Oleh R Syarif Ario Dgs
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِن يَقُولُوا تَسْمَعْ
لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ
عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى
يُؤْفَكُونَ " المنافقون( 4 )
”Dan apabila engkau melihat mereka,
tubuh-tubuh (badan-badan) mereka membuatmu kagum. Dan jika mereka
berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan
kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah
terhadap mereka: semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka
sampai dipalingkan (dari kebenaran).” (QS. Al-Munafiqun: 4)
Mukjizat Ilmiah:
Sesungguhnya unsur-unsur
(elemen) kayu terhitung sebagai salah satu elemen yang lemah dan
berserat. Dan pengamatan terhadapnya dengan menggunakan Mikroskop
memperlihatkan kepada anda seberapa banyak rongga-rongga yang ada
padanya, yang mana pada susunan intinya terdapat celah-celah (rongga)
yang besar. Dan ini mengurangi elastisitasnya dan ketahanannya terhadap
benturan dan guncangan, sehingga ia termasuk bahan yang kurang dikenal
di dunia tekhnik. Adapun tentang kekosongan dan celah yang ada padanya,
maka hal itu telah ditemukan setelah penemuan mikroskop dan
perkembangannya.
Ini adalah analogi (penggambaran) yang benar dan
akurat untuk kejiwaan (psikologis) orang munafik, karena tidak ada
faidah (manfaat) baginya untuk bersandar ke kayu, karena ia (kayu)
adalah benda yang kosong (berongga), yang condong kemana saja sesuai
arah angin, dan dari sisi lain ia hanyut mengikuti setiap aliran yang
menimpanya.
Kayu sebagaimana yang sudah dikenal, terdiri dari
unsur inti selulosa (serat). Dan selulosa ini secara murni teradapat
pada kapas, sementara ia ada pada kayu dalam bentuk campuran. Dan
selulosa ini terdiri kimia dari tiga unsur/elemen dasar, yaitu; hidrogen
oksigen dan karbon (zat arang). Dan di antara mukjizat Allah, luasnya
cakupan kekuasaan (kemampuan) dan keagungan-Nya, adalah bahwasanya hanya
dari ketiga unsur ini saja, memungkinkan untuk membentuk lebih dari
sejuta senyawa kimia, dan hal itu tergantung perbedaan korelasi
(hubungan) dari unsur-unsur tersebut, dan keteraturannya untuk beberapa
senyawa. Dan senyawa-senyawa ini disebut senyawa organik yang sebagian
besarnya terproduksi dan tersusun pada tumbuh-rumbuhan. Dan di antara
senyawa-senyawa ini adalah selulosa (serat).
Sesungguhnya senyawa
kimia ini disusun oleh tumbuhan dari unsur-unsur yang tersedia bebas
dan melimpah ruah serta tidak bernilai jual, yaitu oksigen, karbon
dioksida, air dan sinar Matahari. Semua unsur in tersedia di alam dalam
jumlah yang melimpah, dan manusia bebas memanfaatkannya tanpa harus
mengeluarkan biaya.
Para ilmuwan ahli kimia telah berusaha keras
untuk meniru pembuatan selulosa (serat), namun mereka tidak mampu untuk
membuatnya, bahkan satu helai selulosa pun mereka tidak mampu.
Ini
adalah salah satu sisi dari keajaiban kayu. Sisi lain dari keajaiban
kayu adalah bahwasanya unsur kayu yang tersusun dari air, adalah salah
satu sumber terbesar untuk membuat api. Padahal, air adalah lawan dari
api. Ini adalah rahasia keajaiban dalam firman Allah Subhanahu wa
Ta'ala:
أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ (71) أَأَنْتُمْ أَنْشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنْشِئُونَ (72)
”
Maka terangkanlah tentang api yang kamu nyalakan. Kaliankah yang
menciptakan kayu (bakar)nya, atau Kamikah yang menjadikannya
(mengadakannya)?” (QS. Al-Waqi’ah: 71-72
Sumber:إعجاز القران الكريم في الكيمياء
Tidak ada komentar:
Posting Komentar