BERHATI-HATILAH DALAM MENULISKAN "SALAM" YG DISINGKAT2
Bismillahi minal Awwali wal Akhiri .. Mungkin karena kesibukan,
diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa
keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”. Lho bagaimana
bisa?
Ucapan ”Assalamu’alaikum”, merupakan anjuran agama, dan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat
menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan
salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan
baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak
akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku
tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling
mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari
Abi Hurairah]
Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari
beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan
singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw"
atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau
“Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass".
Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi
saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau
mengerti artinya.
Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus
linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa
Inggris itu adalah sebagai berikut;
“Ass” berarti: Pertama,
kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a
silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).
Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan
kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a
seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita
mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin
kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.
Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin
cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa
mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang
keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan
kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya
cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi,
met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan
kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan
Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).
Jangan sampai awalnya
kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya,
mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin
berdoa, jadinya malah ucapan kotor.
Ucapan salam adalah ucapan
penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan
maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih
baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah
akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.
Hasa saja,
kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia,
maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi
umpatan kotor.
Karena itu, jika tidak berhati-hati,
mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan
menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa
yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang
artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”
Singkatan ala Rasulullah ...
Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita
(Islam). Ucapan Assalamu alaikum dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum
Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk
merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan
salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib
untuk menjawabnya. Itulah agama kita.
Sebelum Islam datang,
orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain,
seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun
ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum.
Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan
nestapa.
Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an
mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan
berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".
Dari Abu Hurairah
ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga
hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai
(karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika
kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah
salam di antara kamu!” (HR. Muslim)
Abu Umammah RA meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT
adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan
At Tirmidzi)
Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang
telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang
memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah.
Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk
yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab
ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir
yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan
Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86.
Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan
ucapan yang setara atau yang lebih baik.
Bedanya agama kita
dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada
saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).
Dalam
kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan
kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang
sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu
‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala
kebaikan,” ujar beliau.
Tak lama kemudian datang lagi sahabat
lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata
Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat
lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum
warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30
pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].
Nah dari
tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan
tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai
pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah
rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.
Satu hal lagi yang
perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu
diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi
Assaamu'alaikum.
Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada
seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu
'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).
Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari
"Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan
padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga
atas kalian pula)." [HR. Bukhari]
Tulisan ini, mungkin nampak
sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita
belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya
alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada
saudara kita.
Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan,
sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad
SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara
sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ...
** ~ Sumber : achmadf.multiply.com/journal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar