SELALU MENJAGA LISAN
Imam
al-Nawawi rahimahullah mengatakan, "Perlu diketahui, setiap muslim
harus menjaga lisannya dari semua ucapan, kecuali ucapan yang maslahat.
Ketika berbicara dan diam mendatangkan maslahat yang setara, dianjurkan
untuk diam karena ucapan mubah bisa mengarah kepada yang haram atau
makruh. Bahkan, inilah yang sering terjadi. Sementara, keselamatan tidak
bisa digantikan dengan apa pun." Dalam Shahih al-Bukhari dan Abu
Hurairah r.a.meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Barang siapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam."(H.R.
Bukhari dan Muslim)
Sahl ibn Sa'ad r.a. juga meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang menjamin untukku apa yang
terdapat antara jenggot dan kumisnya serta apa yang terdapat antara dua
kakinya, kujaminkan untuknya surga." (H.R. Bukhari)
Dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, Abu Hurairah r.a. Juga meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, "Seorang hamba mengucapkan
satu kata yang mendatangkan rida Allah, niscaya Dia akan mengangkat
derajatnya tanpa ia sadari. Sementara seorang hamba yang mengucapkan
satu kata yang mengundang murka Allah, tanpa ia sadari ucapannya itu
akan mengantarnya ke neraka Jahannam."
Diriwayatkan pula bahwa Quss
ibn Saidah dan Aktsam ibn Shayfi sedang berkumpul, kemudian salah
seorang dari mereka berkata kepada temannya, "Berapa aib yang kau
temukan pada manusia?" "Tidak terhitung. Yang bisa kuhitung hanya
delapan ribu aib. Namun, ada satu perbuatan yang jika kau pelihara,
niscaya akan menutupi semua aib yang ada." "Apakah itu?" "Menjaga
lisan," ujarnya.
--Ibnu Atha'illah dalam Taj Al-Arus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar