UJIAN DALAM BENTUK HARTA
Allah ta’ala berfirman,
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ
وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ
فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كَلَّا
“Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya dengan memuliakan
kedudukannya dan mencurahkan nikmat (dunia) kepadanya maka dia pun
mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakan diriku.’ Dan apabila Rabbnya
mengujinya dengan menyempitkan rezkinya ia pun berkata, ‘Rabbku telah
menghinakan aku.’ Sekali-kali bukanlah demikian…” (QS. al-Fajr : 15-17).
Artinya tidaklah setiap orang yang Aku lapangkan (rezkinya) dan Aku
muliakan kedudukan (dunia)-nya serta Kucurahkan nikmat (duniawi)
kepadanya adalah pasti orang yang Aku muliakan di sisi-Ku. Dan tidaklah
setiap orang yang Aku sempitkan rezkinya dan Aku timpakan musibah
kepadanya itu berarti Aku menghinakan dirinya.” (al-Fawa’id, hal. 149).
Astaghfirullah
Ya Allah jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa merasa cukup dengan apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar