4 TIANG KEKUFURAN
Tiang kekufuran ada empat perkara;
1- Sombong
2- Irihati
3- Marah
4- Syahwat
Demikianlah yang pernah ditulis oleh Ibnul Qayyim dalam kitab “Al Fawaid.”
Sombong menghalangi seseorang untuk tunduk dan patuh pada aturan-Nya.
Iri hati, mencegah seseorang menerima kebenaran dan memperjuangkannya.
Marah menutupi seseorang dari berlaku adil terhadap sesama.
Dan syahwat menahan seseorang untuk konsentrasi dalam beribadah.
Saudaraku..
Jika tiang kesombongan mampu kita tumbangkan, maka mudah bagi kita untuk tunduk dan mematuhi rambu-rambu-Nya.
Bila pilar hasad dapat kita runtuhkan, maka terbuka bagi kita pintu
nasihat dan tergugah hati kita untuk membukakannya bagi orang lain.
Jikalau kekuatan marah dapat kita padamkan, akan membawa kita berlaku adil dan tawadhu’ terhadap sesama.
Dan bila tembok syahwat dapat dirobohkan, maka mudah bagi kita
menghiasi diri dengan sabar, kesucian diri dan mendaki puncak ubudiyah.
Namun merobohkan gunung yang menjulang tinggi, jauh lebih mudah
daripada merobohkan keempat pilar di atas. Terlebih ketika keempat pilar
itu tersebut telah sempurna menjadi bangunan yang kuat dan istana yang
kokoh dalam diri kita.
Jika keempat perkara itu telah menguasai
diri kita, maka kebathilan bisa dipandang sebagai sebuah kebenaran.
Yang ma’ruf berubah menjadi munkar. Dunia mendekat dan akherat menjauh.
Akar dari keempat perkara di atas adalah kebodohan diri. Tidak mengenal Rabb dan diri sendiri.
Jika kita mengenal keMahasempurnaan Allah dan keMahamuliaan-Nya, maka
kita akan sadar dengan kelemahan dan kekurangan kita. Dengan demikian
kita tiada menyombongkan diri, selamat dari bara amarah dan tak memendam
hasad terhadap apa yang telah dikaruniakan-Nya kepada orang lain.
Sedangkan obat dari penyakit syahwat adalah; kesehatan ilmu pengetahuan
dan kelurusan makrifat.
Mari kita runtuhkan pilar kesombongan,
iri hati, amarah dan syahwat tercela dalam diri kita. Jangan kita
biarkan ia menjadi rumah atau bangunan atau tempat tinggal kita. Mari
kita tingkatkan pengenalan kita terhadap Rabb pencipta kita dan makrifat
kepada-Nya serta kenali siapa sejatinya diri kita ini. Semangat
selalu!!!.
Sumber:Status Ustadz Abu Ja’far
www.Inspirasiislami.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar