Rahma Lillahi Sativa - detikHealt Senin, 14/01/2013 15:32 WIB
Jakarta, Vitamin seringkali digunakan orang untuk
meningkatkan daya kekebalan tubuh atau membuatnya tetap bugar. Yang
paling banyak dikonsumsi adalah vitamin C dan E yang juga merupakan
antioksidan untuk menghentikan molekul radikal bebas sebagai salah satu
penyebab penuaan dini dan kanker.
Namun selama ini antioksidan
dosis tinggi tidaklah membahayakan bagi kesehatan. Akibatnya makin
banyak orang yang mengonsumsi vitamin C, bahkan dengan dosis 10 kali
lebih tinggi dari dosis yang direkomendasikan para dokter.
Nyatanya
belakangan para pakar menemukan bahwa radikal bebas atau reactive
oxygen species (ROS) juga memiliki fungsi tersendiri bagi tubuh. Seperti
halnya tim peneliti dari Manchester University yang menemukan bahwa
hewan baru bisa menumbuhkan ekornya kembali ketika memiliki kadar
radikal bebas yang mencukupi di dalam tubuhnya.
"Jadi ketika kami
menurunkan kadar ROS-nya, pertumbuhan dan regenerasi jaringan malah
mengalami kegagalan. Artinya studi kami menunjukkan bahwa ROS itu
penting untuk memprakarsai dan menopang respons regenerasi," papar
peneliti Profesor Enrique Amaya dalam laporan studinya yang
dipublikasikan di jurnal Nature Cell Biology.
Menurut
Profesor Amaya, molekul-molekul ini juga dibutuhkan sebagai bagian dari
proses pemulihan yang disebut WnT genetic signalling. Bahkan
implikasinya telah terbukti dalam hampir setiap studi tentang sistem
regenerasi, termasuk pada manusia.
"Hal lain yang mengejutkan
adalah kami dapat menunjukkan bahwa antioksidan memiliki dampak negatif
terhadap pertumbuhan ulang dari jaringan karena kita seringkali
diberitahu bahwa antioksidan itu bermanfaat bagi kesehatan," tambahnya
seperti dilansir Telegraph, Senin (14/1/2013).
Studi ini
sependapat dengan klaim Dr. James Watson yang kontroversial. Pasalnya,
ilmuwan yang ikut menemukan struktur DNA ini mengungkapkan bahwa
antioksidan juga berbahaya bagi penderita kanker stadium akhir.
Dr.
Watson menerangkan bahwa ROS membantu membersihkan sel-sel yang
disfungsional dan berbahaya dari dalam tubuh. Sebaliknya antioksidan
justru mengganggu proses pemulihan tubuh dari kanker dengan cara
menghambat efek keberadaan ROS pada tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar