisme uniseluler yang membantu pencernaan. Populasi hewan di dunia ini jauh lebih banyak daripada populasi manusia.
Jika kita juga mempertimbangkan dunia flora, kita lihat bahwa tidak ada noktah tunggal di bumi ini yang tidak mengandung kehidupan. Semua makhluk ini yang tertebar di suatu bidang seluas lebih daripada jutaan kilometer persegi itu mempunyai sistem tubuh yang berlainan, kehidupan yang berbeda, dan pengaruh yang berbeda terhadap keseimbangan lingkungan. Pernyataan bahwa semua ini muncul secara kebetulan tanpa maksud atau pun tujuan itu gila-gilaan. Tidak ada makhluk hidup yang muncul melalui kehendak atau upaya mereka sendiri. Tidak ada peristiwa kebetulan yang bisa menghasilkan sistem-sistem yang serumit itu.
Semua bukti ini mengarahkan kita ke suatu kesimpulan bahwa alam semesta berjalan dengan “kesadaran” (consciousness) tertentu. Lantas, apa sumber kesadaran ini? Tentu saja bukan makhluk-makhluk yang terdapat di dalamnya. Tidak ada satu pun yang menjaga keserasian tatanan ini. Keberadaan dan keagungan Allah mengungkap sendiri melalui bukti-bukti yang tak terhitung di alam semesta. Sebenarnya, tidak ada satu orang pun di bumi ini yang tidak akan menerima kenyataan bukti ini dalam hati sanubarinya. Sekalipun demikian, mereka masih mengingkarinya “secara lalim dan angkuh, kendati hati sanubari mereka meyakininya” sebagaimana yang dinyatakan dalam Al Qur’an. (Surat An-Naml: 14)
Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan, karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur.
Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.
Allah menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath Thuur 35)
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah yang tengah membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-ayat ini: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?” (Ath Thuur 35-37)
“Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “Hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku. ” (HR. Al Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seseorang berkata kepada Anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada Anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti Anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Kini kami bertanya pada Anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!
4. Dalil Naqli (Dalil Syara’)
Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)
Demikian juga adanya para Rasul dan agama yang bersesuaian dengan kemaslahatan umat manusia menunjukkan adanya Allah, karena tidak mungkin ada agama dan Rasul kecuali ada yang mengutusnya. Akan tetapi agama-agama yang ada selain Islam telah mengalami penyimpangan dan perubahan sehingga mereka menyimpang dari jalan yang lurus.
Setelah kita mengenal dan mengimani keberadaan Allah sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka perlu kita kenali Allah sebagai Rabb yang telah menciptakan, memiliki dan mengatur semua makhluknya, Dialah satu-satunya pencipta yang mengadakan sesuatu dari ketiadaan, Allah berfirman:
Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya:”Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. 2:117)
Dialah satu-satunya pemilik sebagaimana Dia adalah satu-satunya pencipta, demikian juga Dia pengatur satu-satunya yang mengatur segala sesuatu. Semua ini diakui oleh kaum musyrikin Makkah, sebagaimana diberitakan dalam Al Qur’an: Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan.” Maka mereka menjawab: “Allah.” Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” (QS. 10:31)
Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?” Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?” Mereka akan menjawab: “kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertaqwa?” Katakanlah: “Sipakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?” (QS. 23:84-89)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka :”Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah). (QS. 43:87)
Ini semua menunjukkan imannya kaum musyrikin terhadap Rububiyah Allah, akan tetapi hal ini tidak cukup untuk menyelamatkan mereka. Memang demikianlah, sebab mereka belum merealisasikan iman mereka terhadap Allah sebagai satu-satunya sesembahan.
5. Dalil Sejarah.
Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi.
• Q. 3:137, Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah) sebelum kamu, maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan agama.
• Q. 7:176, Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-mudahan mereka berpikir.
• Q. 12:111, Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
• Q. 11:120, Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara perkhabaran para Rasul supaya Kami tenteramkan hatimu dengannya.
6. Mengagungkan Allah dan MenTauhidkan Allah.
Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah swt begitu luar biasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan keagungan ini. Langsung mencetuskan Tauhidullah yang luar biasa.
• Q. 21:92, Sesungguhnya ini, ummat kamu (hai mukminin) ummat yang satu dan Aku Tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.
B. Mengenal sifat-sifat Allah swt (مَعْرِفَةُ صِفَاتِ اللهِ)
Bagaimana kita mengenal sifat Allah? Kita dapat mengenal sifat Allah swt melalui:
• التَّفْكِيْرُ فِي مَخْلُوقَاتِ اللهِ Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah.
• التَّعَلُّمُ مِنْ رُسُلِهِ Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (45:3-4).
Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Bila Anda memperhatikan sebuah mobil, Anda dapat memastikan bahwa:
• Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda bahwa pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan membentuk logam menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil.
• Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu memiliki kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai kebutuhan mobil (jendela, kaca depan, dll..).
• Begitu pula dengan kabel tembaga …
• Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk membuat mobil.
Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat Allah swt? Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui melalui produk mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya permisalan yang maha agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya) kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya.
• Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-Hakim (Maha Bijaksana).
• Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya).
Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Tidak mungkin. Mengapa? Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau membenci kita, adil atau zhalim?
Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah:
المَعْبُودُ Al-ma’bud (yang wajib diibadahi),
القُدُّوسُ Al-quddus (Maha Suci),
الأَعْلَى (Maha Tinggi),
الحَسِيْبُ (Maha Menghitung),
الغَفُورُ (Maha Pengampun).
Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui? Melalui para rasul ‘alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui.
“dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (2:255).
C. Kesimpulan (الخُلاَصَةُ)
• Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot
• Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt.
• Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada.
• Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik.
• Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat.
• Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai.
Sebagai contoh dari harapan pembahasan ini adalah mengenal (salah satu) Sifat Allah swt. bahwa Dia adalah Maha Besar; dan sebaliknya bahwa manusia penuh dengan kelemahan. Setelah mengetahuinya diharapkan seorang hamba akan dapat merasakan kebesaran Allah swt dan merasakan kelemahan dirinya sehingga tidak ada lagi padanya sifat sombong, merasa hebat, merasa besar, merasa paling benar dan sebagainya.
A. Mengetahui Wujud Allah (مَعْرِفَةُ وُجُوْدِ اللهِ)
Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt.? Bila Anda melihat mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau menyaksikan pesawat terbang melintas di udara, maka dengan yakin Anda mengatakan bahwa pasti ada sopir yang menyetir mobil dan ada pilot yang mengendalikan pesawat meskipun Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil atau pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.
Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah? Jawabnya, kita melihat matahari, bulan, bintang dan planet bergerak teratur, malam dan siang berganti dengan keteraturan yang amat detil. Mungkinkah mereka ada dan bergerak sendiri? Tidak diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan dan diatur oleh Allah swt. Jika Allah tidak ada – kita memohon ampun kepada-Nya – mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang, dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya yang amat teratur. Dengan demikian pula tidak akan ada makhluk yang sangat tergantung dengan mereka semua.
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (52:35-36).
Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’ dan indera.
1. Dalil Fitrah.
Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya. Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.
“Semua
bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang
menjadikannya Yahudi, Kristen, atau Majusi. ” (HR. Al Bukhari)Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan adanya semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu Allah mengabulkannya.
Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu’ Mereka menjawab: ‘ (Betul Engkau Tuhan kami) kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka.’” (QS. Al A’raf: 172-173).
Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang mengakui adanya Allah dan juga menunjukkan, bahwa manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti syari’at, kita menyakini bahwa syari’at Allah yang dibawa para Rasul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 41-45)
2. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi)
Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (Al Anbiyaa 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu…” (Al Anfaal 9)
Anas bin Malik berkata, “Pernah ada seorang Badui datang pada hari Jum’at. Pada waktu itu Nabi tengah berkhutbah. Lelaki itu berkata, “Hai Rasul Allah, harta benda kami telah habis, seluruh warga sudah kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah untuk mengatasi kesulitan kami. ” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada hari Jum’at yang kedua, orang Badui atau orang lain berdiri dan berkata, “Hai Rasul Allah, bangunan kami hancur dan harta benda pun tenggelam, doakanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah. ” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa: “Ya Rabbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan janganlah Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami. ” Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat, kecuali menjadi terang (tanpa hujan). ” (HR. Al Bukhari)
b. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang keberadaan Yang Mengutus para Nabi tersebut, yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para Rasul.
Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman, yang artinya: “Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. ” (Asy Syu’ara 63)
Contoh kedua adalah mu’jizat Nabi Isa ketika menghidupkan orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan ijin Allah.
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah…” (Al Imran 49)
“…dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup) dengan ijin-Ku…” (Al Maidah 110)
Contoh ketiga adalah mu’jizat Nabi Muhammad ketika kaum Quraisy meminta tanda atau mu’jizat. Beliau mengisyaratkan pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat menyaksikannya. Allah berfirman tentang hal ini, yang artinya: “Telah dekat (datangnya) saat (Kiamat) dan telah terbelah pula bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mu’jizat), mereka berpaling dan berkata: “ (Ini adalah) sihir yang terus-menerus. ” (Al Qomar 1-2)
Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.
3. Dalil ‘Aqli (dalil akal pikiran)
Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada.
Lihatlah sekeliling anda dari tempat duduk anda. Akan anda dapati bahwa segala sesuatu di ruang ini adalah “buatan”: dindingnya sendiri, pelapisnya, atapnya, kursi tempat duduk anda, gelas di atas meja dan pernak-pernik tak terhitung lainnya. Tidak ada satu pun yang berada di ruang anda dengan kehendak mereka . Gulungan tikar sederhana pun dibuat oleh seseorang: mereka tidak muncul dengan spontan atau secara kebetulan.
Begitu pula, orang yang memandang suatu pahatan tidak sangsi sama sekali bahwa pahatan ini dibuat oleh seorang pemahat. Hal ini bukan mengenai karya seni saja: batu bata yang bertumpukan pun pasti dikira oleh siapa saja bahwa tumpukan batu bata sedemikian itu disusun oleh seseorang dengan rencana tertentu. Karena itu, di mana saja yang terdapat suatu keteraturan, entah besar entah kecil, pasti ada penyusun dan pelindung keteraturan ini. Jika pada suatu hari seseorang berkata dan menyatakan bahwa besi mentah dan batu bara bersama-sama membentuk baja secara kebetulan, yang kemudian membentuk Menara Eiffel secara lagi-lagi kebetulan, tidakkah ia dan orang yang mempercayainya akan dianggap gila?
Pernyataan teori evolusi, suatu metode unik penyangkal keberadaan Allah, tidak berbeda daripada ini. Menurut teori ini, molekul-molekul anorganik membentuk asam-asam amino secara kebetulan, asam-asam amino membentuk protein-protein secara kebetulan, dan akhirnya protein-protein membentuk makhluk hidup secara lagi-lagi kebetulan. Akan tetapi, kemungkinan pembentukan makhluk hidup secara kebetulan ini lebih kecil daripada kemungkinan pembentukan Menara Eiffel dengan cara yang serupa, karena sel manusia bahkan lebih rumit daripada segala struktur buatan manusia di dunia ini.
Bagaimana mungkin mengira bahwa keseimbangan di dunia ini timbul secara kebetulan bila keserasian alam yang luar biasa ini pun bisa teramati dengan mata telanjang? Pernyataan bahwa alam semesta, yang semua unsurnya menyiratkan keberadaan Penciptanya, muncul dengan kehendaknya sendiri itu tidak masuk akal.
Karena itu, pada keseimbangan yang bisa dilihat di mana-mana dari tubuh kita sampai ujung-ujung terjauh alam semesta yang luasnya tak terbayangkan ini pasti ada pemiliknya. Jadi, siapakah Pencipta ini yang mentakdirkan segala sesuatu secara cermat dan menciptakan semuanya?
Ia tidak mungkin Dzat material yang hadir di alam semesta ini, karena Ia pasti sudah ada sebelum adanya alam semesta dan menciptakan alam semesta dari sana. Pencipta Yang Maha Kuasa, Dialah yang mengadakan segala sesuatu, sekalipun keberadaan-Nya tanpa awal atau pun akhir.
Agama mengajari kita identitas Pencipta kita yang keberadaannya kita temukan melalui akal kita. Melalui agama yang diungkapkan kepada kita, kita tahu bahwa Dia itu Allah, Maha Pengasih dan Maha Pemurah, Yang menciptakan langit dan bumi dari kehampaan.
Meskipun kebanyakan orang mempunyai kemampuan untuk memahami kenyataan ini, mereka menjalani kehidupan tanpa menyadari hal itu. Bila mereka memandang lukisan pajangan, mereka takjub siapa pelukisnya. Lalu, mereka memuji-muji senimannya panjang-lebar perihal keindahan karya seninya. Walau ada kenyataan bahwa mereka menghadapi begitu banyak keaslian yang menggambarkan hal itu di sekeliling mereka, mereka masih tidak mengakui keberadaan Allah, satu-satunya pemilik keindahan-keindahan ini. Sesungguhnya, penelitian yang mendalam pun tidak dibutuhkan untuk memahami keberadaan Allah. Bahkan seandainya seseorang harus tinggal di suatu ruang sejak kelahirannya, pernak-pernik bukti di ruang itu saja sudah cukup bagi dia untuk menyadari keberadaan Allah.
Tubuh manusia menyediakan begitu banyak bukti yang mungkin tidak terdapat di berjilid-jilid ensiklopedi. Bahkan dengan berpikir beberapa menit saja mengenai itu semua sudah memadai untuk memahami keberadaan Allah. Tatanan yang ada ini dilindungi dan dipelihara oleh Dia.
Tubuh manusia bukan satu-satunya bahan pemikiran. Kehidupan itu ada di setiap milimeter bidang di bumi ini, entah bisa diamati oleh manusia entah tidak. Dunia ini mengandung begitu banyak makhluk hidup, dari organisme uniseluler hingga tanaman, dari serangga hingga binatang laut, dan dari burung hingga manusia. Jika anda menjumput segenggam tanah dan memandangnya, di sini pun anda bisa menemukan banyak makhluk hidup dengan karakteristik yang berlainan. Di kulit anda pun, terdapat banyak makhluk hidup yang namanya tidak anda kenal. Di isi perut semua makhluk hidup terdapat jutaan bakteri atau organisme uniseluler yang membantu pencernaan. Populasi hewan di dunia ini jauh lebih banyak daripada populasi manusia.
Jika kita juga mempertimbangkan dunia flora, kita lihat bahwa tidak ada noktah tunggal di bumi ini yang tidak mengandung kehidupan. Semua makhluk ini yang tertebar di suatu bidang seluas lebih daripada jutaan kilometer persegi itu mempunyai sistem tubuh yang berlainan, kehidupan yang berbeda, dan pengaruh yang berbeda terhadap keseimbangan lingkungan. Pernyataan bahwa semua ini muncul secara kebetulan tanpa maksud atau pun tujuan itu gila-gilaan. Tidak ada makhluk hidup yang muncul melalui kehendak atau upaya mereka sendiri. Tidak ada peristiwa kebetulan yang bisa menghasilkan sistem-sistem yang serumit itu.
Semua bukti ini mengarahkan kita ke suatu kesimpulan bahwa alam semesta berjalan dengan “kesadaran” (consciousness) tertentu. Lantas, apa sumber kesadaran ini? Tentu saja bukan makhluk-makhluk yang terdapat di dalamnya. Tidak ada satu pun yang menjaga keserasian tatanan ini. Keberadaan dan keagungan Allah mengungkap sendiri melalui bukti-bukti yang tak terhitung di alam semesta. Sebenarnya, tidak ada satu orang pun di bumi ini yang tidak akan menerima kenyataan bukti ini dalam hati sanubarinya. Sekalipun demikian, mereka masih mengingkarinya “secara lalim dan angkuh, kendati hati sanubari mereka meyakininya” sebagaimana yang dinyatakan dalam Al Qur’an. (Surat An-Naml: 14)
Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan, karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur.
Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.
Allah menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam surat Ath Thuur: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath Thuur 35)
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah yang tengah membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-ayat ini: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?” (Ath Thuur 35-37)
“Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “Hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku. ” (HR. Al Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seseorang berkata kepada Anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada Anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti Anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu. Kini kami bertanya pada Anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!
4. Dalil Naqli (Dalil Syara’)
Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)
Demikian juga adanya para Rasul dan agama yang bersesuaian dengan kemaslahatan umat manusia menunjukkan adanya Allah, karena tidak mungkin ada agama dan Rasul kecuali ada yang mengutusnya. Akan tetapi agama-agama yang ada selain Islam telah mengalami penyimpangan dan perubahan sehingga mereka menyimpang dari jalan yang lurus.
Setelah kita mengenal dan mengimani keberadaan Allah sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka perlu kita kenali Allah sebagai Rabb yang telah menciptakan, memiliki dan mengatur semua makhluknya, Dialah satu-satunya pencipta yang mengadakan sesuatu dari ketiadaan, Allah berfirman:
Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya:”Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. 2:117)
Dialah satu-satunya pemilik sebagaimana Dia adalah satu-satunya pencipta, demikian juga Dia pengatur satu-satunya yang mengatur segala sesuatu. Semua ini diakui oleh kaum musyrikin Makkah, sebagaimana diberitakan dalam Al Qur’an: Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan.” Maka mereka menjawab: “Allah.” Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” (QS. 10:31)
Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?” Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?” Mereka akan menjawab: “kepunyaan Allah”. Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertaqwa?” Katakanlah: “Sipakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?” (QS. 23:84-89)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka :”Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah). (QS. 43:87)
Ini semua menunjukkan imannya kaum musyrikin terhadap Rububiyah Allah, akan tetapi hal ini tidak cukup untuk menyelamatkan mereka. Memang demikianlah, sebab mereka belum merealisasikan iman mereka terhadap Allah sebagai satu-satunya sesembahan.
5. Dalil Sejarah.
Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi.
• Q. 3:137, Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah) sebelum kamu, maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan agama.
• Q. 7:176, Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-mudahan mereka berpikir.
• Q. 12:111, Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
• Q. 11:120, Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara perkhabaran para Rasul supaya Kami tenteramkan hatimu dengannya.
6. Mengagungkan Allah dan MenTauhidkan Allah.
Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah swt begitu luar biasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan keagungan ini. Langsung mencetuskan Tauhidullah yang luar biasa.
• Q. 21:92, Sesungguhnya ini, ummat kamu (hai mukminin) ummat yang satu dan Aku Tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.
B. Mengenal sifat-sifat Allah swt (مَعْرِفَةُ صِفَاتِ اللهِ)
Bagaimana kita mengenal sifat Allah? Kita dapat mengenal sifat Allah swt melalui:
• التَّفْكِيْرُ فِي مَخْلُوقَاتِ اللهِ Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah.
• التَّعَلُّمُ مِنْ رُسُلِهِ Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (45:3-4).
Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Bila Anda memperhatikan sebuah mobil, Anda dapat memastikan bahwa:
• Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda bahwa pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan membentuk logam menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil.
• Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu memiliki kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai kebutuhan mobil (jendela, kaca depan, dll..).
• Begitu pula dengan kabel tembaga …
• Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk membuat mobil.
Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat Allah swt? Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui melalui produk mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya permisalan yang maha agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya) kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya.
• Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-Hakim (Maha Bijaksana).
• Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya).
Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Tidak mungkin. Mengapa? Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu, ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tahu apakah ia dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau membenci kita, adil atau zhalim?
Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah:
المَعْبُودُ Al-ma’bud (yang wajib diibadahi),
القُدُّوسُ Al-quddus (Maha Suci),
الأَعْلَى (Maha Tinggi),
الحَسِيْبُ (Maha Menghitung),
الغَفُورُ (Maha Pengampun).
Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui? Melalui para rasul ‘alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui.
“dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (2:255).
C. Kesimpulan (الخُلاَصَةُ)
• Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot
• Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha Mengatur, Allah swt.
• Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti tidak ada.
• Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk membuat mobil dengan baik.
• Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat.
• Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur, seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau murkai.
Langganan:
Postingan (Atom)